Sejarah Budaya:
Rajapatni.com: SURABAYA – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya memberikan potongan 25% Dana pengembangan pendidikan (DPP) bagi peserta Lomba Sketsa dan Lukis “Tembok Koblen” dalam rangka memaknai HUT ke 732 Kota Surabaya. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh J. Subekti, Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) kepada Tim Pelaksana Lomba di ruang YPTA Untag Surabaya pada Jumat siang (17/5/25).

Tim pelaksana lomba terdiri dari Puri Aksara Rajapatni, Komite Seni Budaya Nusantara Jatim, Sketsa Indonesia dan Ikatan Pelukis Indonesia. Pada kesempatan itu juga disampaikan bahwa Awarding Pemenang lomba akan diserahkan pada momen upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Juni 2025 mendatang.
Beasiswa
Hadiah utama pemenang lomba sketsa dan lukis, yang disediakan oleh Untag Surabaya, adalah beasiswa S1 penuh empat tahun. Pemenang lomba bebas memilih fakultas, kecuali Fakultas Kedokteran.
“Selama masa kuliah, para peraih beasiswa itu harus menunjukkan prestasi akademik. Prestasi akademik gak boleh merosot. Beasiswa bisa dicabut bila nilai akademiknya merosot”, jelas Subekti.
Selain itu, jika pemenang lomba ternyata masih duduk di kelas dua atau kelas satu SMA atau sederajat, maka namanya akan diinden sebagai calon mahasiswa baru.
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya memang universitas, yang peduli dengan pelajar berprestasi di berbagai bidang, termasuk di bidang seni. Melalui lomba sketsa dan lukis ini lah, Untag Surabaya bisa menyaring pelajar berprestasi.
Sementara itu menurut Ketua Puri Aksara Rajapatni Nanang Purwono pemberian beasiswa dan potongan 25 persen DPP ini merupakan apresiasi dan penghargaan yang luar biasa terhadap kegiatan lomba yang edukatif ini.
“Terima kasih atas partisipasi Untag Surabaya dalam mendukung acara lomba ini”, kata Nanang kepada J. Subekti, Ketua YPTA.
Menurutnya Untag adalah universitas, yang memiliki keilmuan di balik nilai Tembok eks Penjara Koblen baik dilihat dari sisi nilai sejarah, perkembangan kota maupun arsitektur.
Nilai Budaya

Sebagai kampus kebangsaan, yang menanamkan jiwa kejuangan, Untag Surabaya memandang penting akan keberadaan nilai nilai budaya karena pada hakekatnya nilai nilai juang adalah bagian dari budaya Surabaya yang telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Menjaga benda, struktur hingga bangunan cagar budaya, yang mengandung nilai nilai kejuangan, adalah upaya melestarikan nilai nilai kejuangan itu sendiri. Karena melalui benda, struktur atau bangunan cagar budaya menjadi medium yang dapat menghubungkan antara memori kolektif masa lalu dengan generasi sekarang dan mendatang.
Melalui Lomba Sketsa ini dapat menjadi dorongan dalam upaya bersama melestarikan cagar budaya dan nilai nilainya.
Dalam pertemuan koordinasi lanjutan sebagai persiapan lomba itu, Puri Aksara Rajapatni memberikan Cinderamata berupa kalender beraksara Jawa tahun 2025 kepada J. Subekti. Demikian pula sebaliknya, Subekti juga membagikan majalah berbahasa Jawa kepada tim pelaksana lomba. (PAR/tim)