Sejarah Budaya:
Rajapatni.com: SURABAYA – Ketika melintas di Jalan Tunjungan Surabaya, pernah melihat bangunan toko model kolonial dengan nama “Toko Lalwani Issardas & Sons”. Kini signage itu sudah digantikan dengan nama baru sebagai hasil dari Adaptive Reuse bangunan, penggunaan kembali dengan mengadaptasi kebutuhan baru.

Dari namanya “Lalwani”, nama itu terkesan ada nama keluarga etnis India. Konsul Kehormatan India di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Manoj Bhat, mengkonfirmasi bahwa Lalwani adalah nama marga Sindh di India, yang sekarang adalah bagian dari Pakistan.
Apalagi menyimak riwayatnya, toko Lalwani itu adalah penjahit yang terkenal pada era kolonial. Warga India memang terkenal dengan kemampuan menjahit dan tekstilnya.
India memiliki sejarah panjang dan kaya dalam hal industri tekstil, dengan berbagai jenis kain dan teknik menjahit yang khas.
Beberapa toko penjahit yang pernah tersebar di Surabaya seperti di Jalan Embong Malang dan Pacar Keling terdapat penjahit langganan. Yaitu penjahit “Mohaer” di jalan Pacar Keling.
Salah satu toko tekstil terkenal di Jawa Timur, yang dimiliki oleh keluarga etnis India adalah Toko “Tolaram” di kota Malang. Toko ini fokus menjual berbagai jenis kain. Menurut sejarawan Malang, Tjahjana Indra Kusuma, Tolaram sudah ada sejak sekitar Tahun 1948. Dibangun oleh seorang keturunan India bernama Khanchand Vaswani. Bahkan sejarah bisnis tekstil keluarga India di Jawa Timur mencakup pabrik tekstil yang sudah ada di masa lalu.
Perdagangan memang menjadi salah satu faktor terjadinya hubungan India Jawa (Nusantara ). Dahulu kala ketika aksara Pallawa masuk Nusantara, selain melalui jalur penyebaran agama, juga melalui jalur perdagangan. Hingga kini pengaruh India di Nusantara, masih bisa dirasakan dan dilihat.
Salah satunya adalah toko kain dan penjahit. Di belakang Toko Lalwani yang sekarang bernama Kampung Kebngsren dan Tunjungan juga dikenal sebagai kampung etnis India. Salah satu keluarga yang pernah tinggal di sana adalah Raam Punjabi.
Raam Punjabi, nama lain dari Raam Lalchand Pridhani, adalah seorang pengusaha dan produser film asal Surabaya, keturunan India. Ia dikenal dengan nama Ram Soraya dan merupakan pemilik rumah produksi Soraya Intercine Films. Selain itu, ia juga lulusan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Sebagai tetenger akan keberadaan India di jalan legendaris Tunjungan ini adalah Bank of India. Bank ini dulu bernama Bank Pasar Swadesi. Swadesi adalah kosa kata asal India yang artinya “dari atau milik negara sendiri”. Kosa kata ini berasal dari bahasa Sansekerta. Kata Swadesi pernah dipopulerkan oleh Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
PT Bank of India india, Tbk merupakan anak perusahaan Bank of India (bank milik Pemerintah India), yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Pasar Swadesi didirikan pada tahun 1968 di Surabaya.
Selain itu di Surabaya juga terdapat Asosiasi India Surabaya, yang salah satu anggotanya membuka usaha kuliner, restauran India Sitara. (PAR/nng).