Rendah Hati: Wamen  Kebudayaan RI, Giring Ganesha, Terima Masukan Tentang Pemajuan Aksara Nusantara Dari Rajapatni.

Rajapatni.com: SURABAYA – ꧌ꦮꦏꦶꦭ꧀꧍ Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha Djumaryo tidak lalai dengan sifat sifat seninya. ꧌ꦒꦶꦫꦶꦁ꧍ Giring memang tumbuh di lingkungan keluarga yang lekat dengan nilai nilai seni dan budaya. Ia sendiri berangkat dari ꧌ꦥꦼꦚꦚꦶ꧍ penyanyi, penulis lagu, pemeran dan pengisi suara. Terakhir ia tampil sebagai ꧌ꦥꦺꦴꦭꦶꦠꦶꦏꦸꦱ꧀꧍ politikus, yang selanjutnya mengantarkannya menjadi Wakil Menteri Kebudayaan RI.

Cocok, Giring sebagai seorang ꧌ꦥꦼꦗꦧꦠ꧀꧍ pejabat negara berdarah seni, yang mengurusi Kebudayaan. Itulah yang membuatnya humble secara ꧌ꦤꦠꦸꦫꦭ꧀꧍ natural. Tidak dibuat buat.

Sikap Humble Giring di Dunia Politik

Dalam sebuah acara “꧌ꦱꦩ꧀ꦧꦸꦁꦫꦱꦏꦼꦧꦸꦢꦪꦴꦤ꧀ꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ꧍ Sambung Rasa Kebudayaan Jawa Timur” di Taman Budaya Jawa Timur pada Sabtu sore (11/1/25) Wamen Giring dengan ꧌ꦱꦼꦏ꧀ꦱꦩ꧍ seksama menyimak – menanggapi pendapat dan pertanyaan yang disampaikan para peserta. Ia pun menanggapi dan ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦮꦧ꧀꧍ menjawab satu per satu.

Bahkan Giring dengan tangan bersembah dan ꧌ꦩꦼꦔ꧀ꦲꦺꦴꦂꦩꦠꦶ꧍ menghormat (Anjali murdha) ketika menghampiri seorang peserta. Tidak cuma itu, Giring sempat membungkuk untuk mengambilkan ꧌ꦏꦕꦩꦠ꧍ kacamata peserta yang terjatuh ketika sama sama menghormat sambil membungkuk.

Itulah ꧌ꦏꦼꦉꦟ꧀ꦝꦲꦤ꧀ꦲꦠꦶ꧍ kerendahan hati seorang pejabat negara, Wakil Menteri, yang memang berangkat dari seorang seniman – budayawan at heart.

Wamen Giring pada momen itu memang ꧌ꦩꦼꦔ꧀ꦲꦩ꧀ꦥꦶꦫꦶ꧍ menghampiri peserta, yang terdaftar dari Komunitas Aksara Jawa Surabaya, ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni, untuk menerima surat yang ditujukan kepada Menteri Kebudayaan, yang berisi tentang poin poin terkait dengan Pemajuan Aksara Nusantara.

Wamen Kebudayaan Giring Ganesha menerima poin poin Pemajuan Aksara Nusantara dari ketua ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni, Nanang Purwono. Foto: kul

Poin poin itu memang telah disiapkan oleh Ketua ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni, Nanang Purwono, sebagai buah pemikiran komunitas dalam upaya Pemajuan Aksara Nusantara, yang digodok di ꧌꧍ꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Surabaya.

Pemajuan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Aksara Nusantara: Poin-Poin Penting

Dalam acara tersebut, Giring menerima surat dari Komunitas Aksara Jawa Surabaya dan ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni yang berisi usulan tentang Pemajuan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Aksara Nusantara. Ada empat poin ꧌ꦥꦼꦤ꧀ꦠꦶꦁ꧍ penting yang diajukan:

  1. Penggunaan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Aksara Nusantara pada pecahan mata uang rupiah.
  2. Penciptaan ꧌ꦄꦥ꧀ꦭꦶꦏꦱꦶ꧍ aplikasi digital untuk mengubah aksara Jawa manual menjadi suara.
  3. Penggunaan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Aksara Nusantara sebagai label produk lokal.
  4. Pembuatan ꧌ꦧꦛꦶꦏ꧀꧍ batik bermotif Aksara Jawa dan Nusantara.

Menurut Nanang, keempat poin mengenai Pemajuan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Aksara Nusantara ini bersifat Nasional.

“Ranah Nasional ini perlu adanya intervensi pemerintah Pusat karena untuk ꧌ꦱ꧀ꦏꦭꦭꦺꦴꦏꦭ꧀꧍  skala lokal sudah kami lakukan bersama pemerintah Kota ꧍ꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Surabaya. Sedangkan dalam skala regional sudah kami lakukan bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI. Semuanya berkenaan dengan penggunaan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Aksara Nusantara”, terang Nanang kepada Wamen Giring, yang didampingi Kepala BPKW XI, Endah Budi Hariyani dan Kepala Dinas Kebudayaan dan ꧌ꦥꦫꦶꦮꦶꦱꦠ꧍ Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari.

Giring dan Dukungannya Terhadap Pemajuan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Aksara Nusantara

Giring mengatakan akan meneruskan pesan Pemajuan Aksara Nusantara ini langsung kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Bila ada ꧌ꦈꦫꦸꦱꦤ꧀꧍ urusan urusan yang harus dikoordinasikan dan dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah (Provinsi), maka ꧌ꦝꦶꦠꦸꦔ꧀ꦒꦸ꧍ ditunggu sampai para Kepala daerah terpilih dilantik sebagai ꧌ꦒꦸꦧꦼꦂꦟꦸꦂ꧍ Gubernur dan Walikota/bupati.

“Dalam ranah Kebudayaan memang ada urusan urusan yang harus ꧌ꦝꦶꦏꦺꦴꦭꦧꦺꦴꦫꦱꦶꦏꦤ꧀꧍ dikolaborasikan dengan Kepala daerah”, Kata Giring sambil melihat ke Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Jatim,  Evy Afianasari yang duduk di sebelah kirinya.

Wamen Giring (tengah) ꧌ꦝꦶꦝꦩ꧀ꦥꦶꦔꦶ꧍ didampingi Endah Budi Heiyani (kiri) dan Evy Afianasari (kanan). Foto: nng

Jawa Timur, menurut Giring, menjadi perhatian Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Presiden ꧌ꦥꦿꦧꦮꦱꦸꦧꦶꦪꦤ꧀ꦠ꧍ Prabowo Subianto karena sejarah Kemajapahitannya.

Istilahnya ꧌ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Majapahit dengan semua teritorialnya adalah Nusantara Lama. Sementara ꧌ꦅꦟ꧀ꦝꦺꦴꦤꦺꦱꦾ꧍ Indonesia sekarang akan menuju Nusantara Baru. Sedangkan Jawa Timur siap menjadi pintu gerbang baru Nusantara.

Jawa Timur memang layak sebagai pintu gerbang baru Nusantara ꧌ꦏꦉꦤ꧍ karena relevansinya, yang tidak hanya terkait dengan pengembangan IKN Nusantara di Kalimantan, tetapi juga mengembalikan kejayaan ꧌ꦨꦸꦩꦶꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Bumi Majapahit sebagai pusat pertumbuhan baru di Indonesia.

꧌ꦏꦼꦲꦺꦴꦂꦩꦠꦤ꧀꧍ Kehormatan terhadap Budaya: Pesan dari Presiden Prabowo Subianto

꧌ꦏꦼꦗꦪꦴꦤ꧀ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Kejayaan Majapahit inilah yang menjadi impian agar bisa diwariskan. Karenanya Presiden Prabowo Subianto, tatkala meresmikan pembuatan ꧌ꦫꦺꦥ꧀ꦭꦶꦏ꧍ replika Istana Majapahit di Cipayung, Jakarta Timur pada 7 Mei 2024 lalu, mengatakan bahwa upaya itu merupakan bagian dari cara ꧌ꦩꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀꧍ melestarikan budaya dan sejarah bangsa.

“Kalau bukan kita yang menghormati dan ꧌ꦩꦼꦔ꧀ꦲꦂꦓꦲꦶ꧍ menghargai budaya kita sendiri, siapa lagi? Tidak ada orang lain yang akan menghormati (budaya) kita, kalau kita sendiri tidak menghormatinya,” kata Prabowo saat menghadiri acara ꧌ꦥꦼꦉꦱ꧀ꦩꦶꦪꦤ꧀꧍ peresmian replika Kraton Majapahit di Cipayung, Jakarta Timur, pada 7 Mei 2024 lalu.

Pada kesempatan Sambung Rasa itu, Wamen Giring ꧌ꦩꦼꦔꦶꦔꦠ꧀ꦏꦤ꧀꧍ mengingatkan kepada para insan seni dan budaya Jawa Timur untuk giat dan bersemangat menggali dan mengejawantahkan nilai nilai ꧌ꦭꦸꦲꦸꦂ꧍ luhur Kemajapahitan untuk pembangunan bangsa sekarang dan mendatang. Mengakhiri gelar Sambung Rasa Kebudayaan Jawa Timur, Giring melantunkan sebuah lagu “꧌ꦭꦱ꧀ꦏꦂꦥꦼꦭꦔꦶ꧍ Laskar Pelangi”.(PAR/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *