Ketika Keragaman Etnis dan Kebangsaan Berbalut Aksara di Wisma Jerman Surabaya.

Rajapatni.com: Surabaya (4/9/24) – Direktur Wisma Jerman Surabaya, Mike Neuber, mengajak ꦮꦂꦒꦯꦸꦫꦨꦪ warga Surabaya dan sekitarnya berkunjung ke tempatnya, yang dulu dikenal dengan nama Goethe Institut Surabaya. Kini sudah berubah bernama Wisma Jerman. Disampaikannya bahwa pada tanggal 8 sampai 10 September 2024, di Wisma Jerman akan ada peringatan Hari Aksara Internasional 2024 yang menyajikan berbagai kegiatan edukatif menarik.

“Diantaranya ada pameran lukisan tunggal oleh ꦮꦶꦗꦶꦈꦠꦺꦴꦩꦺꦴ Wiji Utomo, Cross Culture Jawa Jepang dan belajar menulis Aksara Jawa”, ujar Mike dalam pengambilan video di ruang perpustakaan Wisma Jerman untuk konten publikasi acara pada Selasa, 3 September 2024.

Direktur Wisma Jerman Mike Neuber (kiri)  dalam proses pengambilan gambar untuk konten medsos kegiatan Peringatan Hari Aksara Internasional 2024. (Kanan) Penulis. Foto: indra

Kegiatan peringatan Hari Aksara Internasional 2024 ini merupakan kerja bareng antara Wisma Jerman dan komunitas Aksara Jawa Surabaya, ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni. Menurut Mike, peringatan bersama ini mengingat pentingnya aksara dan pelestarian aksara sebagai sebuah identitas

Dengan aksara dan bisa menggunakan aksara adalah proses pendokumentasian pesan dan ꦥꦼꦔꦼꦠꦲꦸꦮꦤ꧀ pengetahuan, yang bisa tersimpan lebih lama dari sekedar diucapkan secara lisan.

“Pendokumentasian dengan cara ꦠꦼꦂꦠꦸꦭꦶꦱ꧀ tertulis, pesan pesannya jauh lebih awet daripada sekedar diucapkan secara lisan”, ujar Mike.

Pendokumentasian tertulis adalah menggunakan aksara. Berangkat dari aksara, lalu bisa berkembang menjadi ꦥꦫꦒꦿꦥ꦳꧀ paragraf, bab, artikel dan bahkan buku, yang selanjutnya umum disebut bahwa buku menjadi jendela ilmu pengetahuan.

Lebih jauh dikatakan bahwa dengan aksara, apalagi yang bersifat ꦠꦿꦣꦶꦱꦶꦪꦺꦴꦤꦭ꧀ tradisional, bisa menjadi identitas suatu komunitas dan bangsa. Karenanya dunia, yang terdiri dari berbagai bangsa, masing masing dapat teridentifikasi melalui bahasa dan aksaranya.

Untuk mendukung eksistensi dan pelestarian aksara sebagai ꦆꦣꦺꦤ꧀ꦠꦶꦠꦱ꧀. identitas komunitas dan bangsa, Wisma Jerman mendukung upaya upaya pelestariannya. Dalam peringatan Hari Aksara Internasional di tempatnya, salah satu bentuk acaranya adalah Cross Culture, yang menyatukan ragam simbol kebangsaan dalam giat aksara.

Dari kiri ke kanan: Mike Neuber (direktur Wisma Jerman), Nanang Purwono (penulis) dan Indra (Rajapatni). Foto: dok PAR

Menurut pihak panitia Peringatan Hari Aksara Internasional 2024 dari ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni bahwa dalam kegiatan Cross Culture ini akan ada identitas kebangsaan dan bangsa seperti Jepang, Jawa, Bali, Madura, China dan Jerman.

Seperti apa keseruan ꦥꦼꦫꦶꦔꦠꦤ꧀ peringatan ini, Wisma Jerman terbuka sebagai wadah saling belajar untuk mempererat persaudaraan lintas etnis dan kebangsaan. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *