Usulan Penggunaan Aksara Jawa Carakan Untuk Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI.

Rajapatni.com:  SURABAYA  – Apresiasi untuk kerja Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, yang telah menggunakan Aksara Kawi (Jawa Kuna) untuk penulisan nama nama Situs dan Percandian di beberapa daerah di Wilayah XI BPK.

Apresiasi juga diberikan kepada para pegiat Aksara di beberapa daerah atas tanggapan terhadap penggunaan Aksara Kawi pada situs dan percandian yang dipasang BPKW XI. Response para pegiat ini menunjukkan bahwa mereka ada dan menunjukkan atensinya terhadap Aksara Jawa di Jawa Timur.

Aksi BPK XI ini bagai jendela untuk melihat dan mengetahui atensi para pegiat Aksara, khususnya Aksara Jawa Baru (Carakan Hahacaraka). Mereka angkat bicara bersama setelah mengetahui pepanisasi yang menggunakan Aksara Kawi. Mereka berharap Aksara Jawa Carakan juga digunakan pada papanisasi situs dan Percandian.

Penggunaan Aksara Jawa Kuna (Kawi) memang sudah  bagus karena keberadaannya muncul kembali di lokasi yang tepat. Tetapi secara umum Aksara Kawi sebenarnya sudah tidak dimengerti oleh masyarakat umum, apalagi oleh anak sekolah setingkat SD, SMP dan SMA. Hanya oleh pegiat tertentu.

Papanisasi dengan tiga aksara adalah upaya pelestarian aksara leluhur. Desain: Amrih

Jika Aksara Jawa Baru Carakan ditambahkan pada papanisasi, upaya itu sangat relevan sebagai media edukasi dan pembelajaran bagi masyarakat umum, utamanya anak anak sekolah. Yang masih nyambung dan berkorelasi dengan kurikulum sekolah adalah Aksara Jawa Baru Carakan.

Bahwa mereka juga pada akhirnya mengenal Aksara Kawi, itu juga  terhitung bagus. Atas masukan Dari para pegiat Aksara dari Surabaya, Mojokerto, Kediri, Tulungagung, Gresik, Tuban dan Lamongan me unjukkan perlunya penggunaan Aksara Jawa Carakan pada papanisasi. Sehingga dalam satu frame papan, publik bisa membandingkan antara Aksara Kawi dan Aksara Jawa (Carakan). Mereka juga sekaligus mengenal dan Belajar Aksara Nusantara  ini..

Endah Budi Heriyani, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, secara langsung juga menerima pesan dan saran dari pegiat budaya dan Aksara Jawa mengenai usulan penggunakan Aksara Jawa Baru (Carakan Hanacaraka) ada papanisasi dan bersanding dengan Aksara Kawi Dan Aksara Latin. 

Selain ke Kepala BPKWXI, masukan serupa dari para pegiat Aksara, juga masuk ke meja redaksi Rajapatni.ccom. Pesan dan saran dari para pegiat Aksara juga sudah diteruskan kepada pihak BPK WXI. Masukan itu disambut positif oleh Kepala BPK WXI.

Seorang pegiat budaya dari Wilayah Kabupaten Mojokerto, Suryohadi, mengatakan bahwa juga telah menyampaikan kepada Kepala BPKWXI dan mendapat tanggapan positif atas usulan penggunaan Aksara Jawa Baru. Akhirnya, berbagai pihak tinggal menunggu realisasi penggunaan Aksara Jawa Baru (Carakan Hanacaraka) pada papanisasi di situs dan Percandian di BPKW XI Jawa Timur. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *