Rajapatni.com: Surabaya (16/10/24) – Masih terkait dengan isu Kebudayaan, bahwa Kota Surabaya akan segera memiliki Perda sebagai turunan Undang Undang 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Perda ini akan menjadi pijakan Hukum, yang secara khusus memperhatikan dan memperlakukan kebudayaan Surabaya.
Kota Surabaya menjadi sangat special ketika akan mengimplementasikan Kebudayaan di kota yang berjuluk Kota Pahlawan ini. Karena Kota Pahlawan ini memiliki nilai nilai luhur tersendiri terkait dengan implementasi Pemajuan Kebudayaan nantinya, sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang no 5/2017 terkait dengan Pemajuan Kebudayaan. Apalagi akan ada Kementerian tersendiri yang menangani urusan urusan kebudayaan. Yaitu Kementerian Kebudayaan.
Kebudayaan di Kota Pahlawan sesungguhnya menyimpan nilai nilai yang tidak lepas dari Budaya Juang dan sifat Kepahlawanannya. Nilai Budaya Juang adalah semangat yang mendorong siapa saja untuk bekerja dan melakukan sesuatu semaksimal mungkin untuk meraih suatu tujuan (kemerdekan).
Dalam hal ini, Budaya Juang tidak diartikan dalam makna Juang (berjuang), memanggul senjata saja seperti dalam merebut dan mempertahankan kedaulatan pada era 1945. Tetapi Juang (berjuang) dalam makna kekinian sesuai dengan zaman, yakni berjuang, bekerja semaksimal mungkin sesuai kebutuhan dan kapasitasnya.
Misalnya seorang ibu hamil, ia BERJUANG, merawat kehamilannya, baik secara fisik dan non fisik, agar bayi yang lahir akan berkwalitas seperti yang pernah dipikirkan para pendahulu. Yaitu berkualitas bagai senjata Dewa Wisnu, yang disebut Cakra dan Dewa Siwa, yang disebut Trisula.
Contoh lainnya adalah seorang altet, ia harus BERJUANG, berlatih sebaik baiknya agar dapat memenangkan laga perlombaan atau pertandingan.
Pun demikian bagi para pelaku UMKM, mereka harus BERJUANG, mempeoduksi produk makanan dan minuman (mamin) yang lebih baik agar bisa bersaing di pasaran.
Masih banyak contoh contoh lainnya yang dikaitkan dengan perilaku baik, yang bisa menghasilkan produk yang baik (berkualitas) pula dan bisa bersaing di pasar.
Dalam setiap perusahaan yang baik, mereka memiliki standard kerja yang biasanya ber ISO. Mereka pasti punya SOP yang kemudian disebut Budaya Kerja. Perusahaan seperti Jawa Pos (penulis pernah kerja di sana) misalnya, memiliki budaya kerja, yang bisa jadi berbeda dari perusahaan lainnya.
Budaya Kerja ini adalah kebiasaan kebiasaan yang diterapkan oleh menejemen perusahaan untuk akhirnya dapat menghasilkan produk barang dan jasa yang berkualitas.
Itulah Budaya Juang, yang manurut penulis, adalah perpaduan dari Nilai Kebudayaan dan Nilai Kejuangan. Karena di Kota Surabaya yang berpredikat Kota Pahlawan, Maka dalam berjuang, bekerja dan melakukan sesuatu secara maksimal itu hendaknya didasari oleh nilai nilai dan sifat Kepahlawanan.
Nilai Kepahlawanan adalah sifat-sifat yang diwariskan dari para pahlawan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kepahlawanan tersebut antara lain:
a) Rela berkorban, b) Pantang menyerah, c) Bekerja keras, d) Suka menolong, e) Semangat nasionalisme dan patriotisme, f) Saling menghormati, g) Persatuan dan kesatuan, h) Belajar tekun, I) Kebersamaan dan tanggung jawab, j) Membela kebenaran.
https://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/363-refleksi-semangat-nilai-nilai-kepahlawanan Kebudayaan (sifat nasional) – Kejuangan (kerja) – Kepahlawanan (sifat lokal)
Nilai-nilai kepahlawanan di atas hendaknya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya warga Surabaya, untuk meneladani dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam berjuang untuk meraih tujuan.
Jadi ada keterkaitan antara Kebudayaan, Kejuangan dan Kepahlawanan. Kebudayaan menjadi sifat umum, Kejuangan menjadi wujud tindakan dan kerja. Sedangkan Kepahlawanan menjadi sifat khusus karena kota Surabaya berpredikat Kota Pahlawan.

Kebudayaan-Kejuangan-Kepahlawanan bagai Trisula. Trisula adalah tombak atau senjata bermata tiga yang secara harfiah berarti tiga tombak. Trisula dikenal sebagai senjata Siwa, salah satu dari Trimurti yang sering disembah pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Sumatra dan Jawa.
Dalam upaya Pemajuan Kebudayaan, Kejuangan dan Kepahlawanan di Kota Surabaya, tiga kekutatan dalam satu strategi pembangunan kota ini bisa digunakan. Dalam relief gunungan berwarna emas pada lingkar bawah Tugu Palawan terdapat gambar Trisula yang diibaratkan sebagai generasi yang ampuh dan tangguh serta berkualitas untuk meraih cita cita para pendahulu. PAR/nng)