Rajapatni.com: Surabaya – Asli asal suara “Pak Ketipak Ketipung” pada alunan musik dangdung Indonesia berasal dari alat musik India yang bernama Tabla.
Hatiku gembira, Riang tak terkira
Mendengar berita, Kabar yang bahagia
Ayahku kan tiba, Datang dari India
Membawa boneka, Yang indah jelita
Boneka cantik Dari India,
Boleh dilirik Tak boleh dibawa.
Itulah penggalan bait lagu populer di akhir tahun 1950-an, yang dilantunkan oleh Ellya Khadam dengan judul “Boneka Dari India”.
Lagu ini masuk dalam genre musik dangdut, yang selanjutnya menjadi musik Indonesia. Jika didengarkan dengan seksama, di sana ada bunyi bunyian seperti perkusi, alat musik yang dipukul dengan jari tangan, yang terdengar seperti “dang dang dut”.
Kemudian lagu ini menjadi salah satu standar musik dangdut di Indonesia. Apalagi di masa berikutnya ada lagu genre dangdut dengan lirik yang berbunyi:
“Pak ketipak ketipung, Suara gendang bertalu-talu
Serentak hati bingung, Dalam hati siapa yang tau”.
Lagu yang berjudul “Pak Ketipak Ketipung” ini dilantunkan oleh Dewi Yull pada tahun 1990-an.
Kembali ke lagu “Boneka Dari India”. Dari judul lagu, ada kata India. Ternyata tidak hanya judul lagu saja yang menyebut India. Ada alat musik yang diduga dari India yang memberi warna musik dangdut.
Alat musik ini mendominasi semua bunyi bunyian alat musik lainnya dalam satu aransemen. Alat musik perkusi ini, yang di India terkenal dengan nama Tabla.
Tabla adalah alat musik perkusi tradisional yang berasal dari India. Tabla terdiri dari sepasang drum tangan dengan ukuran dan warna nada yang berbeda. Satu kecil. Lainnya lebih besar.
Tabla dimainkan dengan kedua tangan dan jemari yang menggunakan berbagai teknik pukulan sehingga menghasilkan warna nada yang rancak dan dominan.
Alat musik perkusi ini, di India, termasuk alat musik klasik yang sudah ada sejak Abad 12. Alat musik ini digunakan untuk musik musik klasik Hindustan. Musik klasik Hindustan adalah musik tradisional India Utara. Menurut literasi Wikipedia Musik ini juga dikenal sebagai Shāstriya Sangīt atau Klāsikī Mausīqī.
Dalam kelas internasional ITP di the English and Foreign Language University (EFLU), yang diikuti oleh 42 peserta dari 25 negara, termasuk Indonesia, alat musik klasik ini diperkenalkan dalam Kelas Extension.
Dikutip dari Facebook @eflu_official, disebutkan bahwa peserta pelàtihan internasional ini menikmati pengenalan tentang kedalaman raga dan ritme talas yang rumit, yang memberikan gambaran sekilas tentang esensi musik klasik Hindustan.
Dari raga tradisional hingga gaya ekspresif thumri dan ghazal, sesi ini merayakan dimensi emosional dan spiritual musik India.
Musik Hindustan ini menjadi perhatian bagi para guru internasional yang belajar di EFLU. Kuliah extension ini menunjukkan bagaimana melodi, ritme, dan warisan budaya terjalin dalam tradisi klasik India.
“Kuliah ini juga berfungsi sebagai perendaman budaya yang kaya, menjembatani warisan musik India dengan perspektif global. Terima kasih kepada semua profesional yang berpartisipasi dalam pengalaman yang memperkaya ini!”, demikian kata pengelola akun @eflu_official.
Ternyata dominasi perkusi pada musik dangdut, yang sekarang sudah sangat populer di Indonesia ini bermula dari alat musik Tabla dari India. Warna suara Tabla ini bisa didengarkan melalui lagu Boneka Dari India melalui laman berikut:
https://youtu.be/uJZhWAcIIqI?si=0m1haIlzu6xoDR41 (PAR/nng)