Rajapatni.com: Surabaya – Ada seorang tokoh perempuan berpengaruh di India melalui karya karya tulisnya. Ia menulis puisi, fiksi, biografi, essay, dan kumpulan cerita rakyat. Total karyanya dalam bentuk buku sudah mencapai lebih dari 100 an buku.
Nama perempuan India itu adalah Amrita Pritam, yang lahir pada 31 Agustus 1919 dan meninggal pada 31 Oktober 2005. Amrita dikenal sebagai seorang penulis dan penyair India. Ia menulis dalam bahasa Punjabi dan Hindi.
Atas pemikiran dan perhatiannya melalui karya tulis, Amrita dikenang di lingkungan akademisi bahasa, the English and Foreign Language University (EFLU) di Kota Hyderabad. Namanya diabadikan menjadi sebuah hostel mahasiswa internasional khusus perempuan dengan nama Amrita Pritam International Hostel for Women.
Di hostel inilah semua mahasiswa perempuan dari seluruh Dunia, yang belajar di EFLU, ditampung. Salah satunya adalah Ita Surojoyo dari Surabaya, Indonesia.
Pengabadian nama Amrita Pritam untuk sebuah hostel di lingkungan kampus ini tidak lepas dari jejaknya sebagai penyair, novelis, dan esais Punjabi wanita berpengaruh pertama, dan penyair abad ke-20 utama dari bahasa Punjabi.
Peserta atau mahasiswa pelàtihan perempuan internasional ditampung di Asrama Internasional Amrita Pritam. Setiap peserta mendapat kamar tersendiri dengan kamar mandi dalam dan dapur kecil. Semua kamar ber-AC dan memiliki televisi, kulkas, dan lemari. Asrama juga memiliki laboratorium komputer dengan fasilitas internet/wi-fi.
Asrama ini memiliki mesin cuci di ruang bawah tanah untuk mencuci pakaian. Dilengkapi juga dengan kotak besi yang bisa digunakan. Staf asrama selalu membersihkan kamar setiap hari.
Tidak ketinggalan di ruang tamu (drawing room) hostel terdapat foto dan keterangan tentang riwayat hidup singkat Amrita Pritam agar para mahasiswi dan peserta pelàtihan yang menginap di asrama bisa lebih mengenal Tokoh wanita inspiratif India ini.
Tokoh Amrita Pritam relevan dengan sosok wanita, yang menjadi nama organisasi budaya Aksara Jawa Surabaya, Rajapatni. Rajapatni adalah Gelar Dyah Gayatri, yang merupakan istri dari raja pertama Majapahit, Dyah Wijaya.
Maka dengan mengenal sosok semangat wanita India Amrita Pritam, khususnya bagi peserta dari Surabaya Ita Surojoyo, yang menjadi pendiri komunitas Puri Aksara Rajapatni, semangat itu bisa sebagai dorongan dalam menjaga dan meneruskan Pelestarian literasi Aksara Jawa di Surabaya. (PAR/nng).