Rajapatni.com: Surabaya – Semua harus bersinergi untuk meraih tujuan bersama. Entah dari mana asalnya unsur-unsur ꧌ꦏꦼꦏꦸꦮꦠꦤ꧀꧍ kekuatan dalam sinergi bersama itu. Tidak pandang dari mana dan siapa. Namun jika alam dan ꧌ꦥꦼꦔꦸꦮꦱ꧍ penguasa langit dan bumi telah berkehendak, tujuan bersama itu bisa terlaksana dan ꧌ꦠꦼꦂꦖꦥꦻ꧍ tercapai.
Ada kekuatan baru, yang ꧌ꦠꦼꦂꦱ꧀ꦠꦿꦸꦏ꧀ꦠꦸꦂ꧍ terstruktur dalam upaya bersama melindungi dan ꧌ꦩꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀꧍ melestarikan warisan budaya bangsa baik yang bersifat bendawi (tangible) dan tidak bendawi (intangible) di Nusantara. Adalah ꧌ꦊꦩ꧀ꦧꦒ꧍ lembaga negara Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Fadli Zon.
Presiden Prabowo Subianto, yang didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, melantik Menteri Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029, di Istana Negara, ꧌ꦗꦏꦂꦡ꧍ Jakarta, Senin (21/10/2024) pagi. Termasuk salah satunya Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Umumnya dalam ꧌꧇꧑꧐꧐꧇ꦲꦫꦶ꧍ 100 hari pertama setiap pembantu Presiden (Menteri) termasuk para Menteri dalam Kabinet Merah Putih berlomba menunjukkan agenda agenda penting sebagai pijakan bekerja dalam mengawal kebijakan ꧌ꦱ꧀ꦠꦿꦠꦼꦒꦶꦱ꧀꧍ strategis pemerintahan baru.
Diantara sejumlah agenda, Presiden Prabowo Subianto juga memastikan agenda kerukunan antar umat beragama, ꧌ꦏꦼꦧꦺꦧꦱꦤ꧀ꦧꦼꦫꦶꦧꦝꦃ꧍ kebebasan beribadah, dan perawatan rumah ibadah; hingga pelestarian seni budaya, peningkatan ekonomi kreatif, dan peningkatan prestasi olahraga.
Perhatian terhadap ꧌ꦥꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦪꦤ꧀꧍ pelestarian seni Budaya oleh Mentri Fadli Zon ini sebagaimana disampaikan oleh Naen Soerjono, Ketua Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) yang juga bersinergi dengan Kementerian Kebudayaan RI, dalam ꧌ꦗꦒꦺꦴꦁꦧꦸꦢꦪ꧍ jagong budaya di Sanggar Candi Busana Sapta Darma di Jemursari Selatan VI/35 Surabaya pada Rabu malam (27/11/24).
Jagong budaya ini juga dihadiri oleh pegiat dan spiritualis ꧌ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Majapahit, Suryohadi; Penggerak Budaya Surabaya yang sekaligus Pembina Puri Aksara Rajapatni, A. Hermas Thony; Novita, Sekretaris Rajapatni dan Christ Wibisono, pegiat Budaya Jawa dan Nanang Purwono, Ketua ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍Puri Aksara Rajapatni.
Menurut pegiat Budaya Majapahit Suryohadi, kolaborasi dalam upaya membangun memori kolektif melalui perlindungan dan pelestarian peninggalan ꧌ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Majapahit adalah perlu dan sudah saatnya. Ia berharap perlindungan dan pelestarian itu seiring dengan hadirnya Kementerian kebudayaan Republik Indonesia.
Pertemuan dalam jagong budaya dari berbagai elemen itu menjadi ajang untuk berbagi wawasan dan ꧌ꦒꦒꦱꦤ꧀꧍ gagasan untuk melestarikan budaya Jawa. Diantaranya adalah nilai nilai Kemajapahitan dan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Aksara Nusantara khususnya Jawa.
Berangkat dari poin poin gagasan yang muncul dalam jagong budaya itu akan menjadi simpul awal untuk upaya bersama Pelestarian ꧌ꦮꦫꦶꦱꦤ꧀ꦧꦸꦢꦪꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ warisan budaya Majapahit dan warisan literasi budaya Jawa. (PAR/nng).