Rajapatni.com: Surabaya (16/11/24) – Berada di India, rasanya belum lengkap untuk merasakan negeri Ramayana dan Mahabarata, jika belum menginjakkan kaki di Ibukota negaranya Delhi. Delhi adalah wilayah metropolitan besar di utara negara itu. Tapi masih menyimpan peradaban zaman berabad abad silam yang sungguh luar biasa. Terasa seperti sebuah wadah kontras dimana modernisasi bertemu dengan tradisi.
Di Kota ini terhampar tempat tempat bersejarah dan budaya masa lalu yang layak didatangi dan dilihat. Diantaranya adalah Benteng Merah Red Fort. Benteng Merah adalah kota berdinding yang berfungsi sebagai kediaman para Kaisar Mughal. Benteng ini dibangun oleh Kaisar Mughal pada abad 17.
Dinamakan Benteng Merah karena struktur dinding dan bangunannya dibuat dari batu pasir merah, yang melingkupi kedelapan sisinya. Dinding itu memanjang dari ujung kota Shahjahanabad dengan panjang seluruhnya 2,5 kilometer dan tinggi bervariasi antara 16 meter hingga 33 meter.
Tepat pada Bulan purnama, lingkungan Benteng terlihat lebih eksotik dengan pancaran sinar rembulannya. Bulatan bulannya tampak terang dan terpadu indah dengan kokohnya Benteng berwarna Merah.
Benteng ini merupakan simbol kecemerlangan arsitektur dan kekuasaan serta kemegahan Dinasti Mughal. Bangunannya memperlihatkan hasil karya seni tingkat tinggi peninggalan Kesultanan Mughal.
Kota Delhi letaknya kira kira 1500 km (jarak darat) atau 1300 km (jarak udara) di utara Kota Hyderabad, dimana peserta program the Indian Technical and Economic Cooperation (ITEC) berada dan belajar. Pada kesempatan akhir pekan kedua ini, mereka meluangkan waktunya untuk berlibur ke Delhi.
Jika ditempuh dengan perjalanan udara membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
“Ini terbang dulu dari Hyderabad ke Delhi ya… 2 jam 15 menit terbang”, terang Ita Surojoyo peserta ITEC dari Surabaya Indonesia ketika akan boarding.
Sesampai di Delhi, mereka melihat mega karya peradaban masa lalu India, yang menjadi bukti bahwa India adalah negeri tua, yang sudah super maju teknologinya. Karyanya sipilnya masif. Karya semacam ini terdapat dimana mana. Bahkan ada semacam tembok China di negeri India.
Benteng Merah ini mengingatkan pada sebuah kawasan yang terkonstruksi dengan tembok sebagai pembatas kawasan seperti situs Kumitir dan Klinterejo di kawasan arkeologi Trowulan Kabupaten Mojokerto.
Dibandingkan dengan Benteng Merah di Kota Delhi India, Situs Kumitir dan Klinterejo terlalu kecil tetapi memiliki kemiripan. Tembok menjadi pembatas Wilayah yang menunjukkan Wilayah itu bertembok atau Wilayah/daerah bertembok. Memiliki gerbang sebagai akses keluar masuk. Di dalam terdapat bangunan Keagamaan (tempat idabah) dan istana.
Sayang struktur di Situs Kumitir dan Klinterejo telah hancur. Rata dengan Tanah dan bahkan tertimbun Tanah. Disana hanya membayangkan ada tembok melingkar dengan pintu gerbang nya. Sementara peninggalan di Delhi India masih berdiri megah dan mewah. (PAR/nng).