Rajapatni.com: Surabaya (1311/24) – Memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2024, teringat pada peran sosok perempuan yang menjadi saksi pertempuran dahsyat di ꧌ꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Surabaya dalam menjaga kedaulatan bangsa. Perempuan itu dikenal dengan sebutan Bu Dar Mortir. Namanya adalah Dariyah Soerodikoesoemo.
Bu Dar Mortir pada masa perang Surabaya adalah relawan dan pionir pendiri dapur umum, yang berjasa menyediakan makanan buat para pejuang. Berkat jasanya, para ꧌ꦥꦼꦗꦸꦮꦁ꧍ pejuang dan warga tetap bisa makan selama perang.
Atas peran kemanusiaan itulah dan apresiasi atas jasa jasanya, sekelompok pensiunan ibu-ibu guru bersama komunitas Puri Aksara Rajapatni melakukan ꧌ꦧꦏ꧀ꦠꦶꦱꦺꦴꦱꦶꦪꦭ꧀꧍ bakti sosial di rumah Panti Werdha Hargo Dedali di Jl. Manyar Kartika IX No.22-24, Menur Pumpungan, Surabaya.
Panti Werdha ini adalah panti, yang didirikan oleh sosok pejuang wanita 45 ꧌ꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ꧍ Jawa Timur dan diprakarsai oleh almarhum ibu R. Soedarijah Soerodikoesoemo alias Ibu Dar Mortir sebagai pengganti keluarga dalam memberikan perhatian dan ꧌ꦥꦼꦫꦮꦠꦤ꧀꧍ perawatan terhadap para lansia.
Jiwa sosial kemanusiaan Bu Dar Mortir masih tampak pada Pasca ꧌ꦏꦼꦩꦼꦂꦝꦼꦏꦴꦤ꧀꧍ kemerdekaan. Jadi, tidak hanya pada masa perang dengan memberikan logistik kepada para pejuang. Kebesaran Jiwa sosialnya ini yang membuat sekelompok ibu ibu pensiunan guru dan ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni mendatangi Panti Werdha Hargo Dedali pada Minggu, 10 November 2024.
Kegiatan Sosial berbagi kebahagiaan ini diprakarsai oleh Noer Suyatin, mantan guru Sekolah Dasar, yang kemudian mengajak komunitas ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni.
“Komunitas ini adalah komunitas edukatif yang berbagi nilai pendidikan dan budaya, khususnya terkait dengan Pemajuan Aksara Jawa. Menyandang nama Rajapatni, seorang sosok ibu, yang menurunkan raja raja ꧌ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Majapahit. Ada nilai kasih sayang pada diri Rajapatni”, jelas Noer Suyatin.
Datang bersama Noer Suyatin adalah beberapa ibu pensiunan guru SD dan Ketua Puri Aksara Rajapatni, Nanang Purwono. Kedatangan ꧌ꦫꦺꦴꦩ꧀ꦧꦺꦴꦔꦤ꧀꧍ rombongan ini diterima oleh Ketua Panti Endang.
Endang menjelaskan bahwa para penghuni panti sangat senang dengan kehadiran tamu tamu yang datang dan menjenguk mereka. Terlebih dalam suasana memperingati ꧌ꦱꦼꦗꦫꦃꦏꦺꦴꦠꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ sejarah kota Surabaya yang penuh dengan nostalgia.
“Para lansia di tempat kami ini terdiri dari beragam latar belakang Agama dan kepercayaan dan dalam satu kegiatan mereka membaur. Pada momen momen peringatan Hari Besar, seperti 17 Agustus dan ꧌ꦲꦫꦶꦥꦃꦭꦮꦤ꧀꧍ Hari Pahlawan, kami selalu mengadakan kegiatan bersama. Hari ini kebetulan kami kedatangan tamu tamu ini. Terima kasih atas kedatangannya”, sambut Endang.
Penerimaan tamu ini digelar di aula panti dengan menghadirkan seluruh warga Panti. Mengisi kebahagiaan bersama, warga Panti diajak bernyanyi bersama “Selamat Ulang Tahun”, yang kebetulan salah satu dari ꧌ꦥꦼꦔꦸꦚ꧀ꦗꦸꦁ꧍ pengunjung sedang berulang tahun pada tanggal 10 November.
Para warga Panti sangat bersemangat bernyanyi termasuk ketika diajak yel yel Selamat sore. Mereka ꧌ꦱꦼꦉꦤ꧀ꦠꦏ꧀꧍ serentak mengucapkan “sore sore sore, yes”. Semangat ini yang menginspirasi para tamu sebagai oleh oleh dari kunjungan Sosial ini.
Mengakhiri kunjungan, Tim ꧌ꦩꦼꦩ꧀ꦧꦒꦶꦏꦤ꧀꧍ membagikan paket kue kapada warga Panti Werdha Hargo Dedali serta paket minyak kayu Putih. Selanjutnya Tim diajak berkunjung melihat lihat suasana ruangan kamar kamar panti. Umumnya setiap kamar berisi 4 orang. Tapi ada pula layanan satu kamar satu orang.
“Satu kamar sendirian itu biasanya permintaan ꧌ꦏꦼꦭꦸꦮꦂꦓ꧍ keluarga karena ada yang minta sendirian”, pungkas Endang. (PAR/nng)