Puri Aksara Rajapatni: Jawa dan Jepang Dalam Satu Aksara. 

Rajapatni.com: Surabaya (1/5/24) – SEIRING dengan terus bergeraknya ꦄꦏ꧀ꦱꦶꦭꦶꦠꦺꦫꦱꦶ aksi literasi belajar menulis dan membaca Aksara Jawa di Surabaya (meski masih dalam skala kecil), perhatian masyarakat juga semakin terbangun. Sedikit sedikit lama lama menjadi bukit. Pelan pelan dan tidak frontal. Biar tidak kaget. Seiring dengan itu, Ide ide segar pun bermunculan dalam rangka melestarikan Aksara Jawa sebagai salah satu Aksara Nusantara.

Ketika ekspatriat Jepang dan warga Surabaya berkolaborasi dalam literasi aksara Jawa, maka keindahan tercipta. Foto: dok PAR

Salah satu dari ide ide itu adalah memadukan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa dan Aksara Jepang yang secara langsung menjadi bentuk kolaborasi tradisi Jepang dan Jawa. Secara historis Jepang dan Jawa memiliki keterkaitan. Bangsa Jepang pernah ada di Surabaya sejak akhir abad 19. Fakta ini tergambar pada makam Jepang di Pemakaman Peneleh. Juga dalam sejumlah buku sejarah yang menjadi koleksi salah seorang pejabat Kantor Konsulat Jepang di Surabaya.

Ketika pada masa modern ini kedua bangsa, setidaknya Jawa dan Jepang berkolaborasi dalam bidang ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ kebudayaan, khususnya literasi Aksara, hal ini menjadi pendorong potensi kerjasama di bidang budaya antar keduanya.

Dalam jalur Aksara, komunitas ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni Surabaya menggagas kegiatan bersama dalam aksi penulisan Aksara Jawa ala tradisi Jepang. Apa itu? Yaitu menulis Aksara Jawa dengan menggunakan cara yang biasa orang Jepang lakukan dalam tradisi Shodo. Shodo di jepang yaitu menulis huruf dalam satu lembar kertas dengan menggunakan tinta dengan kuas dan peralatan khusus lainnya.

Two in one culture in harmony. Foto design: IS PAR

Tradisi Shodo ini tidak hanya menulis Aksara Jepang, namun dalam prosesnya ada pelibatan rasa yang menjadi tradisi bangsa Jepang. ꦠꦿꦣꦶꦱꦶꦗꦼꦥꦁ Tradisi Jepang inilah yang menjadi unsur kolaborasi “Menulis Aksara Jawa Ala Jepang”.

Kolaborasi budaya ini akan digelar dalam paket kegiatan Sinau Aksara Jawa yang diadakan oleh ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni di Museum Pendidikan Surabaya di jalan Genteng kali pada Sabtu, 4 Mei 2024 mendatang.

Flyer kegiatan cross culture Jepang – Jawa. Foto design: IS PAR

Dari pihak ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, akan menghadirkan Ita Surojoyo dan Wiji Utomo, pegiat Aksara Jawa yang juga gemar menggambar. Sedangkan dari pihak Konjen Jepang di Surabaya ada beberapa staf Konsulat. Tidak hanya dalam Aksi literasi menulis Aksara, tapi dalam kesempatan ini, ada yang akan menggunakan pakaian tradisional Jepang (Kimono) dan tradisional Jawa (lurik dan kebaya).

Melalui Aksara, pada akhirnya dapat dijajagi kemungkinan langkah langkah diplomasi budaya, setidaknya antara Surabaya dan Jepang. Dapat dipelajari hal hal menarik secara kultural, lebih dari sekedar mempelajari tentang Aksara. Aksara Jawa menghantarkan ke jalan ꦏꦺꦴꦭꦧꦺꦴꦫꦱꦶꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ kolaborasi kebudayaan yang lebih besar dan penting.

Kegiatan, yang akan jatuh di bulan Mei 2024 ini, sekaligus momen penting dalam rangkaian peringatan ꦲꦫꦶꦗꦣꦶꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ Hari Jadi Kota Surabaya yang jatuh pada 31 Mei 2024.

Dengan adanya kegiatan ini upaya pelestarian ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa diharapkan dapat menjadi lebih kreatif dan ekspresif. (nanang PAR)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *