Rajapatni.com: Surabaya (4/10/24) – ꧌ꦏꦺꦴꦤ꧀ꦱꦸꦭ꧀ꦏꦼꦲꦺꦴꦂꦩꦠꦤꦶꦟ꧀ꦝꦶꦪ꧍ Konsul Kehormatan India untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah, ꧌ꦩꦤꦺꦴꦗ꧀ꦨꦠ꧀꧍ Manoj Bhat, memang baru dilantik dan diperkenalkan kepada masyarakat Surabaya pada Kamis, 29 Agustus 2024. Tapi Manoj Bhat sudah lama tinggal di Indonesia, terutama di Surabaya. Sebelum menjabat sebagai Konsul Kehormatan India, Manoj Bhat adalah ketua Yayasan Spins International School, yang sudah berdiri sejak 2003 di Surabaya. Ia lancar berbahasa Indonesia dan bahkan Jawa.
Dalam kaitan dengan kegiatan diplomasi, Bhat telah melakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah ꧌ꦧꦼꦂꦎꦴꦝꦶꦪꦺꦤ꧀ꦱꦶ꧍ beraudiensi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Bhat menyampaikan tujuannya untuk menjalin kerja sama dan melaporkan potensi kedua wilayah.
Manoj juga mendampingi Duta Besar India untuk Indonesia dan ꧌ꦠꦶꦩꦺꦴꦂꦭꦺꦱ꧀ꦠꦺ꧍ Timor Leste, H.E. Sandeep Chakravorty untuk bertemu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Iksan, pada Kamis (29/08/24). Kunjungan itu dimaksudkan untuk audiensi dan sekaligus memperkenalkan Konsul Kehormatan India di Surabaya, Manoj Bhat yang baru saja dilantik pada hari yang sama, Kamis (29/8/24).
Sejak itu, Manoj langsung menjalin kolaborasi dengan ꧌ꦈꦤꦶꦮ꦳ꦺꦂꦯꦶꦠꦱ꧀꧍ Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) untuk menggelar pertukaran budaya. Pihak Konsulat sudah memberangkatkan dua dosen Kedokteran drh. Intan Permatasari Hermawan, M.Si., yang menjabat sebagai Kepala Program Studi Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan, dan Dr. drh. Siti Gusti Ningrum, Kepala Kantor Urusan Internasional.
Dalam bidang ꧌ꦥꦼꦟ꧀ꦝꦶꦝꦶꦏꦤ꧀ꦝꦤ꧀ꦧꦸꦢꦪ꧍ Pendidikan dan Budaya, Konsul Kehormatan India untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta juga menjalin Kolaborasi dengan Komunitas Aksara Jawa, Puri Aksara Rajapatni. Di bulan November 2024, akan diberangkatkan menuju India adalah ꧌ꦅꦠꦯꦸꦫꦗꦪ꧍ Ita Surojoyo (pendiri Puri Aksara Rajapatni Surabaya) dan filolog Setya Amrih Prasojo (Yogyakarta).
Manoj Bhat sebagaimana dirilis oleh analisapost.com mengatakan bahwa India dan Indonesia memiliki sejarah panjang dalam hal pertukaran budaya, ꧌ꦩꦸꦭꦻ꧍ mulai dari seni, musik, hingga tradisi keagamaan.
“Kami ingin terus mendorong masyarakat untuk lebih mengenal dan menghargai warisan budaya masing-masing. ꧌ꦅꦤꦶ꧍ Ini adalah langkah yang sangat baik untuk mendekatkan komunitas India dan Indonesia, serta membuka peluang kolaborasi yang ꧌ꦊꦧꦶꦃ꧍ lebih luas”, terang Manoj Bhat.
Manoj ketika menghadiri undangan Peringatan Hari Aksara Internasional 2024 di Kota Lama ꧌ꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Surabaya pada Jumat, 20 September 2024 lalu melihat betapa Pemerintah Kota Surabaya berhasil menata kembali kawasan heritage yang bernilai sejarah itu. Menurutnya di India juga terdapat kota-kota tua yang memiliki ꧌ꦕꦶꦫꦶꦑꦱ꧀꧍ ciri khas, seperti Jaipur dengan warna bangunannya yang unik..
Melihat potensi itu, Manoj Bhat menekankan pentingnya memperkuat kerja sama di berbagai sektor, seperti ekonomi, perdagangan, teknologi, pendidikan dan budaya. Dari bidang budaya sendiri, India dan Indonesia memiliki sejarah budaya yang beririsan. Tak heran jika dirinya telah melihat dan berkunjung ke situs situs purbakala di Trowulan. Masih ꧌ꦄꦏꦤ꧀꧍ akan ada beberapa tempat ꧌ꦄꦂꦏꦺꦪꦺꦴꦭꦺꦴꦒꦶ꧍ arkeologi lainnya di Jawa Timur yang masuk dalam daftar kunjungannya. (PAR/nng)