Rajapatni.com: Surabaya (29/4/24) – Sesuai Surat Edaran (SE) ꦱꦺꦏꦿꦼꦠꦫꦶꦱ꧀ꦝꦌꦫꦃ Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya atas nama Wali Kota Surabaya tertanggal 19 September 2023 mengenai penulisan Aksara Jawa, hingga April 2024 penggunaannya sudah menjangkau kantor kantor kelurahan. Salah satunya di kantor Kelurahan Manukan Kulon.
Di musim pelaksanaan ꦠꦿꦣꦶꦱꦶꦲꦭꦭ꧀ꦧꦶꦲꦭꦭ꧀ tradisi Halal Bihalal tahun 2024 ini, di salah satu RW di lingkungan kelurahan Manukan Kulon, ternyata sudah menggunakan Aksara Jawa. Yaitu di RW 6. Penulisan Halal Bihalal dalam Aksara Jawa ini menghiasi Backdrop acara.
Pengurus RW 6 ꦩꦤꦸꦏꦤ꧀ꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀ Manukan Kulon tanggap begitu melihat bahwa Penulisan Aksara Jawa di Surabaya adalah kebijakan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam upaya membumikan Aksara Jawa di Surabaya.
Aksara Jawa adalah Aksara asli di Jawa sebelum Aksara Latin dibawa masuk ke Nusantara oleh bangsa bangsa Eropa. Secara perlahan tapi pasti, Aksara lokal Jawa akhirnya tergeser oleh kehadiran ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦭꦠꦶꦤ꧀ Aksara Latin.
Menyadari akan pentingnya perlindungan dan pelestarian Aksara Jawa, Pengurus RW 6 Kelurahan Manukan Kulon, dalam pelaksanaan Halal Bihalal menyertakan penulisan Aksara Jawa pada backdrop acara seraya memperkenalkan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ kepada warganya.
Menurut sekretaris RW 6 Manukan Kulon, Ardhi, penggunaan Aksara Jawa atau ꦲꦤꦕꦫꦏ Hanacaraka di lingkungannya adalah hal yang pantas dilakukan agar warga tidak terputus dan lupa dari budayanya, khususnya budaya Jawa.
Dalam upaya memperkenalkan kembali Aksara Jawa, backdrop bertuliskan Aksara Jawa bekas acara Halal Bihalal itu tetap dipasang di dalam ruang kantor Balai RW. Dengan begitu, siapapun warga yang berkepentingan ke Balai RW, mereka pasti melihat Aksara Jawa itu dengan sadar atau tidak sadar. Akhirnya, Aksara Jawa menjadi bagian dalam ruang Balai RW dan bagian dari kegiatan ꦩꦱꦾꦫꦏꦠ꧀ masyarakat.
Tidak cukup di Balai RW, salah satu ketua RT di lingkungan RW 6, yaitu Ketua RT 7 Amat Basuki juga memiliki angan angan untuk membuat papan nama kampung yang berada dalam ꦮꦶꦭꦪꦃ wilayah RT 7.
“Kami akan tempatkan penulisan Aksara Jawa di atas Aksara Latin sebagai upaya menghargai Aksara Nusantara”, kata Amat Basuki.
Gagasan Amat Basuki benar. Negara negara tetangga yang masih memiliki Aksara menempatkan penulisan Aksara lokalnya di atas Aksara Latin. Negara negara itu salah satu di antaranya adalah ꦠꦶꦪꦺꦴꦁꦏꦺꦴꦏ꧀ Tiongkok. Bahkan di kawasan Pecinan Surabaya seperti di jalan Kembang Jepun, penulisan penulisan Aksara Hanzi (China) berada diatas Aksara Latin.
Diharapkan penulisan Aksara Jawa juga demikian, bisa ditempatkan di atas Aksara Latin sebagai bentuk ꦥꦼꦁꦲꦺꦴꦂꦩꦠꦤ꧀ penghormatan dan menghargai Aksara milik sendiri. (nanang PAR)*