꧌ꦩꦼꦔꦼꦩ꧀ꦧꦔ꧀ꦏꦤ꧀꧍ Mengembangkan Kapasitas Profesional Melalui Beasiswa ITP ITEC. Gratis!

Rajapatni.com: Surabaya – Bahasa Inggris di Indonesia masih merupakan bahasa asing yang sifatnya paling ꧌ꦥꦺꦴꦥꦸꦭꦺꦂ꧍ populer dan dominan. Bahasa ini diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas di ꧌ꦱꦼꦭꦸꦫꦸꦃ꧍ seluruh negeri.  

Berbeda dengan di Malaysia, ꧌ꦱꦶꦔꦥꦸꦫ꧍ Singapura dan bahkan India. Di sana Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa kedua. Bahasa kedua adalah bahasa yang ꧌ꦝꦶꦥꦼꦭꦗꦫꦶ꧍ dipelajari setelah seseorang memperoleh bahasa ibu atau bahasa pertamanya. Di negara negara itu bahasa kedua juga sudah ꧌ꦝꦶꦒꦸꦤꦏꦤ꧀꧍ digunakan dalam interaksi keseharian hidup mereka, selain Bahasa pertama.

Sedangkan Bahasa Asing masih berfungsi sebagai alat penghubung antarbangsa, alat bantu ꧌ꦝꦼꦔꦼꦩ꧀ꦧꦔꦤ꧀꧍ pengembangan ilmu pengetahuan, ilmu terapan dan ꧌ꦠꦺꦏ꧀ꦤꦺꦴꦭꦺꦴꦒꦶ꧍ teknologi modern.

Sebagai negara ꧌ꦧꦼꦂꦑꦼꦩ꧀ꦧꦁ꧍ berkembang, yang salah satunya adalah Indonesia, seringkali mendapat kesempatan untuk ꧌ꦩꦼꦔꦶꦫꦶꦩ꧀ꦏꦤ꧀꧍ mengirimkan tenaga profesionalnya di bidang pengajaran bahasa Inggris ke luar negeri. Tidak semua negara berkembang. Hanya negara-negara yang ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦝꦶ꧍ menjadi mitra dari negera penyelenggara.

Dr. Monishita Hajra Pande, ꧌ꦝꦺꦴꦱꦺꦤ꧀꧍ dosen perempuan dengan busana Sari. Foto: IS

Salah satu negara penyelenggara pelàtihan bahasa Inggris ini adalah India. Yaitu melalui ꧌ꦥꦿꦺꦴꦒꦿꦩ꧀꧍ program yang bernama International Training Program (ITP). Di India, ꧌ꦈꦤꦶꦮ꦳ꦺꦂꦯꦶꦠꦱ꧀꧍ Universitas yang tertunjuk mewadahi kegiatan pelàtihan ini adalah English and Foreign Language University (EFLU), yang bertempat di Kota ꧌ꦲꦻꦝꦼꦫꦧꦢ꧀꧍ Hyderabad. 

Suasana kelas internasional dengan ꧌ꦥꦼꦱꦼꦂꦡ꧍ peserta dari berbagai negara. Foto: eflu

Universitas ini terkenal sebagai pusat pelatihan bagi para profesional asing yang ingin ꧌ꦩꦼꦤꦶꦔ꧀ꦏꦠ꧀ꦏꦤ꧀꧍ meningkatkan kemahiran mereka dalam bahasa Inggris (English Proficiency).

Programs Pelatihan Internasional (ITP) ini mendapat dukungan dari ꧌ꦏꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦿꦶꦪꦤ꧀ꦭꦸꦮꦂꦤꦼꦒꦿꦶ꧍ Kementerian Luar Negeri India melalui program the International Technical and Economic Cooperation (ITEC), yang menawarkan kepada negara negara mitra berkembang di Afrika, Asia Selatan, ꧌ꦄꦱꦶꦪꦠꦼꦔ꧀ꦒꦫ꧍ Asia Tenggara, Asia Tengah dan Amerika Latin.

Menurut laman English Foreign Language University (EFLU) di https://www.efluniversity.ac.in/itp bahwa Program ITP ini sesungguhnya menawarkan kursus English Proficiency mulai dari tingkat Dasar, ꧌ꦩꦼꦤꦼꦔꦃ꧍ Menengah hingga Lanjutan sebanyak tiga kali dalam ꧌ꦱꦼꦠꦲꦸꦤ꧀꧍ setahun. Yaitu pada periode bulan Juni-September, September-Desember, dan Januari-Maret. Setiap kursus ꧌ꦧꦼꦂꦝꦸꦫꦱꦶ꧍ berdurasi 12 minggu. Namun setelah pandemi Covid-19 durasi pelatihan menjadi 4 minggu.

Namun Universitas ini juga menawarkan Kursus Kemahiran dan Pengembangan Profesi dalam ꧌ꦗꦔ꧀ꦏꦥꦺꦟ꧀ꦝꦺꦏ꧀꧍ jangka pendek (singkat) berdasarkan kebutuhan bagi profesional sesuai permintaan dari kedutaan/lembaga ꧌ꦥꦼꦩꦼꦫꦶꦤ꧀ꦠꦃꦅꦟ꧀ꦝꦶꦪ꧍ pemerintah India, yang selanjutnya diteruskan oleh Kementerian Luar Negeri ke negara negara mitra, termasuk ke Pemerintah Indonesia.

꧌ꦅꦠꦯꦹꦫꦗꦪ꧍ Ita Surojoyo, peserta dari Indonesia (kedua dari kiri). Foto: efl

Kursus ITEC ini adalah “program unggulan Kementerian untuk pengembangan kapasitas”. Tujuan dari program ini adalah untuk berbagi ꧌ꦏꦼꦄꦃꦭꦶꦪꦤ꧀꧍ keahlian India dengan negara-negara berkembang lainnya dalam ꧌ꦈꦥꦪ꧍ upaya membangun kapasitas dan mengembangkan sumber daya manusia untuk memfasilitasi ꧌ꦥꦼꦂꦠꦸꦩ꧀ꦧꦸꦲꦤ꧀꧍ pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan.

Program ITP ITEC, yang saat ini sedang berlangsung dalam bulan November – Desember 2024, diikuti oleh 42 profesional dari ꧌꧇꧒꧕꧇ꦤꦼꦒꦫ꧍ 25 negara, termasuk Indonesia. Dalam program ini, satu satunya peserta dari Indonesia adalah ꧌ꦅꦠꦯꦹꦫꦗꦪ꧍ Ita Surojoyo dari Komunitas Aksara Jawa, ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍Pūri Aksara Rājapatnī. 

Mahasiswa EFLU dalam sesi foto bersama. Ita (depan 4 dari kiri berblus putih). Foto: eflu

Selama di India, Ita Surojoyo tidak hanya fokus pada kursus Kemahiran Bahasa Inggris (English Proficiency), Ita juga mengamati penggunaan Aksara lokal di India seperti Hindi dan Telugu, yang merupakan turunan dari Aksara Palawa seperti halnya ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ Aksara Jawa.

Berbeda tangan tapi sama dalam satu rasa ꧌ꦠꦺꦃꦗꦲꦺꦅꦟ꧀ꦝꦶꦪ꧍ teh jahe India. Foto: eflu

Double impact lainnya adalah kelas internasional ini membantu merekatkan dunia melalui ꧌ꦅꦤ꧀ꦠꦼꦫꦏ꧀ꦱꦶꦱꦺꦴꦱꦶꦪꦭ꧀꧍ interaksi sosial dan kultural antar para peserta sehingga menjadi sarana untuk membangun rasa saling ꧌ꦩꦼꦔ꧀ꦲꦺꦴꦂꦩꦠꦶ꧍ menghormati dan pengertian perbedaan antar bangsa.

Untuk mendapatkan ꧌ꦅꦤ꧀ꦥ꦳ꦺꦴꦂꦩꦱꦶ꧍informasi full beasiswa ITEC, yang bebas beaya mulai Visa, transportasi PP, akomodasi, sekolah dan  ꧌ꦩꦼꦟ꧀ꦝꦥꦠ꧀꧍ mendapat uang saku, bisa mengunjungi Official Page hcgi.surabaya, atau unduh laman https://www.itecgoi.in/index. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *