Menengok Mausoleum Humayun Pendahulu Mausoleum Taj Mahal.

Rajapatni.com: Surabaya – Dari beberapa tempat bersejarah di India, khususnya di Kota Hyderabad dan Delhi, yang sempat dikunjungi oleh Ita Surojoyo dari Puri Aksara Rajapatni Surabaya dan rekan rekan dari 24 negera lain, yang tergabung dalam program the Indian Technical and Economic Cooperation (ITEC), adalah tempat tempat bersejarah yang menyimpan catatan perkembangan Islam di India.

Masuknya islam ke India memang menjadi  peristiwa penting dalam sejarah India. Islam sendiri akhirnya menjadi salah satu agama, yang diakui di India dan terus berkembang hingga sekarang. 

Selain itu, hadirnya Islam juga memberi warna dalam seni arsitektur dan sipil mulai tempat ibadah, istana, perbentengan hingga makam makam yang megah dan luar biasa, yang umum disebut Mausoleum. 

Konstruksi konstruksi ini dibangun oleh umat Muslim di India. Peradaban Islam masuk ke India ini awalnya melalui perdagangan, ekspedisi termasuk pendirian Kerajaan. Mereka adalah penguasa penguasa Muslim yang kaya raya. Diantaranya adalah Dinasti Mughal. 

Jejak Dinasti Mughal ini adalah Charminar, Istana Chowmahalla, Masjid Mekkah, Benteng Golconda, Benteng Merah, Makam Taj Mahal dan Makam Humayun. Masih banyak lagi lainnya yang tersebar di negeri ini.

Bangunan bangunan megah ini umumnya berarsitektur Islam Persia. Tidak sekedar desain arsitekturnya tetapi pilihan materialnya juga menunjukkan keberadaan strata sosial dan ekonomi  sang Dynasty.

Selain Mausoleum Taj Mahal yang berada di Agra, sekitar 15 km Dari Kota Delhi, juga ada Mausoleum Humayun yang berada di Kota Delhi. Makam Humayun ini adalah makam Maharaja Mughal Humayun.

Makam Humayun, bangunan makam bercorak Islam dibangun megah di India. Foto: IS

Kompleks makam Humayun ini terdiri dari makam utama untuk Maharaja Humayun, yang juga menyimpan makam makam lainnya seperti Bega Begum, Hamida Begum, dan juga Dara Shikoh, putra Maharaja Shah Jahan, dan juga beberapa Maharaja Mughal lainnya.

Batu informasi tentang makam Humayun. Foto: IS

Menurut data inskripsi yang terdapat pada komplex makam bahwa makam ini dibangun oleh istri Humayun pada 1565-72 di atas lahan seluas 12.000 meter persegi. Model Arsitektur pada bangunan ini adalah contoh gaya Persia pertama yang berpengaruh pada Arsitektur India berikutnya. Selanjutnya adalah bangunan Taj Mahal yang dibangun pada 1632 dan 1653 oleh Raj Shah Jahan, raja kelima Kerajaan Mughal.

Arsitektur khas Persia dengan relung relung. Foto: IS

Terdapat 100 makam dalam komplek ini dan konstruksi bangunan ini adalah bangunan pertama yang  menggunakan batu bata dari pasir Merah dan marmer Putih dalam jumlah yang banyak.

Bangunan makam bagai beralaskan permadani hijau alami. Foto: IS

Di sekitar Makam Humayun terhampar Taman bagai permadani hijau yang mengelilingi bangunan makam dan menjadikan warna alami antara warna batu bata merah dan permadani hijau.

Ukuran Mausoleum Humayun ini memang tidak sebesar Mausoleum Taj Mahal tetapi bangunan Humayun menjadi inspirasi Arsitektur Taj Mahal yang bergaya Persia.

Bangunan makam Humayun bak sebuah masjid. Foto: wikipedia

Islam di India telah ada sejak abad ke-7, ketika para pedagang Arab pertama kali tiba di pantai Gujarat di barat daya India. Sejak saat itulah, islam mulai berkembang dan tersebar di seluruh India dan meninggalkan jejak peradaban di India. Banyak bangunan bangunan bersejarah di India sudah tercatat oleh UNESCO sebagai warisan pusaka. Salah satunya Taj Mahal yang masuk bangunan 7 Keajaiban dunia.  (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *