Manuskrip ꧌ꦠꦤ꧀ꦥꦄꦏ꧀ꦱꦫ꧍ Tanpa Aksara Adalah Kertas Buram Yang Kurang Bermakna

Aksara:

Rajapatni.com: SURABAYA – Manuskrip dianggap penting dan ꧌ꦧꦼꦂꦩꦏ꧀ꦤ꧍ bermakna karena di dalamnya terdapat tulisan, yang mengandung ilmu pengetahuan. ꧌ꦠꦸꦭꦶꦱꦤ꧀꧍ Tulisan itu umumnya disajikan dalam bentuk Aksara Daerah (Nusantara). Ini menunjukkan bahwa dari ꧌ꦧꦼꦂꦨꦒꦻ꧍ berbagai daerah di Indonesia memiliki manuskrip yang beraksara. Sementara aksara adalah produk ꧌ꦥꦼꦫꦝꦧꦤ꧀꧍ peradaban intelektual dari ꧌ꦊꦭꦸꦲꦸꦂ꧍ leluhur.

Secara ꧌ꦥ꦳ꦶꦱꦶꦏ꧀꧍  fisik Manuskrip adalah kitab yang berisi aksara dan menyimpan ilmu pengetahuan. Manuskrip ini kemudian dianggap penting ꧌ꦏꦉꦤ꧍ karena menjadi identitas dan warisan budaya suatu ꧌ꦩꦯꦫꦏꦠ꧀꧍ masyarakat, dan karenanya perlu dilestarikan.

Mahasiswa Inggris diajak ꧌ꦎꦧ꧀ꦱꦺꦂꦮ꦳ꦱꦶ꧍ observasi manuskrip dalam kelas Aksara Jawa. Foto: dok par

Manuskrip secara umum memang ꧌ꦩꦼꦫꦸꦗꦸꦏ꧀꧍ merujuk pada naskah atau tulisan tangan yang berisi aksara atau simbol-simbol tulisan, baik itu tulisan tangan asli maupun ꧌ꦱꦭꦶꦤꦤ꧀꧍  salinan yang dibuat secara ꧌ꦩꦤꦸꦮꦭ꧀꧍ manual.

꧌ꦄꦝꦥꦸꦤ꧀꧍ Adapun jenis tulisan yang dimaksud adalah tulisan tangan yang beraksara daerah. ꧌ꦏꦉꦤ꧍  Karena aksara daerah ꧌ꦅꦠꦸ꧍ itu menunjukkan keaslian budaya leluhur.

jika ada Manuskrip tanpa aksara di dalamnya biasanya disebut sebagai manuskrip ꧌ꦏꦺꦴꦱꦺꦴꦁ꧍ kosong atau naskah kosong karena belum menjadi alas untuk menulis pesan, ꧌ꦅꦭ꧀ꦩꦸ꧍  ilmu dan lainnya.

Secara ꧌ꦱꦼꦝꦼꦂꦲꦤ꧍  sederhana, manuskrip kosong adalah ꧌ꦊꦩ꧀ꦧꦫꦤ꧀꧍ lembaran atau buku yang terbuat dari bahan seperti kulit atau kertas, tetapi tidak memiliki tulisan atau gambar di dalamnya atau belum sempat digunakan. ꧌ꦧꦒꦻꦩꦤꦥꦸꦤ꧀꧍ Bagaimanapun manuskrip kosong, secara fisik masih bisa memiliki arti sebagai ꧌ꦱꦼꦧꦸꦮꦃ꧍ sebuah produk leluhur, tetapi tidak membawa pesan yang ꧌ꦠꦼꦂꦯꦸꦫꦠ꧀꧍  tersurat.

Manuskrip ꧌ꦱꦼꦟ꧀ꦝꦶꦫꦶ꧍ sendiri adalah Obyek Pemajuan Kebudayaan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 Undang Undang 5/2017 tentang ꧌ꦥꦼꦩꦗꦸꦮꦤ꧀ꦏꦼꦧꦸꦢꦪꦄꦤ꧀꧍Pemajuan Kebudayaan.

Manuskrip ꧌ꦝꦶꦏꦼꦤꦭ꧀꧍ dikenal menyimpan Pengetahuan Tradisional dimana ꧌ꦥꦼꦔꦼꦠꦲꦸꦮꦤ꧀ꦠꦿꦝꦶꦱꦾꦺꦴꦤꦭ꧀꧍ Pengetahuan Tradisional itu sendiri adalah obyek Pemajuan Kebudayaan yang patut ꧌ꦝꦶꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀꧍  dilestarikan.

Terhadap Manuscript sebagai ꧌ꦱꦸꦩ꧀ꦧꦼꦂ꧍ sumber Pengetahuan Tradisional, dan bilamana tidak ꧌ꦩꦼꦔꦼꦂꦡꦶ꧍ mengerti Aksara Daerah (Nusantara) untuk memahami Manuskrip, bagaimana selanjutnya untuk melestarikan isi manuscript dan ꧌ꦩꦼꦩꦲꦩꦶ꧍ memahami Pengetahuan Tradisionalnya.

Aksara Nusantara – Manuskrip – Pengetahuan Tradisional adalah satu ꧌ꦌꦏꦺꦴꦱꦶꦱ꧀ꦠꦶꦩ꧀꧍ ekosistim budaya Nusantara. Karenanya Aksara Nusantara layak sebagai ꧌ꦅꦔꦠꦤ꧀ꦏꦺꦴꦭꦺꦏ꧀ꦠꦶꦥ꦳꧀꧍ Ingatan kolektif Nasional. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *