Aksara:
Rajapatni.com: SURABAYA – Ketika bicara tentang nasionalisme atau yang bersifat nasional, maka ruang lingkupnya adalah yang bersifat umum, bukan pribadi dan golongan.
Termasuk ketika Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggali potensi Ingatan Kolektif Nasional (IKON). Tentunya adalah ingatan yang bersifat kolektif, umum dan bersama dalam skala nasional. Bukan lokal dan apalagi untuk kalangan lokal. Boleh lokal tapi bermanfaat untuk kalangan yang lebih luas, nasional.
Apapun Ingatan Kolektif itu, tentunya harus memiliki nilai penting yang bersifat secara nasional. Ingatan ini bisa berupa suatu peristiwa penting, sosok penting, benda penting, tempat penting dan bangunan penting bagi semua orang lintas daerah, lintas provinsi dan bahkan lintas pulau dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.
Berangkat dari kata “ingatan”, maka arahnya merujuk pada sesuatu yang cenderung telah dilupakan secara komunal. Kemudian ada upaya mengingat kembali karena dinggap penting.
Lantas, apa saja yang perlu diingat? Inilah yang sedang digali dan dicari oleh pemerintah melalui program penggalian potensi Ingatan Kolektif Nasional.
Sebenarnya dalam proses penggalian Ingatan Kolektif Nasional, perlu ada tahapan tahapan kolektif lainnya. Yaitu 1). Kesadaran Kolektif, 2). Ingatan Kolektif, 3). Tindakan Kolektif dan 4).Tujuan Kolektif.
Kesadaran Kolektif Nasional (DAKON)
Kesadaran kolektif adalah sebuah konsep sosiologi dan kultural, yang merujuk pada serangkaian kepercayaan, ide, sikap, dan pengetahuan bersama yang dimiliki oleh kelompok sosial, organisasi, atau masyarakat.
Konsep ini sering digunakan untuk menjelaskan bagaimana individu terikat bersama dalam suatu kelompok dan bagaimana mereka dapat mencapai tujuan bersama.
Konsep ini menjadi dasar atas obyek obyek Ingatan. Misalnya kesadaran berbangsa dan bertanah air yang satu, Indonesia. Jika obyek Ingatan itu adalah seorang tokoh, maka bagaimana kualitas kesadaran kita pada sang tokoh itu.
Contoh lainnya adalah Aksara Nusantara sebagai obyek Ingatan Kolektif Nasional. Banyak pihak mengatakan bahwa dulunya mereka pernah belajar aksara Jawa (untuk wilayah Jawa), tapi sekarang sudah lupa dan bahkan tidak bisa. Maka Aksara Jawa perlu mendapat perlakuan agar keberadaan nya terlindungi dan lestari sebagai identitas bangsa.
Aksara Nusantara ini penting karena menunjukkan kecerdasan peradaban bangsa Indonesia. Aksara adalah awal mula peradaban dan simbol kecerdasan leluhur bangsa.
Ingatan Kolektif Nasional (IKON)

Ingatan Kolektif adalah ingatan masyarakat pada peristiwa, kejadian, sosok, benda yang penting dan bersifat umum, bukan individu dan golongan.
Misalnya peristiwa penyobekan bendera Merah Putih Biru pada menara hotel Yamato. Dari ingatan itu, berikutnya mau diapakan.
Contoh lainnya adalah Aksara Nusantara, yang keberadaanya semakin ditinggalkan penggunanya. Ini bahaya. Lantas, jika sudah diidentifikasi bahwa aksara Nusantara menjadi Ingatan Kolektif, lantas mau diapakan. Kiranya perlu ada tindakan terhadap aksara aksara daerah.
Ingatan Kolektif harus memiliki nilai penting. Oleh sebab itu, karena dianggap penting, maka harus ada tindakan untuk penyelamatan, perlindungan dan pelestarian nya. Untuk apa? Ini menjadi tujuan bersama (kolektif).
Misalnya manuskrip. Maka muncul pertanyaan. Yang penting itu benda bending kertasnya atau tulisan pada kertas kertasnya?
Tindakan Kolektif Nasional (TAKON)
Tindakan adalah tahapan lanjutan setelah mendapati objek Ingatan Kolektif Nasional (IKON). Ini adalah langkah konkrit dalam proses pemajuan.
Melalui tindakan kolektif, yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang, bertujuan untuk mencapai target bersama atau memenuhi kebutuhan bersama.
Misalnya sudah ditemukan obyek Ingatan Kolektif Nasional (IKON), maka apa yang perlu dilakukan terhadap obyek itu untuk mencapai tujuan.
Jika obyek IKON itu adalah Aksara Nusantara, maka apa yang harus dilakukan terhadap Aksara Nasional itu? Apa pentingnya melakukan tindakan atas Aksara Nusantara? Tujuannya apa?
Setiap obyek Ingatan Kolektif Nasional harus memiliki nilai penting. Lantas muncul pertanyaan. Apa tujuan melakukan tindakan terhadap Aksara Nusantara?
Tujuan Kolektif Nasional (AKON)
Serangkaian aktivitas mulai dari Kesadaran, Ingatan dan Tindakan Kolektif pada akhirnya pasti memiliki Tujuan. Maka Tujuan Kolektif Nasional adalah ending dari sebuah proses.
Tujuan kolektif adalah tujuan yang sama yang diusung oleh sekelompok orang atau organisasi.
Maka dalam merancang proses harus ditetapkan pula tujuan dari setiap obyek Ingatan Kolektif Nasional. Ketika obyek IKON adalah Aksara Nusantara, maka harus ditetapkan apa yang menjadi tujuan dari tindakan Kolektif itu.
Karenanya dalam mencari obyek Ingatan Kolektif Nasional harus didasari oleh 1). Adanya kesadaran kolektif atas 2) obyek Ingatan Kolektif, yang selanjutnya 3) tindakan Kolektif apa yang harus diambil untuk mencapai 4) tujuan Kolektif.
Itulah serangkaian proses untuk menentukan tujuan atas obyek Ingatan Kolektif Nasional. Dengan kata lain mau diapakan Ingatan Kolektif Nasional yang telah di inventaris. (PAR/nng).