Rajapatni.com: Surabaya (11/5/24) – MAHASISWA dari berbagai daerah di Indonesia dengan berpakaian adat Jawa berkunjung ke ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦱꦶꦔꦱꦫꦶ Candi Singasari di Singasari, Kabupaten Malang pada Jumat (10/5/24). Mereka dalam program Merdeka Belajar, yang sedang kuliah di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang selama satu semester.
Salah seorang mahasiswa ꦧꦶꦩꦱꦼꦠꦶꦪꦮꦤ꧀ Bima Setiawan, yang berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Swara, Sumatera Barat, mengaku bahwa kesempatan berkunjung ke Candi Singasari dalam pakaian adat Jawa adalah pengalaman yang luar biasa.
“Saya belum pernah pergi jauh dan keluar dari daerah saya, berkunjung ke ꦩꦭꦁ Malang dan ketemu teman teman dari dari berbagai daerah di Indonesia memberi saya wawasan yang luas dan semakin mengerti tentang Indonesia, termasuk sejarah dan peradabannya, seperti peradaban Jawa di Singosari ini”, jelas Bima Setiawan dari Sumatera Barat.
Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa lainnya, Agustin, bahwa bertemu dengan mahasiswa dari berbagai daerah dalam program bersama ꦩꦼꦂꦣꦺꦏꦧꦼꦭꦗꦂ Merdeka Belajar menambah rasa toleransi.
“Saya sedikit sedikit belajar bahasanya, seperti ‘mongo’ dan ‘suwun’”, begitu kata Agustin.
Candi Singosari menjadi tempat belajar peradaban Jawa. Karenanya mereka diajak mengenal kebudayaan Jawa melalui Candi dan sekaligus mengenakan pakaian tradisi Jawa. Cara ini sekaligus mengenalkan busana Jawa. Yaitu ꦏꦼꦧꦪ kebaya bagi yang perempuan dan lurik bagi yang laki laki.
Sementara itu menurut Chusnul chotimah S. Pd. M. Pd, dosen modul Nusantara Universitas ꦠꦿꦶꦧ꧀ꦲꦸꦮꦤꦠꦸꦁꦒꦣꦺꦮꦶ Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Merdeka Belajar adalah program kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim.
Sedangkan Esensi dari Merdeka Belajar adalah untuk menggali potensi terbesar para mahasiswa dan pengajar (dosen dan guru) untuk ꦧꦼꦂꦆꦤꦺꦴꦮ꦳ꦱꦶ berinovasi dan meningkatkan kualitas belajar secara mandiri.
Seperti kedatangan mahasiswa Unitri ke Candi Singasari, mereka bisa melakukan pengamatan terhadap benda benda koleksi yang ada di sekitar Candi Singosari. ꦄꦒꦸꦱ꧀ꦠꦶꦤꦺ Agustine mengatakan bahwa dari bentuk bentuk acara dan bangunan candi, dia bisa tau sifat sifat peradaban itu. Bahwa Candi Singasari dan acra-acra yang ada menunjukan sifat Hindu. Dalam hal ini Agustin sudah bisa belajar fakta tentang keragaman agama di wilayah Singasari kala itu.
Jika maju ke era kolonial, di kota Malang sendiri ada fakta sejarah dimana Masjid dan ꦒꦼꦫꦺꦗ Gereja bisa berdiri satu alun alun yang sama. Betapa sudah ada rasa toleransi di Malang kala itu.
Chusnul Khotimah menambahkan bahwa merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan ꦧꦼꦂꦌꦏ꧀ꦱ꧀ꦥꦿꦺꦱꦶ berekspresi. Jadi, bukan berarti siswa tidak perlu belajar lagi.
Dengan adanya program Merdeka Belajar ini, ꦥꦼꦩꦼꦫꦶꦤ꧀ꦠꦃ pemerintah berharap dapat menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi bagi semua peserta didik di Indonesia.
Bima setiawan, ketika ditemui jurnalis ꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Rajapatni, sempat melihat kaos beraksara Jawa yang dikenakan jurnalis Rajapatni.com. Bima terasa masih asing dengan Aksara Jawa tapi dia mengenal Aksara yang ada di Sumatera. Menurutnya Aksara Jawa memang berbeda dari Aksara yang ada di tanah Melayu.
Dari perbedaan ini lah Bima dan juga rekan rekan sekelasnya juga bisa belajar tentang konten lokal. Misalnya mereka bisa mengamati pengunjung yang sedang berdoa disana. (tim)*.