Rajapatni.com: Surabaya (8/11/24) – Dari 31 Kecamatan di Kota Surabaya, Kantor Kecamatan Tandes kiranya satu satunya Kantor Kecamatan di Surabaya yang paling bertaburan penulisan Aksara Jawa. Hampir di setiap titik fungsi di area Kantor ini diberi tulisan aksara Jawa, yang berdampingan dengan Aksara Latin.
Mulai dari Etalase media informasi, moto pelayanan, standing banner yang berisi Visi misi, nama petugas layanan, info layanan yang dilengkapi nomor tilpun dalam Aksara Jawa, backdrop Kantor layanan, layanan wifi, sampai tanda peringatan larangan “dilarang merokok”, termasuk ruang Lurah.
Kecamatan Tandes, yang dipimpin oleh Camat Surfebriadhitia Prajatara, S.STP, M.Si. ini tidak sekedar menggunakan Aksara Jawa, tetapi penataan ruang Kantor dan desain desain penulisan Aksara Jawa sangat diperhatikan sehingga menjadi ruangan yang nyaman bagi masyarakatnya.
Di tempat yang nyaman dengan didukung oleh tata desain yang baik menjadikan penulisan Aksara Jawa tidak sekedar informatif tetapi juga edukatif. Apalagi ditambah dengan layanan dari SDM yang ramah. Suasana ini terlihat pada Selasa malam (5/11/24) ketika malayani warga yang sedang melakukan perekaman Identitas Kependudukan Digital (IKD). Sambil menunggu layanan, warga bisa melihat dan sambil belajar Aksara Jawa.
Dari pengamatan lapangan, ada satu petugas Kecamatan yang nampaknya sudah mengerti Aksara Jawa. Namun masih banyak warga belum mengerti Aksara Jawa. Ketika bertanya ke salah satu warga yang malam itu melakukan perekaman Identitas Kependudukan Digital, ia mengaku masih belum bisa membaca Aksara Jawa.
Karenanya untuk menarik perhatian warga mau melihat dan setidaknya mengamati penulisan Aksara Jawa, font Aksara yang dipilih serta desain dan media penulisan dibuat sangat menarik. Termasuk isi tulisan. Misalnya nama petugas jaga tertulis dalam Aksara Jawa. “Hai dengan saya, Tari” dan ini tersaji dalam papan nama meja.
Tidak ketinggalan standing banner yang berisi Visi dan Misi Kecamatan Tandes. Ini berupa kalimat kalimat. Sajiannya sangat menarik. Meski ada kekeliruan pada beberapa Tata Tulis. Namun apa yang sudah dilakukan dan ditampilkan oleh Kantor Kecamatan Tandes dalam nguri nguri budaya lokal sangat diacungi jempol dan patut ditiru oleh Kecamatan lainnya.
Kota Surabaya selama setahun belakangan memang mulai mempopulerkan penggunaan Aksara Jawa. (PAR/nng)