Aksara
Rajapatni.com: SURABAYA – Aksara Pallawa, yang berasal dari India Selatan, adalah induk dari aksara Nusantara yang diantaranya adalah Aksara Jawa, Sunda, Bali, Incung, Batak dan Lontara.
Kehadiran Aksara Pallawa kali pertama ditemukan dalam bentuk prasasti di Kutai, Kalimantan Timur. Prasasti ini namanya prasasti Yupa yang berbentuk tiang batu, dan kala itu berfungsi sebagai tempat untuk mengikat hewan kurban, akan dipersembahkan kepada dewa-dewa.

Disana terdapat tujuh buah Prasasti dan empat di antaranya telah berhasil dibaca dan diterjemahkan. Prasasti yang beraksara Pallawa ini berbahasa Sansekerta.
Prasasti ini memberikan informasi penting mengenai sejarah Kerajaan Kutai, termasuk nama-nama raja seperti Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman, serta kegiatan keagamaan yang dilakukan.
Prasasti Yupa tidak sekadar prasasti, tetapi juga menjadi saksi bisu dimulainya era sejarah di Nusantara dengan adanya aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta dari India.

Prasasti ini sekaligus menjadi bukti pertama dikenalnya tulisan atau aksara di Nusantara. Namanya Prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur, yang diperkirakan berasal dari abad ke-4 M. Prasasti prasasti ini ditulis menggunakan Aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Aksara Pallawa
Aksara yang digunakan pada Prasasti Yupa adalah Aksara Pallawa, yang merupakan aksara dari India Selatan.
Bahasa Sansekerta
Selain Aksara Pallawa, bahasa yang digunakan pada prasasti ini adalah bahasa Sansekerta, bahasa klasik India.
Dengan adanya Prasasti Yupa, maka dapat dipastikan bahwa pada abad ke-4, bangsa Indonesia telah mulai mengenal bahasa dan tradisi tulis, yang selanjutnya terus berkembang seiring dengan pergantian waktu. Seiring dengan itu, pengaruh lokal menjadikan keberagaman aksara di daerah daerah dan jadilah aksara aksara Daerah. Semua aksara ini membentuk identitas aksara Nusantara. (PAR/nng).