꧌ꦄ꧉ꦲꦺꦂꦩꦱ꧀ꦠꦺꦴꦤꦶ꧍ A. Hermas Thony Ajak Bersama Jaga Aksara Jawa.

Aksara:

Rajapatni.com: SURABAYA – “Saya ꧌ꦠꦼꦂꦲꦫꦸ꧍ terharu melihat upaya pegiat aksara Jawa Surabaya dalam menyebarkan giat penggunaan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa hingga ke wilayah tetangga”, demikian kata A. Hermas Thony ketika mendatangi depot ꧌ꦱꦺꦴꦠꦺꦴꦄꦪꦩ꧀꧍ Soto Ayam Lamongan “Sidodadi” di jalan Mawar Sambirono Wetan, Sidodadi, Taman, ꧌ꦱꦼꦥꦚ꧀ꦗꦁ꧍ Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo pada Senin malam (24/3/25).

Soto ayam ꧌ꦭꦩꦺꦴꦔꦤ꧀꧍ Lamongan “Sidodadi” beraksara Jawa. Foto: Nanang.

꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ Aksara Jawa adalah aksara, yang digunakan di wilayah Jawa. Maka Sidoarjo, yang memang kaya akan peninggalan ꧌ꦱꦼꦗꦫꦃꦄꦂꦏꦺꦪꦺꦴꦭꦺꦴꦒꦶ꧍ sejarah arkeologi, pantas mengenalkan penggunaan aksara Jawa seperti Surabaya. Aksara Jawa adalah bentuk komunikasi tulis yang ꧌ꦝꦶꦒꦸꦤꦏꦤ꧀꧍ digunakan oleh leluhur Jawa.

“꧌ꦱꦼꦭꦚ꧀ꦗꦸꦠ꧀ꦚ꧍ Selanjutnya bagaimana bisa diteruskan oleh para pegiat di Sidoarjo untuk bersama sama ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦒ꧍ menjaga aksara Jawa”, kata Thony sambil ꧌ꦩꦼꦤꦶꦏ꧀ꦩꦠꦶ꧍ menikmati soto ayam.

Ayam kampung asli di Soto ayam ꧌ꦱꦶꦢꦢꦢꦶ꧍ Sidodadi. Foto: nanang

꧌ꦏꦼꦝꦻ꧍ Kedai Soto Ayam Lamongan ini masih belum lama. Mulai dibuka pada Rabu malam (19/3/25), belum ꧌ꦱꦼꦩꦶꦔ꧀ꦒꦸ꧍ seminggu. Kedai ini berlabel “Cak Gondrong” karena penjualnya memang berambut ꧌ꦥꦚ꧀ꦗꦁ꧍ panjang. Jadi mudah dipakai untuk menyapanya, Cukup “Cak gondrong”.

꧌ꦒꦺꦴꦤ꧀ꦢꦿꦺꦴꦁ꧍ Gondrong pun senang dengan penulisan aksara Jawa sebagai identitas kedai soto ayamnya ꧌ꦏꦉꦤ꧍ karena di sepanjang jalan tempatnya berjualan, memang tidak ada penulisan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa.

꧌ꦱꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Sementara itu daerah tetangga lainnya, Gresik, juga dinilai sebagai tempat yang kaya dengan Inskripsi Inskripsi aksara Jawa. Inskripsi aksara Jawa ini ꧌ꦠꦼꦂꦠꦸꦭꦶꦱ꧀꧍ tertulis pada media media batu di kompleks pemakaman wali Malik Ibrahim, utamanya di petak makam bupati pertama Gresik, ꧌ꦥꦸꦱ꧀ꦥꦫꦒꦫ꧍ Pusponegoro.

꧌ꦉꦝꦏ꧀ꦠꦸꦂ꧍ Redaktur majalah bahasa Jawa, Dirman, yang pada malam 25 bulan Ramadhan (24/3/25) berkunjung ke makam waliyullah Malik Ibrahim dan makam bupati ꧌ꦒꦽꦱꦶꦏ꧀꧍ Gresik pertama, Pusponegoro, ia melihat banyak penulisan aksara Jawa.

Inskripsi beraksara Jawa di komplek ꧌ꦩꦏꦩ꧀꧍ makam Pusponegoro Gresik. Foto: doc par

“Saya bersama 6 teman ꧌ꦗ꦳ꦶꦪꦫꦃ꧍ ziarah ke makam Malik Ibrahim Gresik. Kemudian saya masuk ke makam Bupati Gresik yang pertama. ꧌ꦈꦤꦶꦏ꧀ꦚ꧍ Uniknya disana banyak tulisan Ha Na Ca Ra Ka”, kata Dirman, ꧌ꦗꦸꦂꦤꦭꦶꦱ꧀꧍  jurnalis senior yang menjaga tradisi Jawa melalui penerbitan ꧌ꦩꦗꦭꦃ꧍ majalah berbahasa Jawa “Jaya Baya”.

Fakta fakta sejarah di lingkungan Surabaya Raya ini ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦝꦶ꧍ menjadi dasar dalam pemajuan aksara Jawa demi Pelestarian ꧌ꦧꦸꦢꦪꦗꦮ꧍ budaya Jawa yang secara umum untuk upaya pemajuan kebudayaan ꧌ꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Nusantara.

“Mari para ꧌ꦥꦼꦒꦶꦪꦠ꧀꧍ pegiat aksara Jawa di daerah masing masing, kita jaga budaya kita ꧌ꦧꦼꦂꦯꦩ꧍ bersama”, ajak Thony. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *