Candi Budha Sumberawan di Kabupaten Malang. Foto: doc par
Aksara Budaya:
Rajapatni.com: SURABAYA – ꧌ꦥꦼꦫꦪꦄꦤ꧀꧍ Perayaan Hari Besar Agama umumnya menjadi media menyatukan umat manusia dari lintas suku bangsa dan ꧌ꦏꦼꦧꦔ꧀ꦱꦄꦤ꧀꧍ kebangsaan. Pada perayaan Hari Raya Waisak misalnya, umat ꧌ꦧꦸꦢ꧀ꦞ꧍Buddha di seluruh dunia merajuk pada hari itu. Mereka memaknai dan mengambil nilai nilai dari peringatan hari penting Waisak.
Peringatan Waisak ꧌ꦝꦶꦏꦼꦤꦭ꧀꧍ dikenal sebagai hari suci umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama. Yaitu ꧌ꦏꦼꦭꦥꦶꦫꦤ꧀꧍ kelahiran, pencapaian kesempurnaan, dan wafatnya. Tiga fakta ini adalah proses yang pasti dialami oleh seluruh umat ꧌ꦩꦤꦸꦱꦾ꧍ manusia.
Tidak pandang bulu siapa umatnya dan dimana ꧌ꦊꦠꦏ꧀ꦚ꧍ letaknya, mereka larut jadi satu dalam pemaknaan Waisak. Waisak bukan hanya tentang ritual, tetapi juga momen ꧌ꦫꦺꦥ꦳꧀ꦭꦺꦏ꧀ꦱꦶ꧍ refleksi untuk mengamalkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari, seperti kasih sayang, ꧌ꦏꦼꦝꦩꦻꦪꦤ꧀꧍ kedamaian, dan pencerahan.
꧌ꦠꦶꦩꦥ꦳ꦏ꧀ꦠ꧍ Tiga Fakta Dunia
꧌ꦏꦼꦠꦶꦏ꧍ Ketika Waisak adalah memperingati kelahiran Siddhartha Gautama, yang kemudian menjadi Buddha, maka kelahiran ini ꧌ꦩꦼꦫꦸꦥꦏꦤ꧀꧍ merupakan awal dari perjalanan panjang menuju pencerahan dan menjadi ꧌ꦅꦤ꧀ꦱ꧀ꦥꦶꦫꦱꦶ꧍ inspirasi bagi umat Buddha.
Ketika Waisak adalah pencapaian ꧌ꦥꦼꦚ꧀ꦕꦼꦫꦲꦤ꧀꧍ pencerahan sempurna oleh Siddhartha Gautama setelah melalui proses mediasi dan ꧌ꦥꦼꦉꦤꦸꦔꦤ꧀꧍ perenungan, maka pencapaian itu menjadi simbol kemenangan atas penderitaan dan pencapaian ꧌ꦏꦼꦧꦲꦒꦾꦄꦤ꧀꧍ kebahagiaan tertinggi.
Dan ketika Waisak itu adalah ꧌ꦮꦥ꦳ꦠ꧀ꦚ꧍ wafatnya Buddha Gautama, yang menandai akhir dari perjalanan ꧌ꦝꦸꦤꦶꦪꦮꦶ꧍ duniawi dan pencapaian nirvana, maka Wafatnya Buddha menjadi pengingat tentang sifat sementara dari kehidupan dan pentingnya ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦕꦫꦶ꧍ mencari jalan menuju pencerahan dan keabadian.
Dalam tradisi dan ꧌ꦧꦸꦢꦪꦗꦮ꧍ budaya Jawa, Proses kehidupan manusia itu ditembangkan melalui seni macapatan, yang jumlahnya ada ꧌꧇꧑꧑꧇꧍ 11 dan secara berurutan dimulai dari Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmarandana, ꧌ꦒꦩ꧀ꦧꦸꦃ꧍ Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung.
꧌ꦩꦕꦥꦠ꧀꧍ Macapat adalah puisi Jawa kuno, yang memiliki struktur yang ꧌ꦏ꦳ꦱ꧀꧍ khas, seperti jumlah baris, jumlah suku kata dan bunyi sajak akhir setiap ꧌ꦧꦫꦶꦱ꧀꧍ baris.
꧌ꦱꦶꦥ꦳ꦠ꧀꧍ Sifat Budha di Jawa Timur
꧌ꦕꦟ꧀ꦝꦶ꧍ Candi Singasari dengan raja terakhir Singasari, Kertanegara sebagai penganut Shiwa Budha. Foto : par
꧌ꦝꦶꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ꧍ Di Jawa Timur pada masa lalu terdapat beberapa kerajaan yang bersifat Buddha. Kerajaan Kerajaan itu adalah Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan Mataram Kuno (yang juga pernah berpusat di Jawa Timur), ꧌ꦏꦼꦫꦴꦗꦄꦤ꧀꧍ Kerajaan Singasari dan Kerajaan ꧌ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Majapahit.
Kerajaan Kanjuruhan diyakini sebagai kerajaan Buddha ꧌ꦠꦼꦂꦡꦸꦮ꧍ tertua di Jawa Timur. Kerajaan Mataram Kuno awalnya pernah berpusat di ꧌ꦗꦮꦠꦼꦔꦃ꧍ Jawa Tengah, ꧌ꦤꦩꦸꦤ꧀꧍ namun kemudian dipindah ke Jawa Timur. Lalu Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit.
Candi Jawi bersifat Shiwa Budha. Foto: ist
꧌ꦝꦶꦥꦸꦚ꧀ꦕꦏ꧀꧍ Di puncak Candi Jawi misalnya bisa dijumpai mahkota, yang berbentuk stupa yang bersifat budha. Candi ini bentuknya tinggi ramping seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah dengan ꧌ꦄꦠꦥ꧀꧍ atap yang berbentuk stupa. Secara fisik candi ini bersifat Hindu (Shiwa) Budha, yang ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦝꦶ꧍ menjadi keyakinan Raja terakhir Singasari, Kertanegar. Yakni Shiwa Budha.
꧌ꦱꦼꦭꦲꦶꦤ꧀꧍ Selain Candi Jawi, masih ada satu candi yang biasanya dipakai sebagai pusat perayaan Waisak. ꧌ꦪꦅꦒꦸ꧍ Yaitu candi Sumberawan.
Candi Budha Sumberawan di ꧌ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀꧍ Kabupaten Malang. Foto: doc par
Candi Sumberawan ꧌ꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶ꧍ memiliki bentuk yang sangat unik. Yaitu hanya berupa sebuah stupa, yang berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jaraknya ꧌ꦱꦼꦏꦶꦠꦂ꧍ sekitar 6 km dari Candi Singosari, yang merupakan ꧌ꦥꦼꦤꦶꦔ꧀ꦒꦭꦤ꧀꧍ peninggalan Kerajaan Singasari.
꧌ꦅꦟ꧀ꦝꦶꦪ꧍ India – Budha – Joko Dolog
Arca Joko Dolog dengan prasasti Wurare. Foto: doc par
Sifat Budha ꧌ꦝꦫꦶ꧍ dari Singasari semakin diperkuat dengan sosok ꧌ꦄꦂꦖ꧍ Arca Budha Joko Dolog sebagai perwujudan Raja Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singasari. ꧌ꦄꦂꦖ꧍ Arca Joko Dolog ini sekarang berada di kota Surabaya. Asalnya dari desa Bejijong, dimana terdapat patung Buddha Tidur sekarang.
Agama Buddha di Nusantara, yang sekarang menjadi Indonesia, ꧌ꦧꦼꦂꦄꦱꦭ꧀꧍ berasal dari India, khususnya dari daerah sekitar Nepal. ꧌ꦥꦼꦚꦼꦧꦫꦚ꧀ꦚ꧍ Penyebarannya dimulai pada abad ke-5 SM melalui jalur perdagangan, baik darat maupun laut, dari India ke Asia Tenggara, termasuk Nusantara.
Agama Budha dan Hindu adalah agama yang paling dominan di India. Agama Buddha ꧌ꦱꦼꦟ꧀ꦝꦶꦫꦶ꧍ sendiri berasal dari India, dengan Buddha Gautama (Siddhartha Gautama) sebagai pendirinya. Ia lahir di Lumbini, Nepal, dan ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦕꦥꦻ꧍ mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi.
Di candi Budha Borobudur ꧌ꦠꦼꦂꦞꦥꦠ꧀꧍ terdapat dua buah pohon Bodhi yang berukuran besar yang ditanam di lapangan Gunadharma, kompleks ꧌ꦠꦩꦤ꧀ꦮꦶꦱꦠ꧍ Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (PAR/nng).