Selalu Ada Yang Baru!  Puri Aksara Rajapatni dan Wisma Jerman Persiapkan Peringatan Hari Aksara Internasional. 

Rajapatni.com: Surabaya (13/5/24) – PURI Aksara Rajapatni selalu ada yang baru dalam upaya pelestarian dan pemajuan Aksara Jawa. Pada Senin sore (13/5/24) Tim ꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Rajapatni, yang terdiri dari Nanang Purwono (ketua) dan Wiji Utomo (pengajar dan pelukis) bertandang ke Wisma Jerman di jalan Taman Ade Irma Suryani (AIS) Nasution Surabaya untuk menawarkan kolaborasi pameran seni rupa yang berbasis Aksara Jawa.

ꦮꦶꦱ꧀ꦩꦗꦼꦂꦩꦤ꧀ Wisma Jerman Surabaya mempunyai misi untuk memberi informasi aktual tentang masyarakat dan budaya Jerman serta membangun jembatan dialog dan budaya antara orang indonesia dan orang Jerman.

Mike Neuber (kiri), Nanang Purwono (tengah) dan Wiji Utomo (kanan). Foto: PAR

Mike Neuber, direktur Wisma Jerman Surabaya, menerima kunjungan tim ꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Rajapatni langsung di ruang kerjanya dan menyambut gembira ajakan kolaborasi budaya yang ditawarkan Puri Aksara Rajapatni. Setelah melihat contoh contoh lukisan, yang digoreskan dengan pensil berwarna itu, Mike langsung mengapresiasi karya seni yang dibuat Wiji Utomo.

Wiji Utomo memang membawa karya karya seninya dan ditunjukkan kepada Mike, agar Mike bisa secara langsung mengetahui dan menilai kualitas karya karya Wiji, yang berbasis ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa itu. Ada dua bendel album yang dibawa Wiji.

Mike dan Wiji mendiskusikan tentang agenda pameran dalam peringatan Hari Aksara Internasional 2024. Foto: nanang PAR

Mike pun sepakat dengan gagasan yang ditawarkan ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni. Yaitu Pameran lukisan yang berbasis Aksara Jawa.

“Ini pertama kali saya melihat karya seni rupa seperti ini dan berbasis Aksara Jawa”, aku Mike, yang 10 tahun lalu pernah kuliah di UGM Yogyakarta.

Mike mengamati dan sekaligus mengagumi karya karya Wiji. Foto: nanang PAR

Mike semakin kagum dengan karya karya Wiji karena setiap ꦭꦸꦏꦶꦱꦤ꧀ lukisan yang bergaya surealis itu mengandung makna makna filosofis kehidupan dan berketuhanan.

“Ini ketuhanan untuk semua keyakinan ya? “, tanya Mike kepada Wiji.

Wiji menjelaskan bahwa Tuhan yang dimaksud dalam karyanya adalah Tuhan untuk semua orang, apapun agamanya dan keyakinannya.

Kagum dengan karya dan maknanya, Mike lantas mencarikan jadwal. Selagi belum menemukan jadwal pameran, lantas Nanang Purwono mengusulkan agar pameran itu diadakan dalam rangka ꦥꦼꦫꦶꦔꦠꦤ꧀ꦲꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫ Peringatan Hari Aksara Internasional yang jatuh pada 8 September 2024.

Mike pun menanyakan berapa lama akan diselenggarakan. Wiji Utomo mengusulkan sesuai jumlah hari dalam penanggalan Jawa. Yaitu lima hari yang dimulai dari 8 hingga 12 September 2024.

Berarti pemeran mulai Minggu Legi, Senin Pahing, Selasa Kliwon, Rabu Legi dan berakhir pada Kamis Pahing.

“Kita menyesuaikan dengan penanggalan Jawa”, kata Wiji.

Kedua belah pihak: Puri Aksara Rajapatni dan Wisma Jerman, sepakat mengadakan pameran bersama berbasis aksara Jawa. Foto: PAR

Kedua belah pihak bersepakat dengan acara pameran bersama dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional tahun 2024 ini. Dengan pameran, yang berbasis budaya khususnya Aksara Jawa ini, diharapkan akan terjadi rasa saling memahami perbedaan budaya dan selanjutnya dapat memperkuat rasa saling menghargai dan menghormati atas perbedaan yang ada (cross cultural understanding).

Pembicaraan lebih lanjut akan terus dan saling dikoordinasikan demi sukses penyelenggaraan. (Tim Rajapatni)*

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *