Puri Aksara Rajapatni Jalin Hubungan Diplomasi Kebudayaan Dengan India

Rajapatni.com: Surabaya (22/9/24) – “Jawa dan India sudah lama menjalin hubungan kebudayaan, sekitar 3000 tahun. Kata “Jawa” bukan hal yang asing bagi orang sebagian orang India”, begitu kata Konsul Jenderal Kehormatan Republik India di Surabaya, Manoj Bhat, dalam diskusi kebudayaan dengan Tim ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni di restoran Indragiri Surabaya pada Sabtu malam (21/9/24).

Manoj Bhat selama ini memang mengikuti gerakan gerakan kebudayaan yang dilakukan oleh ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, sebuah komunitas aksara Jawa di Surabaya. Menurutnya, kiprah Puri Aksara Rajapatni tidak hanya bermakna bagi golongannya dan bagi kota Surabaya saja, tetapi bagi bangsa Indonesia karena aksara Jawa menjadi bagian dari aksara Nusantara yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Diskusi budaya antar negara. Foto: nanang

Bagi Manoj, kegiatan kebudayaan yang dilakukan oleh Puri Aksara Rajapatni bisa ꦩꦼꦩ꧀ꦧꦸꦏ membuka dan mendorong lahirnya hubungan kebudayaan antara India dan Indonesia, utamanya dengan Surabaya dan Jawa. Banyak nilai nilai budaya yang telah terjalin dan saling mempengaruhi antara keduanya. Hubungan kebudayaan ini didukung dengan hubungan sejarah bersama pada masa lalu.

Melalui hubungan diplomasi kebudayaan antara Puri Aksara Rajapatni dengan ꦥꦼꦩꦼꦫꦶꦤ꧀ꦠꦃꦫꦺꦥꦸꦧ꧀ꦭꦶꦏ꧀ꦆꦤ꧀ꦝꦶꦪ Pemerintah Republik India melalui kantor Konsulat Kehormatannya di Surabaya, adalah babak baru untuk kerjasama saling menguntungkan (mutual cooperation) sekarang dan masa depan.

Terkait dengan aksara, tentu ada proses evolusi dari ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦧꦿꦃꦩꦶ Aksara Brahmi hingga menjadi aksara Nusantara, yang salah satunya adalah Aksara Jawa. Selain terkait dengan aksara, akan ada potensi bentuk bentuk kerjasama lainnya seperti pembuatan film dokumenter, joint games yang semuanya akan bisa membedah informasi masa lalu untuk penguatan hubungan kebudayaan sekarang dan mendatang.

“Ayo kita buat games games edukatif yang melibatkan ꦥꦼꦭꦗꦂ pelajar Surabaya dan Jawa Timur yang pada akhirnya bisa membuka peluang belajar budaya antar kedua belah pihak”, kata Manoj.

Kesempatan ini ditangkap oleh Puri Aksara Rajapatni yang dianggap sebagai ꦩꦺꦴꦠꦶꦮ꦳ꦱꦶ motivasi dalam mengembangkan keaksarajawaan di Surabaya.

Ita Surojoyo (pendiri Rajapatni) dan A Hermas Thony (penasehat Rajapatni). Foto: nanang

“Terima kasih kepada pak Konjen Kehormatan India di Surabaya, Pak Manoj Bhat, yang menaruh perhatian terhadap gerakan pemajuan literasi aksara dan budaya Jawa di Surabaya. Semoga perhatian ini akan semakin mendorong pelestarian Aksara Jawa di Surabaya”, kata A Hermas Thony, penasehat ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni.

Wilayah kerja Konsulat Jenderal Kehormatan India ini meliputi wilayah Surabaya Jawa Timur, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan ꦗꦮꦠꦼꦔꦃ Jawa Tengah. Pada kesempatan diskusi budaya di Indragiri pada Sabtu (21/9/24), mitra budaya Rajapatni dari Yogyakarta juga hadir dan ini semakin memperkuat kelembagaan budaya dari Jawa dalam kerjasama di bidang kebudayaan dengan pemerintah Republik India.

Pertukaran dan pengiriman pelajar dan pemuda serta pegiat budaya menjadi agenda realistik Konjen Kehormatan India di Surabaya. Foto: nanang

Dalam kerjasama kebudayaan ini akan dibuka ꦥꦼꦂꦠꦸꦏꦫꦤ꧀ pertukaran dan pengiriman pelajar dan pegiat budaya untuk mempererat hubungan Surabaya dan India.

“Kami akan beri kesempatan kepada pelajar dan pemuda Surabaya pergi ke ꦆꦤ꧀ꦝꦶꦪ India”, pungkas Manoj Bhat. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *