꧌ꦥꦼꦤꦸꦭꦶꦱꦤꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ Penulisan Aksara Jawa di Surabaya Menjadi Perbandingan Positif Underpass Joglo Surakarta.

Rajapatni.com: SURABAYA – Kota Surabaya dalam nguri-uri ꧌ꦧꦸꦢꦪꦗꦮ꧍ budaya Jawa, khususnya Aksara Jawa, seolah menyambut dan mengiringi hadirnya ꧌ꦏꦼꦊꦩ꧀ꦧꦒꦴꦤ꧀ꦤꦼꦒꦫ꧍ kelembagaan negara baru. Yaitu Kementerian Kebudayaan.

Terhitung mulai awal tahun 2024, penulisan Aksara Jawa sudah ꧌ꦩꦼꦔ꧀ꦲꦶꦪꦱꦶ꧍ menghiasi Kantor Kantor pemerintah mulai dari Kantor Kelurahan, Kecamatan, OPD, Balai Kota, DPRD Kota Surabaya, ꧌ꦫꦸꦩꦃꦱꦏꦶꦠ꧀ꦝꦌꦫꦃ꧍ Rumah Sakit Daerah hingga Taman Taman Kota. Sementara menjelang penghujung tahun 2024, ꧌ꦏꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦿꦶꦪꦤ꧀ꦏꦼꦧꦸꦢꦪꦴꦤ꧀꧍ Kementerian Kebudayaan RI terlahir.

Awal tahun 2025, hasil penulisan Aksara Jawa di Kantor Kantor pemerintah ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦝꦶꦥꦼꦂꦨꦟ꧀ꦝꦶꦔꦤ꧀꧍ menjadi perbandingan upaya serupa di daerah lain. Tidak main main, daerah itu terhitung ꧌ꦗꦤ꧀ꦠꦸꦁꦧꦸꦢꦪꦗꦮ꧍ Jantung Budaya Jawa, yaitu Surakarta.

Penulisan aksara di underpass joglo Surakarta yang ꧌ꦝꦶꦤꦶꦭꦻ꧍  dinilai kurang pas. Foto: ist

Pasalnya penulisan Aksara Jawa di tempat publik, yaitu pada ꧌ꦄꦟ꧀ꦝꦼꦂꦦꦱ꧀꧍ Underpass Joglo Surakarta dinilai kurang pas. Hal itu diungkapkan oleh pegiat Aksara Jawa Solo, Rendra Agus Shraddha sebagaimana ditulis oleh ꧌ꦫꦝꦂꦱꦭ꧍ Radar Solo. Menurutnya tulisan aksara Jawa di underpass baru itu tidak sesuai dengan ꧌ꦠꦸꦭꦶꦱꦤ꧀ꦭꦠꦶꦤ꧀꧍ tulisan Latin yang posisinya ada di atasnya.

꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦭꦠꦶꦤ꧀꧍ Aksara Latin berbunyi “Underpass Joglo Surakarta”. Sementara Aksara Jawanya tertulis “Hundepas simpajoglo”. Salahnya total.

꧌ꦏꦿꦶꦠꦶꦏꦤꦶꦤꦶ꧍ Kritikan ini tidak hanya dimuat dalam pemberitaan Surat Kabar Koran, tetapi juga media masa TikTok serta bersirkulasi di jejaring Whatsapp. Bahkan di jejaring Whatsapp, ada yang membanding-bandingkan dengan penulisan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮꦝꦶꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Aksara Jawa di Surabaya.

Justru kritik penulisan Aksara Jawa ini bermula dari akun tik tok ꧌ꦤꦸꦭꦶꦱ꧀ꦗꦮ꧍ Nulisjawa, pegiat Aksara Jawa Semarang, yang dasarnya membuat ꧌ꦏꦺꦴꦤ꧀ꦠꦺꦤꦺꦝꦸꦏꦱꦶ꧍ konten edukasi penulisan Aksara Jawa. Dari situ lantas isu ini berkembang.

Dalam ꧌ꦏꦺꦴꦩꦺꦤ꧀ꦠꦂ꧍ komentar Abdu El Gholibi mengatakan: “Surabaya maknyus, pake pugeran ꧌ꦠꦿꦝꦶꦱꦾꦺꦴꦤꦭ꧀꧍ tradisional. Solo katanya Pusat budaya malah amburadul”.

Menurut ꧌ꦤꦺꦠꦶꦗ꦳ꦺꦤ꧀꧍ netizen yang memahami penulisan Aksara Jawa, kata kata yang berbahasa asing seperti kata “Underpass” harus ditulis sesuai bunyi atau pengucapan. Yaitu “Andêrpas” yang tulisan aksaranya mestinya  ꦄꦤ꧀ꦝꦼꦂꦥꦱ꧀.

Atau kata asing “underpass” ꧌ꦝꦶꦠꦼꦂꦙꦼꦩꦃꦏꦤ꧀꧍ diterjemahkan dalam bahasa Jawa “terowongan”, lalu ditransliterasi ke Aksara Jawa. 

Selain itu tulisan aksara di underpass itu kalau dibaca ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦝꦶ꧍ menjadi “Hundepas simpajoglo”. Sementara Aksara latinnya “Underpass Joglo Surakarta”.

Diduga kontraktor mau menuliskan “Underpass Simpang Joglo” dalam Aksara Jawa tapi tidak sesuai ꧌ꦝꦼꦔꦤ꧀꧍ dengan Aksara Latin yang tertulis Underpass Joglo Surakarta.

Karenanya penulisan itu juga mendapat respon dari Walikota Solo, Teguh Prakosa, yang akhirnya meminta agar penulisan itu ꧌ꦝꦶꦒꦤ꧀ꦠꦶ꧍ diganti.

Perlu ꧌ꦝꦶꦱꦝꦫꦶ꧍  disadari bahwa di Surabaya sendiri juga ada beberapa penulisan Aksara Jawa yang masih kurang sesuai, tapi masih minor. 

Meski demikian kekurangtepatan beberapa ꧌ꦥꦼꦤꦸꦭꦶꦱꦤ꧀꧍ penulisan yang ada perlu mendapat perhatian karena peserta Sinau Aksara Jawa, yang diadakan ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Puri Aksara Rajapatni, dalam praktek belajar lapangannya adalah membaca tulisan aksara di Kantor Kantor pemerintah Kota ꧌꧍ꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Surabaya. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *