O’Mamamio Gelato Maknai HJKS ke-731 Dengan Produk Lokal dan Aksara Lokal

Rajapatni.com: Surabaya (24/5/24) – GELATO adalah serupa es krim khas dari ꦤꦼꦒꦫꦆꦠꦭꦶꦪ negara Italia. Nama gelato sendiri berasal dari bahasa Italia yang artinya “beku”. Gelato terbuat dari bahan utama seperti susu, krim, dan gula. Kemudian diberi tambahan variasi rasa mulai dari buah-buahan, kacang kacangan, dan bahan perasa lainnya.

Gelato berbeda dari es krim pada umumnya. Namun keduanya sama sama mengandung susu sebagai bahan utama. Tapi, di gelato, ꦏꦣꦂꦒꦸꦭ kadar gula dan kadar lemak jauh lebih rendah dibanding ice cream.

O’Mamamio Gelato beraksara lokal dalam menyambut HUT Kota Surabaya. Foto: PAR

Menurut Edwin pengelola O’Mamamio Gelato, yang gerainya berada di Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya, ꦒꦼꦭꦠꦺꦴ Gelato produksinya dibuat sesuai dengan resep asli Italia karena Edwin sendiri pernah belajar membuat gelato langsung dari master Gelato di negeri Italia.

Kini untuk menikmati gelato asli ala Italia tidak harus terbang ke ꦆꦠꦭꦶꦪ Italia. Cukup di Surabaya, cita rasa Italia itu bisa dinikmati. Enak dimakan di suasana panas seperti di Surabaya. Teksturnya yang lembut begitu memanjakan lidah. Itu ada di O’Mamamio Gelato.

Varian rasa gelato hasil olahan O’Mamamio Gelato ini sangat menyesuaikan ꦕꦶꦠꦫꦱꦭꦺꦴꦏꦭ꧀ cita rasa lokal. Misalnya pernah ada varian rasa kurma di saat bulan Ramadhan. Meskipun O’Mamamio Gelato ini masih menjaga orisinalitas rasa khas Italia, namun juga tidak melupakan lokalitas. Karenanya O’Mamamio Gelato kaya akan varian rasa.

Meski ada varian rasa, O’Mamamio selalu menyanyikan rasa yang berbahan aslinya. Bukan essence. Karenanya Edwin mencoba mengenalkan gelato yang sesungguhnya seperti di negeri asalnya, Italia.

“Kami menyuguhkan gelato, yang ꦱꦺꦲꦠ꧀ sehat dan tidak menggunakan bahan kimia dan pengawet. Semuanya adalah bahan asli bukan essence”, jelas Edwin yang ditemui di gerainya di Jalan Raya Manyar Kertoarjo Surabaya.

O’Mamamio Gelato juga mendukung momen momen tertentu baik secara lokal maupun nasional. Ini upaya O’Mamamio Gelato selalu berpijak pada bumi dimana ia berada. Misalnya dalam upaya ꦩꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀ melestarikan dan menjaga kearifan lokal, yang berupa Aksara Jawa, O’Mamamio hadir dalam dukungannya kepada aksi komunitas dalam pelestarian aksara Jawa.

Hari Jadi Kota Surabaya tertanggal pada 31 Mei 1293 adalah momen ketika aksara ꦗꦮꦏꦸꦤ Jawa Kuna dan Kawi menjadi aksara tulis masyarakat kala itu. Kala itu belum ada aksara Latin, yang kini sudah menjadi bagian dari hidup kita. Seiring dengan perubahan zaman, Aksara Jawa Kuna berubah menjadi Aksara Jawa (modern), yang masih diajarkan di sekolah sekolah. Meski keadaannya semakin langka.

Kini dalam momen peringatan Hari Jadi Kota Surabaya yang ke 731, O’Mamamio Gelato bersama ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni turut menyambutnya dengan penggunaan aksara Jawa pada media iklan yang dipasang pada media ini.

Dirgahayu Surabaya, begitulah bunyi seratan Aksara Jawa yang tertulis pada bidang iklan O’Mamamio Gelato. Edwin berharap upaya pemajuan literasi aksara Jawa ini dapat diterima berbagai kalangan lintas budaya dan etnis karena Aksara Jawa adalah salah satu dari ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ Aksara Nusantara yang dilindungi oleh Undang Undang nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Melalui kemasan iklan beraksara Jawa, O’Mamamio Gelato ikut memaknai ꦲꦫꦶꦗꦣꦶꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ Hari Jadi Kota Surabaya dan sekaligus ikut mempopulerkan Aksara Jawa dalam rangka perayaan Hari Jadi Kota Surabaya ke 731.

Dirgahayu Kota Surabaya ke 731! Sukses dan maju selalu. ꦯꦸꦫꦨꦪꦲꦺꦧꦠ꧀ Surabaya Hebat. (nanang PAR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *