Nanakoe, Gerbang Kota Lama di Selatan Kota Surabaya.

Rajapatni.com: Surabaya (28/7/24) – Nanakoe Cafe and Pastry adalah sebuah kedai kopi di Surabaya Selatan, tepatnya di ꦏꦼꦠꦶꦤ꧀ꦠꦁꦩꦣꦾ Ketintang Madya. Tempatnya ceklik dan cozy, nyaman buat kongkow sambil diskusikan sebagai hal yang berat menjadi ringan. Kedai ini baru saja buka, tepatnya pada 16 Juni 2024 Belum lama. Karenanya dalam perjalanannya selama ini, Nanakoe terus menata dirinya sebagai kedai kopi yang nyaman dengan rencana perpaduan kekinian, tradisi dan histori.

Pemilik dan sekaligus pengelolanya, ꦲꦤ꧀ꦝꦏ Handaka dan ꦤꦤ Nana, memang memiliki orientasi tradisi yang bervisi ke depan yang diwujudkan dalam wadah cafe kekinian. Hadirnya Kota Lama di Utara Surabaya tidak memisahkan Nanakoe yang berlokasi di Selatan Surabaya. Diakui bahwa Kota Lama Surabaya sudah menjadi viral dan dikenal orang.

Nanang (kiri) dan Handaka (kanan) di Nanakoe Cafe. Foto: Nanakoe fot PAR

Kota Lama tidak hanya milik orang di Utara Surabaya. Kota Lama Surabaya milik Surabaya dimanapun warganya berada. Kota Lama Surabaya patut menjadi kebanggaan warga kota. Kota Lama Surabaya menyimpan banyak nilai. Mulai nilai ꦌꦣꦸꦏꦱꦶ edukasi, arsitektur, seni, budaya dan ilmu pengetahuan.

Kopi, pastry dan Carakan di Nanakoe. Foto: nanang

ꦤꦤꦏꦸ Nanakoe berencana menjadikan diri sebagai gerbang Kota Lama di selatan kota. Melalui Nanakoe, sekilas wajah Kota Lama Surabaya bisa diintip. Karena Nanakoe menjadi hub berdiskusi dalam bahasa Inggris tentang berbagai hal termasuk Kota Lama dan Surabaya. Kota Lama menjadi inspirasi dalam upaya meningkatkan elevasi pengetahuan tentang sejarah dan budaya kota.

Pungky (kiri) dalam Speaking Club di Nanakoe. Foto: Nanakoe for Rajapatni

RM Pungky Kusuma, mantan broadcaster, jurnalis, dan hotelier menjadi leader Engslih Speaking Club yang rutin diadakan di Nanakoe. Sebuah Club, yang menjadi ajang berlatih berbicara bahasa Inggris dengan topik topik menarik sebagai bahan diskusi yang sekaligus menambah elevasi ꦥꦼꦔꦼꦠꦲꦸꦮꦤ꧀ pengetahuan tentang kota Surabaya. Nanakoe adalah home based kegiatan edukatif ini.

“Dalam Club ini, peserta tidak hanya mempraktekkan kemampuan bahasa Inggris, tetapi lebih dari itu mereka juga akan mendapat wawasan umum tentang kota Surabaya seperti sejarah dan budaya”, jelas Pungky di Nanakoe Cafe and Pastry pada Selasa (17/7/24).

Aksara Jawa pada gelas kertas di Nanakoe. Foto: nanang

Dalam English Speaking Club ini memang ada pegiat sejarah dan budaya dari Komunitas Aksara Jawa, ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni. Nanang Purwono. Nanang adalah sarjana Bahasa Inggris yang sudah melanglang buana dalam kaitan tugas tugas jurnalistiknya. Ia juga berlatar belakang insan periwisata karena pernah menjadi pemandu wisata dan tour operator lebih dari 20 tahun.

Belakangan Nanang dan ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni mengkampanyekan penggunaan Aksara Jawa di Surabaya. Ia mengusulkan kepada pengelola Nanakoe Cafe, Handaka, mengenai penggunaan Aksara Jawa di Cafenya sehingga di Nanakoe terjadi perpaduan penggunaan Bahasa Inggris dan Aksara Jawa. Misalnya pada slogan slogan inspiratif yang menghiasi ruangan cafe.

Handaka semakin bersemangat begitu mengetahui mudahnya penggunaan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa setelah mengetahui dari sebuah laman aksara Jawa.

“Ini gagasan bagus sekali menjadikan Nanakoe sebagai gerbang kota lama di selatan kota. Karenanya nama cafe ini insyaallah menjadi ꦤꦤꦏꦸꦏꦺꦴꦠꦏꦸ Nanakoe Kotakoe”, jelas Handaka.

Nanakoe memang dikonsep sebagai sebuah kedai kopi dan pastry ala kekinian, tetapi tetap membawa nilai nilai ꦠꦿꦣꦶꦱꦶ tradisi dan ditambah sejarah seiring dengan hadirnya kota Lama Surabaya.

Di ꦤꦤꦏꦸ Nanakoe Cafe and Pastry ini diselenggarakan kegiatan English Speaking Club setiap hari Rabu di Minggu pertama dan ketiga pada pukul 15.30 -17.00 WIB. (tim PAR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *