Menikmati Eksotika Kota Lama Surabaya Dengan Mobil Listrik Model Antik.

Rajapatni.com: Surabaya (21/7/24) – Hilir mudiklah ꦩꦺꦴꦧꦶꦭ꧀ꦭꦶꦱ꧀ꦠꦿꦶꦏ꧀ mobil listrik model antik di jalanan kota lama Surabaya. Tak terdengar suara kecuali klakson yang cuat cuit. Mobil listrik model vintage ini memang menjadi atraksi dan setting fotografi. Di beberapa tempat, mobil ini berhenti. Stop untuk fotografi sebagai kenang kenangan bahwa sudah pernah ke kota lama Surabaya.

Toerwagen, kendaraan wisata. Kota Lama Surabaya. Foto: Toerwagen for Rajapatni

Sungguh nyaman menaikinya dan ꦏ꧀ꦭꦱꦶꦏ꧀ klasik pemandangannya. Lorong jalan Mliwis misalnya dengan suasana senja ketika mentari sudah condong ke ufuk barat, warna kuning, coklat menambah eksotika kota lama.

Itulah indahnya naik toerwagen di kota lama Surabaya. Kendaraan wisata ini sungguh menjadi ꦆꦣꦺꦴꦭ idola. Harganya per kepala murah meriah. Hanya 20 ribu rupiah. Namun kenangan yang dihasilkan bisa bernilai jutaan rupiah. Di balik kenangan adalah momen yang tidak bisa diulang.

Kendaraan wisata ini dioperasikan oleh kelompok anak muda yang menamakan diri Toerwagen. Menurut supervisor Toerwagen, Escha Islami, titik keberangkatan ada di Halte ꦠꦩꦤ꧀ꦱꦼꦗꦫ Taman Sejarah untuk hari hari biasa.

Escha Islami (dua dari kanan), supervisor Toerwagen kota lama Surabaya. Foto: toerwagen for Rajapatni

“Kalau weekend titik keberangkatan ada di depan JMP. Kalau mau booking bisa DM di IG Toerwagen”, jelas Escha ketika nongkrong di ꦮꦫꦸꦁꦱꦸꦩꦸꦂ Warung Sumur di jalan Mliwis.

Jalan Mliwis ini menjadi salah satu stop dimana penumpang dipersilakan turun untuk sesi ꦥ꦳ꦺꦴꦠꦺꦴꦒꦿꦥ꦳ꦶ fotografi. Di tempat ini ada gedung bagus peninggalan abad 19 yang kental dengan gaya indische dimana pilar pilar berbentuk silinder, yang menjadi ciri khasnya. Gedung ini adalah pabrik limun yang mulai beroperasi sejak tahun 1923.

Menurut Escha rute Toerwagen adalah Taman Sejarah – Jalan Jembatan Merah – Jalan Mliwis – Jl. Branjangan – Jalan Veteran (stop depan Polrestabes) – Jalan Kebon Rojo (stop Kantor Pos) – PTPN – Jalan Rajawali dan kembali ke Taman Sejarah.

Nikmatnya naik toerwagen. Foto: Toerwagen for Rajapatni

Seluruh perjalanan ini ditempuh dalam waktu ꦱꦼꦏꦶꦠꦂ sekitar 30 menit. Di sepanjang jalan, penumpang ditemani oleh tour guide yang sekaligus pengemudinya. Tak ketinggalan, mereka juga membantu mengabadikan (memfoto) pengunjung di spot spot pemberhentian yang eksotik. Pemberhentian lainnya di Kantor Pos Surabaya.

Untuk sementara, ada 3 mobil listrik model antik dengan 6 ꦄꦮꦏ꧀ awak guide yang berjalan berdasarkan shift.

“Alhamdulillah, toerwagen saat ini menjadi daya tarik ꦮꦶꦱꦠꦮꦤ꧀ wisatawan kota lama karena bentuknya unik dan cocok untuk kawasan kota lama”, pungkas Escha. (Nanang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *