Konsul Kehormatan India, Manoj Bhat, Kuatkan Pemaknaan Śūrabhaya.

Budaya –

Rajapatni.com: SIRABAYA – Dua artikel rajapatni.com, yang isinya mengandung bahasa Sansekerta: pertama, tentang nama Surabaya yang bersumber dari Prasasti Canggu (1358 M) dan Kakawin Negarakertagama (1365 M), yang tertuliskan Śūrabhaya dan kedua, tentang ilmu Bhairawa Tantra mendapat perhatian dari Konsul Kehormatan India untuk Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang berkantor di Surabaya, Manoj Bhat.

“Betul sekali pak Nanang”, komentarnya singkat melalui pesan WhatsApp (WA) kepada redaktur rajapatni.com, Nanang Purwono.

Konsul Kehormatan India untuk Jatim, Manoj Bhat. Foto: ist

Selama ini pemerintah India melalui Konsul Kehormatan India di Surabaya memang menjalin kerjasama budaya, khususnya di bidang literasi dengan komunitas Aksara Jawa Surabaya, Puri Aksara Rajapatni. Bahwa aksara aksara daerah seperti aksara Jawa dan Bali berasal dari turunan Palawa melalui Aksara Kawi.

Aksara Pallawa atau kadang kala ditulis sebagai Pallava adalah sebuah aksara, yang berasal dari India bagian selatan dengan bahasanya yang bernama bahasa Sanskerta. Aksara Pallawa muncul dari aksara Brahmi.

Karenanya, ketika mendapati artikel yang sedikit membahas dan menggunakan bahasa Sansekerta, yang di India tertulis dalam aksara Hindi, penggunaan bahasa Sansekerta ini mengundang perhatian Manoj Bhat. Ia turut menguatkan penggunaan kata seperti pada kata Śūrabhaya berikut maknanya. Ia pun dengan singkat menanggapi: “Betul sekali pak Nanang”. Tanggapan ini untuk menggaris bawahi makna kata Śūra dan Sura.

Perbedaan makna secara etimologi yang harus menjadi perhatian. Foto: ist

Śūra dalam bahasa Sansekerta artinya Berani. Sedangkan Sura berarti Dewa. Sementara Bhaya adalah Bahaya. Śūrabhaya berarti berani menghadapi bahaya. Sementara Surabaya berarti Dewa Buaya.

Atas tanggapan dan perhatian oleh Manoj Bhat, rajapatni.com menyampaikan terima kasih.

“Terima kasih, pak Manoj”, ujar redaktur Rajapatni, Nanang, yang juga ketua komunitas Aksara Jawa, Puri Aksara Rajapatni. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *