
Rajapatni.com: SURABAYA – Kaisar Jepang Naruhito, yang secara resmi berulang tahun pada 23 Februari, dirayakan di Surabaya pada Rabu malam, 19 Februari 2025. Ini berarti 4 hari lebih awal dari tanggal resminya di Jepang.
Secara formal bertindak atas nama pemerintah Jepang di Surabaya adalah Konjen Jepang Takayama Kenichi. Menurut Konjen Takayama Kenichi bahwa hubungan Jepang dengan Provinsi Jawa Timur terus berjalan baik dan semakin baik. Bahkan secara pribadi Konjen Takeyama Kenichi mengatakan bahwa dirinya merasa nyaman tinggal di Surabaya. Ia menikmati masa masa bertugas di Surabaya dan Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Takeyama menyampaikan bahwa Kaisar Naruhito akan genap berusia 65 tahun pada 23 Februari.
“Suatu kebanggaan baik secara pribadi dan atas nama pemerintah Jepang karena kami bisa berbagi kebahagiaan ini dengan Anda semua,” demikian kata Takeyama.
Hadir dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun ke 65 Kaisar Jepang Naruhito adalah antara lain Benny Sampirwanto, Asisten I Pemprov Jawa Timur, yang mewakili Gubernur dan Wakil Gubernur yang berhalangan hadir malam itu.
Ada juga konjen, seperti Konjen Amerika serta para Konsul Kehormatan negara sahabat yang berkantor di Surabaya. Juga para pejabat di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Timur dan para rektor serta para pengusaha Jatim
Kehadiran para undangan ini bagai diabsensi oleh Benny Sampirwanto ketika memberikan sambutan di podium usai Takeyama. Benny menyapa satu persatu.
“Mohon maaf bila ada yang belum saya sebut. Mereka ini teman teman saya semua”, ujar Benny.
Dalam sambutannya Benny membenarkan adanya hubungan yang semakin baik antara pemerintah Jawa Timur dan Jepang.
“Bu Gubernur Khofifah Indar parawansa dan pak Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak nitip pesan agar disampaikan bahwa hubungan Jatim dan Jepang terus semakin baik”, kata Benny yang diikuti tepuk tangan hadirin.
Keduanya baik Konjen Takeyama dan Benny Sampirwanto menegaskan pentingnya sinergi antara kedua pemerintahan Jepang dan Jawa Timur (Indonesia) dalam bidang Budaya dan Ekonomi.
“Kami berharap kerja sama yang selama ini terjalin dapat terus berlanjut, terutama dalam mendukung investasi dan pertukaran budaya antara Jepang dan Jawa Timur,” ucap Takeyama.
Sebagai simbol pemahaman budaya, Konjen Takeyama, di penghujung sambutannya, sempat membacakan pantun dua bait dan menutup dengan bahasa Jawa.
“Matur Suwun” pungkas Takeyama dalam menutup sambutannya.
Diplomasi budaya ini pernah juga diekspresikan oleh pemerintah Jepang melalui Konjen Jepang di Surabaya dengan mengirimkan karangan bunga beraksara Jawa dan Jepang kepada pemerintah kota Surabaya ketika merayakan HUT Kota Surabaya pada 2024 lalu.
Selain itu, kerja sama di bidang ekonomi, hubungan antara Jepang dan Indonesia juga semakin erat dalam bidang pariwisata. Hal ini seiring dengan kebijakan visa yang dipermudah, sehingga jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang melonjak drastis.

Setelah Benny Sampirwanto mengakhiri sambutannya dengan untaian pantun singkat, keduanya di atas podium mengajak para undangan dan hadirin melakukan toast sebagai simbol kuatnya persahabatan antara Jatim dan Jepang.
Setelah itu para undangan dan hadirin diperkenankan menikmati sajian makan malam yang di antaranya adalah khas Jepang, seperti sashimi yang diiris tipis dan sushi dengan kombinasi ikan segar dan nasi yang lembut, hingga matcha ice cream sebagai hidangan penutup.
Selanjutnya para hadirin saling bersosialisasi dengan tema tema yang ada kaitannya dengan wujud kerjasama yang selama ini telah terbangun antara Jatim dan Jepang. Salah satunya yaitu di bidang budaya.
Maka tak lepas bahwa di antara pembicaraan itu terkait dengan aksara Jawa sebagai budaya Jawa, yang saat ini memang semakin dipublikasikan oleh pemerintah Kota Surabaya dan Jawa Timur melalui kantor Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jatim.


Pembicaraan bertema aksara Jawa ini bergulir dari bersama Wakil Konjen Jepang Ishii Yutaka dan istri, Asisten I Pemprov Jatim Benny Sampirwanto, Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Jatim Himawn Estu Bagio, hingga jurnalis senior Nanny Wijaya serta peneliti kritis Rosdiansyah.
“Kita akan lanjutnya diskusi kita tentang Majapahit dan budaya Jawa”, kata Nanny Wijaya yang diakhiri dengan foto bersama dengan Konjen Jepang Takeyama Kenichi, Benny Sampirwanto, Mei Ishii, dan Puri Aksara Rajapatni (Novita dan Nanang Purwono). (PAR/nng).