Komtemplasi Di Balik Aksara Jawa di Surabaya dan Api Amerika. Ia Mendengarkan Apa Yang Tidak dan Hendak Kamu Katakan.

Rajapatni.com: SURABAYA – Sering saya mengumam dan bicara sendiri dalam hati. Bahkan dalam hati sempat terjadi argumentasi bagai seorang dalang, yang memerankan beberapa penokohan dalam cerita pewayangan.

Ini dialogis antara logika dan ilogika. Mereka berdebat. Perdebatan antara keduanya itu sempat masuk ke ranah upaya mengenalkan dan memajukan aksara Jawa di Surabaya. Awalnya upaya itu dipandang sebagai suatu hal yang mustahil. Tapi nyatanya upaya itu bisa berhasil. 

Apalagi saya dan kerabat pegiat aksara, yang jumlahnya hanya dapat dihitung jari, merasa bagai mahluk yang terlalu kecil untuk menggerakkan roda roda gila berdiameter raksasa. Bahkan sampai sampai saya merasa bagai butiran debu, yang hendak menyelimuti gunung Lawu. Kesan yang muncul adalah “mana mungkin!’.

Aksara jawa Surabaya dan api California. Khendak Ilahi. Desain: nanang

Tetapi dalam perjalanannya, hadir kekuatan yang menjadikan kita percaya bahwa ada kekuatan di alam semesta ini. Yaitu Kekuatan Ilahi. Jika Tuhan sudah berkehendak, maka jadilah dan terjadilah. Kun fayakun. Gusti Sagung Dumadi.

Sekarang Aksara Jawa sudah dimana mana di kota Surabaya. Suatu hal, yang kemudian menampakkan, sebagai suatu yang langka. Bayangkan, sebuah kota besar modern heterogen, hadir literasi tradisional yang dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Meski demikian, perjalanan memang belum berhenti. Perjalanan masih teramat panjang hingga sampai pada satu titik dimana harapan akan berlabuh. Diakui bahwa harapan itu masih bersama biduk di tengah lautan bersama gelombang.

Mengibaratkan adanya kekuatan di balik hadirnya aksara Jawa di Surabaya bagaikan adanya kekuatan yang mampu membakar kota terbesar kedua di Amerika Serikat, Los Angeles. Dalam sekejap lebih dari 23.700 hektar wilayah kota dibumi hanguskan oleh api. Ini ilogikal. Sebuah kota diperabukan oleh si jago merah dalam sekejap.

Percaya atau tidak percaya, terlihat dari berbagai unggahan netizen dan pemberitaan media elektronik luar negeri, api, bola bola api dan bahkan api puting beliung berjatuhan dari langit, menghujam bumi. Angin bercampur api, bukan air, sebagaimana umumnya sebuah badai yang melanda. Mengerikan. Bagai neraka di muka bumi. Illogical tapi logic.

Melihat peristiwa itu seolah tidak dapat dipercaya. Semua terperanga. Tapi itu adalah nyata dan fakta.

Dalam peristiwa besar itu, terselip  peristiwa langka. Ini bagai pesan Illahi yang diturunkan ke bumi untuk semua umat manusia di alam semesta agar mengerti. Logikanya, dalam peristiwa mengerikan itu, semua bisa luluh lantak. 

Tapi ada bangunan bangunan tertentu yang penghuninya dekat dengan Ilahi, ternyata bisa lolos dari kobaran api. Bangunan tertentu itu selamat dari api. Tentu, ada kekuatan yang melindunginya. Padahal rumah rumah disekitar, yang tidak pandang bulu, berubah menjadi abu. Semua kemewahan berubah menjadi sama, arang dan debu. Sama dengan manusia, yang kelak akan kembali menjadi tanah dan debu. Siapapun itu, tanpa pandang bulu.

Karena itu, maka mendadak ribuan warga datang ke lahan lahan terbuka menghadap dan bersembah ke Tuhannya. Semua orang di muka bumi diajak mengerti, belajar dari peristiwa api di Amerika. 

Tuhan ternyata memang ada! Memang, keberadaanNya tidak bisa dilihat oleh mata. Kecuali percaya bahwa Ia ada. Ia ada di sekitar kita, melihat sepak terjang kita, mencatat perilaku kita.

Disana Tuhan tunjukkan kuasaNya. Awalnya, apa apa yang ada di muka bumi ini seolah tidak mungkin terjadi, tapi akhirnya bisa saja terjadi. Itu karena Tuhan berkehendak. Tuhan menggerakkan. 

Bahkan Tuhan bisa menggerakkan orang, baik melalui fisiknya maupun pikirannya, yang awalnya mereka  tidak tahu, tapi akhirnya mereka bisa  tahu, meski di ruang yang berbeda. Gusti Sagung Dumadi mengirim pesan melalui caranya. Tuhan memang Maha Kuasa. Ia Maha mendengar apa yang batin umatnya bicara. Tidak perlu ada kata kata dalam berbicara, tapi Ia maha mendengar dan tunjukkan kepada umatnya. Bahkan He listens to what you’re not going to say. Believe it or Not? (PAR/nng)

2 thoughts on “Komtemplasi Di Balik Aksara Jawa di Surabaya dan Api Amerika. Ia Mendengarkan Apa Yang Tidak dan Hendak Kamu Katakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *