Rajapatni.com: Surabaya (20/5/24) – KAMPUNG ꦱꦩ꧀ꦧꦶꦪꦫꦸꦩ꧀ Sambiarum RW 6, kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep, Surabaya terus kreatif dan berinovatif sebagai upaya membangun Kampung. Beberapa penghargaan di bidang lingkungan pun telah diraihnya. Warganya dibawah pengelolaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sambiarum Berwarna tidak bisa diam. Ada saja yang dilakukan.
Belum lama di bawah administrasi RT 2 RW 6 ada kegiatan belajar aksara Jawa. Menurut Ketua Pokdarwis ꦱꦩ꧀ꦧꦶꦪꦫꦸꦩ꧀ꦧꦼꦂꦮꦂꦤ Sambiarum Berwarna, Wahyu Oktorianto, yang ditemui di markas Rumah Okky Design, Sambiarum, di setiap RT memang diciptakan ada satu RT dengan satu unggulan. Di RT 2 misalnya didorong dengan unggulannya berupa Kampung Jawi, sebuah upaya untuk menjaga dan memelihara budaya Jawa.
“Kami ingin, orang Jawa tidak lupa Jawanya. Kami mulai menerapkan penggunaan bahasa Jawa dengan benar mulai ngoko, krama dan krama madya”, jelas Wahyu Oktarianto.
Pembiasaan itu mulai digunakan pada acara acara di lingkungan RT 2 bahwa dalam sambutan sambutan secara terbuka menggunakan ꦧꦲꦱꦗꦮ bahasa Jawa sesuai sosial budayanya (sosio linguistik).
Belum lama, warganya juga melangkah belajar Aksara Jawa. Mereke belajar dalam program Ekspedisi Mahir Aksara Jawa Dengan Metode Iqra (Eksajati) 2024. Kegiatan yang merupakan program kerjasama antara Mahasiswa Bahasa Jawa UNESA dan Sambiarum ini adalah sebuah gerakan bersama optimalisasi ketrampilan membaca Aksara Jawa.
Pengajarnya adalah para mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pesertanya anak anak hingga anggota Karang Taruna. Hasil akhir dari pembelajaran ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa ini adalah menuliskan Aksara Jawa pada media papan.
“Di tempat kami ini kan juga bergerak di bidang lingkungan, jadi kami memanfaatkan barang barang bekas yang bisa didaur ulang dan dimanfaatkan sebagai media tulis untuk kegiatan pembelajaran Aksara Jawa”, terang Wahyu.
Menurut Wahyu hasil karya tulis ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa itu dipamerkan di Unesa dan setelahnya akan dikembalikan ke kampung untuk dipajang untuk menghiasi kampung dengan unggulan Kampung Jawi.
Dalam diskusi pada Minggu malam (19/5/24) bersama ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, menyampaikan gagasan sebagai tindaklanjut kegiatan untuk mewarnai Kampung Jawi. Diantaranya adalah membuat banner atau spanduk bertuliskan Aksara Jawa yang dipasangkan pada rombong penjual makanan keliling.
“Ini ide bagus karena Aksara Jawa nanti bisa diajak berkeliling kampung”, kata Wahyu sambil ketawa.
Selain itu, Wahyu, juga menyatakan bahwa produk UMKM berupa minuman yang terbuat dari ꦧ꧀ꦭꦶꦩ꧀ꦧꦶꦁꦮꦸꦭꦸꦃ Blimbing Wuluh, akan menjadi obyek penulisan Aksara Jawa.
“Saya setuju mas dengan penggunaan aksara Jawa pada kemasan produk UMKM karena kami juga juga memproduksi produk UMKM. Brand kami Dapoer de Lima”, tambah Wahyu.
Karenanya Wahyu berharap bisa ada kolaborasi antara kegiatan Pokdarwisnya, Kampung Jawi, dengan ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni yang memang bergerak di bidang budaya Aksara Jawa.
Ke depan akan ada kegiatan kegiatan bersama antara Pokdarwis dengan ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni balam upaya bersama melestarikan dan mengembangkan Aksara Jawa di kota Surabaya. (nanang PAR)*