Ide – Kejuangan – Hasil  (Kenyataan)

Budaya:

 

Rajapatni.com: SURABAYA – “No Gain Without Pain’. Makna peribahasa berbahasa Inggris itu serupa dengan peribahasa berbahasa Sansekerta “Jer Basuki Mawa Beya”, yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kata “Gain”, yang secara harfiah berarti keberhasilan atau kemenangan, serupa dengan kata “Besuki”, yang artinya selamat, bahagia, atau berhasil.

Sementara kata “pain”, yang secara harfiah berarti “rasa sakit”, semakna dengan kata “Beya”, yang artinya Biaya atau pengorbanan.

Kejuangan adalah kunci cita cita. Foto: ist

Sehingga frasa “No Gain Without pain” dan “Jer Besuki Maya baya” memiliki makna bahwa untuk mencapai sesuatu yang berharga, seseorang harus bersedia bekerja dan berjuang keras, bahkan itu bisa berarti mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit.

Jadi jelas bahwa untuk meraih cita cita, seseorang harus berjuang dan bekerja keras. Jika kita ingin berhasil, kita harus meniru dan meneladani upaya, jerih payah dan giat serta kiat orang orang yang telah mencapai keberhasilan.

Kita meniru bagaimana orang itu bisa berhasil. Berarti meniru perilaku dan kerjanya serta perjuangannya.

Para pahlawan bangsa ini harus berjuang untuk meraih kemerdekaan. Foto: ist

Perjuangan orang yang berhasil menjadi dokter tidak sama dengan atlet yang berhasil menjadi juara. Pekerjaannya, perilakunya, kiatnya dan giatnya berbeda beda.

Namun dalam menjalankan apapun kegiatannya, semuanya harus berbekal semangat. Semuanya butuh semangat.

Sama halnya dengan untuk meraih tujuan atau cita cita, seseorang harus memiliki ide, gagasan atau impian. Dari impian itulah, siapapun orangnya harus mewujudkan melalui bekerja, berjuang dan bertindak sesuai dengan pengetahuan, kecerdasan dan skill serta kemampuan masing masing.

Tanpa ada tindakan, mustahil ide dan gagasan itu bisa terwujud. Perwujudan itu bisa berupa objek benda (tangible) dan objek tak benda (intangible).

Misalnya ada seseorang mempunyai ide ingin merasakan dan bisa tinggal di rumah berarsitektur dan beratmosfer kolonial. Ide ini harus diikuti dengan upaya yang butuh biaya dan waktu. Misalnya mencari dan membeli kebutuhan yang mendukung menjadikan rumah model kolonial. Beli tegel bermotif, beli kusen bekas rumah kolonial serta perabotan isi rumah jadul seperti radio, meja kursi, lampu gantung dan lain lain.

Setelah memakan waktu dan biaya yang cukup, maka aneka bahan bahan itu di assemble menjadi sebuah bangunan gaya kolonial. Akhirnya mimpi dan gagasan itu terwujud. Ini semua karena ada kejuangan mulai dari berjuang mengumpulkan uang, mencari dan membeli bahan yang sesuai dengan ide, dan bahkan mengisi nuansa dengan lagu lagu jadul dari plat piringan hitam.

Masih banyak lagi contoh contoh dalam kehidupan yang menggambarkan ide menjadi kenyataan. Rangkaian antara ide dan kenyataan ini, harus ada kejuangan.

Agar sistematik maka dalam kejuangan harus didasari adanya Semangat, Kecerdasan, Tindakan dan adanya Tujuan.

Maka, karena kejuangan itulah mimpi bisa menjadi kenyataan. (PAR/nng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *