Rajapatni.com: Surabaya (10/3/24) – Menengok kehadiran komunitas budaya Puri Aksara Rajapatni Surabaya dalam mengisi kekosongan nilai budaya di kota Pahlawan Surabaya. Berikut kisah tentang Lahirnya Puri Aksara Rajapatni yang dikutip dari omahaksara. id (23/12/23).
Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia (RI), ꦲꦶꦭ꧀ꦩꦂꦥ꦳ꦫꦶꦣ꧀ Hilmar Farid, di Jakarta melalui pesan Whatsapp (WA) kepada penulis omahaksara.id pada Jumat siang, 22 Desember 2023 menuliskan ꦱꦩ꧀ꦧꦸꦠꦤ꧀ sambutan singkat untuk mengiringi peresmian pembentukan komunitas budaya, yang bernama ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦗꦥꦠ꧀ꦤꦶ Puri Aksara Rajapatni di Surabaya.
ꦫꦗꦥꦠ꧀ꦤꦶ Rajapatni adalah komunitas budaya, yang ꦥ꦳ꦺꦴꦏꦸꦱ꧀ fokus pada Aksara Jawa dan berkegiatan dalam lingkup ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa serta berupaya dalam pemasyarakatan dan pengembangan Aksara Jawa terutama di ꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ Kota Surabaya.
Dalam sambutan tertulisnya, ꦲꦶꦭ꧀ꦩꦂꦥ꦳ꦫꦶꦣ꧀ Hilmar Farid memuji hadirnya Rajapatni, sebagai komunitas budaya yang fokus pada Aksara Jawa. Berikut sambutan ꦣꦶꦂꦗꦺꦤ꧀ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ Dirjen Kebudayaan RI, Hilmar Farid.
“Salam budaya, saya mendapat kabar rencana pembentukan Puri Aksara Rajapatni di Surabaya, pada sore hari ini. Prakarsa ini tentu saja patut disambut gembira karena merupakan bagian dari agenda pemajuan kebudayaan secara umum, nasional.
Seperti kita ketahui kompendium (red: ikhtisar) pengetahuan masyarakat Nusantara sampai abad 19 dan awal abad 20 masih dilakukan terutama dalam aksara Nusantara. Dengan meluasnya pendidikan modern Eropa dan penggunaan aksara Latin secara eksklusif, maka hubungan masyarakat dengan kompendium pengetahuan lokal semakin renggang.
Mengembalikan kemampuan membaca aksara lokal, dalam konteks ini aksara Jawa, adalah langkah mengintegrasikan kembali kompendium pengetahuan lokal tersebut dengan masyarakat masa kini.
Sebuah langkah yang tidak saja patut dipuji, tapi juga patut diikuti oleh masyarakat di tempat lain yang masih mengenal aksara lokalnya masing-masing.
Hormat saya kepada para pemrakarsa lahirnya Rajapatni, semoga seluruh kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Salam budaya.”
Sementara itu, menanggapi sambutan Dirjen Kebudayaan RI, pendiri ꦏꦺꦴꦩꦸꦤꦶꦠꦱ꧀ꦧꦸꦣꦪ komunitas budaya Puri Aksara Rajapatni, Ita Surojoyo, M.Pd mengatakan bahwa sebagai komunitas yang masih baru dan kecil, di awal ini tidak usah terlalu memaksakan diri.
“Kita tidak usah terlalu memaksakan diri, kita lakukan dengan santai tapi penuh istiqomah sehingga kita bisa berkegiatan berkelanjutan”, tegas Ita Surojoyo.
Ita menambahkan bahwa melalui kegiatan budaya ini hendaknya semua bisa berkegiatan dengan gembira dan senang di sela sela kegiatan utama masing masing.
“Kegiatan komunitas ini adalah nomor dua. Pertama adalah tugas utama kita masing masing”, pungkas Ita sebelum melakukan foto bersama di penghujung acara. (nanang)