EFL University ꧌ꦲꦻꦝꦼꦫꦧꦢ꧀꧍ Hyderabad, India Rumah Keberagaman Kebangsaan.

Rajapatni.com: Surabaya – The English and Foreign Language University (EFLU) Hyderabad, India saat ini, untuk periode 5 November – 2 December 2024, ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦝꦶ꧍ menjadi rumah bagi 42 dosen bahasa Inggris dan profesional dari 25 negara, yang tergabung dalam program the Indian Technical and Economic Cooperation (ITEC). Salah satunya adalah ꧌ꦅꦠꦯꦹꦫꦗꦪ꧍ Ita Surojoyo, peserta dari Surabaya, Indonesia, 

Universitas Bahasa Inggris dan Bahasa Bahasa Asing (EFLU) ini adalah satu-satunya universitas di India, yang didedikasikan untuk bahasa di Asia Selatan. Selain menawarkan study Bahasa Inggris, EFLU juga menawarkan studi bahasa asing seperti Arab, ꧌ꦕꦶꦤ꧍ Cina, Perancis, Jerman, Spanyol, Italia, Rusia, Jepang, Korea, Persia, Turki, yang masuk dalam bidang ꧌ꦥꦼꦟ꧀ꦝꦶꦝꦶꦏꦤ꧀ꦒꦸꦫꦸ꧍ Pendidikan Guru, Sastra, Linguistik, Interdisipliner dan Studi Budaya dalam berbagai jenjang studi mulai Sarjana, Pascasarjana dan Doktoral.

꧌ꦈꦤꦶꦮ꦳ꦺꦂꦯꦶꦠꦱ꧀꧍ Universitas ini bisa dikatakan sebagai universitas terbaik di India untuk jurusan bahasa, pendidikan, literatur, dan linguistik. Seiring dengan perjalanan waktu, ꧌ꦥꦼꦔꦼꦩ꧀ꦧꦔꦤ꧀꧍ pengembangan dan pembangunan terus dilakukan sehingga kampus ini memperoleh predikat Central University atau Universitas Nasional.

Predikat ini mendongkrak EFLU untuk mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat yang selanjutnya dimanfaatkan untuk pengembangan infrastruktur, SDM dan unsur pendukung lainnya. EFLU menjadi Universitas yang ꧌ꦫꦺꦥꦿꦼꦱꦺꦤ꧀ꦠꦠꦶꦥ꦳꧀꧍ representatif sebagai pusat studi bahasa Inggris dan bahasa bahasa Asing lainnya.

Mahasiswa ꧌ꦅꦤ꧀ꦠꦼꦂꦟꦱꦾꦺꦴꦤꦭ꧀꧍ Internasional di EFL University, Hyderabad. Foto: IS

Karena ketersediaan dan kualitas program bahasa yang ditawarkan, EFLU ini menjadi jujugan banyak mahasiswa dari penjuru dunia. Apalagi EFLU juga terkenal dengan program International Training Programme (ITP) yaitu program belajar bahasa Inggris bagi orang asing dan profesional dimana EFLU bekerja sama dengan ꧌ꦏꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦿꦶꦪꦤ꧀ꦭꦸꦮꦂꦤꦼꦒꦿꦶꦅꦟ꧀ꦝꦶꦪ꧍ Kementerian Luar Negeri India. 

Program ITEC ini salah satunya menawarkan English Proficiency di EFLU untuk para ꧌ꦝꦺꦴꦱꦺꦤ꧀꧍ dosen dan profesional di bidang pengajaran Bahasa Inggris. Melalui program ITEC yang dirancang untuk peserta dari Luar Negeri ini menjadikan kelas English Proficiency sebagai miniatur dunia. ꧌ꦏꦼꦫꦒꦩꦤ꧀꧍ Keragaman kebangsaan dengan bahasa Nasional yang berbeda beda mendorong rasa saling menghormati antar perbedaan di muka Bumi ini.

Peserta penerima beasiswa program ITEC dari Kementerian Luar Negeri India
Peserta penerima beasiswa program ITEC dari Kementerian Luar Negeri India

Disini ada keterlibatan unsur ꧌ꦧꦸꦢꦪ꧍ budaya dunia dimana para peserta tidak hanya belajar meningkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk tujuan pengajaran, tapi mereka juga belajar adanya perbedaan di antara mereka. Apalagi di penghujung program ITEC akan digelar pementasan budaya. Setiap peserta menyajikan kekhasan negaranya masing-masing. Boleh disajikan dalam bentuk tarian, ꧌ꦭꦒꦸ꧍ lagu, puisi dan lainnya.

Nilai budaya masing masing negara ini tidak hanya bisa dinikmati pada saat pertunjukan, namun dalam proses latihan satu sama lain bisa saling berinteraksi. Apalagi ada dua atau tiga negara yang ꧌ꦱꦼꦫꦸꦩ꧀ꦥꦸꦤ꧀꧍ serumpun bisa menyajikan pertunjukan budayanya dalam satu Tim. Ini menjadikan peserta bisa saling mengenal dan belajar budaya lainnya.

꧌ꦥꦼꦂꦦꦸꦱ꧀ꦠꦏꦴꦤ꧀꧍ Perpustakaan Ramesh Mohan

“Di mana ada gula di situ ada semut”. Kata kata mutiara itu serupa dengan “di mana ada universitas disitu ada perpustakan”. Perpustakaan merupakan sumber daya, yang menyediakan informasi dan bahan bacaan untuk mendukung kegiatan ꧌ꦄꦏꦝꦼꦩꦶꦏ꧀꧍ akademik Universitas. 

Suasana Perpustakaan Ramesh Mohan EFLU Hyderabad. Foto: IS

Selain itu, karena Universitas memiliki peran penting dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, ꧌ꦥꦼꦤꦼꦭꦶꦠꦶꦪꦤ꧀꧍ penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, Universitas di luar negeripun ꧌ꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶ꧍ memiliki peran serupa dengan tri dharma, termasuk Universitas English and Foreign Languages di Hyderabad, India.

꧌ꦈꦤ꧀ꦠꦸꦏ꧀꧍ Untuk mendukung mewujudkan peran itu perpustakaan Ramesh Mohan EFLU melakukan pengadaan bahan bacaan dan sumber-sumber informasi, menata buku buku tersebut di rak-rak secara ꧌ꦩꦤꦸꦮꦭ꧀꧍ manual  dan menyediakan akses terhadap bahan-bahan tersebut melalui Katalog Online yang bisa diakses oleh publik.

꧌ꦅꦠꦯꦹꦫꦗꦪ꧍ Ita Surojoyo memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan membaca koleksi buku-buku lama. Foto: IS

Bagi mereka yang secara ꧌ꦥ꦳ꦶꦱꦶꦏ꧀꧍ fisik datang ke perpustakaan, para pustakawan siap melayani dan membantu dengan baik. Perpustakaan ini terdiri dari tiga lantai. ꧌ꦭꦤ꧀ꦠꦻ꧍ Lantai bawah (ground floor) dan lantai atas dimana unit-unit rak dengan buku buku tertata dengan rapi. Di lantai dua terdapat koleksi buku buku lama yang menarik disimak. Terdapat juga meja kursi bagi pengunjung yang ingin mencari informasi dan ꧌ꦩꦼꦩ꧀ꦧꦕ꧍ membaca buku di tempat dengan nyaman.

Koleksi Jurnal Internasional. Foto: IS

Perpustakaan EFLU ini secara khusus menyediakan sumber sumber informasi di bidang pengajaran bahasa, linguistik dan sastra dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Asing. ꧌ꦱꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Sementara secara umum Perpustakaan juga mempunyai koleksi buku buku yang bagus di bidang Jurnalisme dan Komunikasi Massa, Filsafat, Psikologi, Agama, Sosiologi, Seni, Studi Film dan Sejarah. 

Perpustakaan ini buka 7 hari seminggu, tutup hanya pada hari libur Nasional. Layanan ini sangat membantu ꧌ꦥꦼꦔ꧀ꦒꦸꦤ꧍ pengguna karena perpustakaan bisa diakses setiap hari,  termasuk layanan fotokopi dan wifi. (PAR/nng).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *