Rajapatni.com: Surabaya (8/11/24) – Bermula dari statemen seorang kawan yang mengatakan: “Ayam goreng beli di Jakarta, dibawa ke Mumbai, lanjut State Hyderabad”, lalu berlanjut ke penelusuran literatif. Itu karena pernyataan memang membuat penasaran khususnya karena penyebutan nama “State Hyderabad”.
State Hyderabad atau Negara Hyderabad di Negara India membuat rasa ingin tau. Dari penelusuran beberapa sumber, mereka menyebutkan bahwa Negara Hyderabad (State Hyderabad) adalah sebuah wilayah yang pernah berbentuk Kerajaan, yang berdiri dari tahun 1724 hingga 1948 sebelum dianeksasi oleh India pada September 1948, yang akhirnya State Hyderabad menjadi bagian dari India.
Pada saat itu (1724-1948), Hyderabad merupakan negara terbesar dan paling sejahtera di antara negara-wilayah kerajaan di India. State Hyderabad pada periode itu dikuasai oleh Dinasti Asaf Jahi setelah mengalahkan Kemaharajaan Mughal pada 1724.
Kemaharajaan Mughal mulai menguasai kawasan ini pada 1860. Namun dikalahkan oleh Dinasti Asaf Jahi pada 1724.
Sejak 1724 Negara Hyderābād dikuasai penguasa, yang bergelar Nizam-al-Mulk. Negara Hyderabad ini terletak di wilayah selatan-tengah benua India dan merupakan negara Wilayah Kerajaan terbesar di India yang beribukota di Hyderabad.
Namun pada kurun waktu tertentu, sebelum di Hyderabad, Ibukotanya berada di Aurangabad (1724-1763), yang kini di Maharashtra, India dan selanjutnya di Hyderabad (1763-1948), kini di Telangana, India.
Kemudian pada tahun 1798, Hyderabad menyerahkan urusan luar negeri sepenuhnya kepada British East India Company (Kongsi Dagang India Timur Inggris), sehingga semenjak itu State Hyderabad menjadi salah satu wilayah kerajaan (princely state) Britania di India.
Selanjutnya pada tahun 1947, ketika sedang terjadi pemisahan India, Britania memberikan pilihan kepada negara-wilayah kerajaan, termasuk Negara Hyderabad, apakah mau bergabung dengan India atau Pakistan, atau tetap merdeka. Belum ada jawaban pasti.
Ketika belum ada jawaban itu dan disaat itu justru India takut akan keberadaan negara merdeka di tengah-tengah India. Jika Hyderabad menjadi negara yang merdeka.
Selama kurun waktu 1947 hingga 1948 sempat terjadi status quo. Maka pada September 1948 pemerintah India melakukan Operasi Polo untuk memaksa Hyderabad menjadi bagian dari India.
Dalam waktu lima hari, negara Hyderabad jatuh dan akhirnya negara ini menjadi bagian dari India hingga kini. Hyderabad menjadi Ibukota negara bagian Telangana
Selanjutnya Kota Hyderabad terkenal sebagai kota terbesar kelima di India. Karena letaknya berada di tengah tengah benua India, kota ini biasa dikatakan sebagai tempat di mana budaya India Utara dan India Selatan bertemu.
Aksara Pallawa – Telugu – Jawa Kuna
Hyderabad adalah Kota kuno dan Kaya peradaban. Kota ini menjadi wadah dan titik pertemuan utara dan Selatan dan salah satu peradaban itu adalah Aksara.
India Utara terkenal dengan Aksara Devanagari. Sementara India Selatan terkenal dengan Aksara Pallawa.
Sementara Aksara nasional India adalah aksara Devanagari, yang digunakan untuk menulis bahasa Hindi. Aksara Devanagari berasal dari India bagian utara dan merupakan turunan dari aksara Brahmi.
Selain aksara Devanagari, ada beberapa aksara lain yang digunakan di India, di antaranya adalah Aksara Pallawa. Ini jug turunan di Devanagari.
Aksara, yang berasal dari India bagian selatan ini, merupakan awal dari aksara-aksara Nusantara. Salah satunya adalah Aksara Jawa Kuna (Kawi).
Di India Selatan, Aksara Pallawa sudah tidak digunakan lagi namun sebagai turunannya, yang disebut Aksara Telugu, menjadi penerusnya. Aksara Telugu digunakan untuk menulis Bahasa Telugu ( తెలుగు లిపి) Dan bahasa Sansekerta, yang ada di negara bagian Andhra Pradesh dan Telangana, India.
Sementara turunan Aksara Pallawa di Nusantara salah satunya adalah Aksara Jawa Kuna atau Kawi. Secara fisik Aksara Pallawa, Telugu dan Jawa Kuna (Kawi) memiliki goresan serupa. Konsul Kehormatan India di Surabaya, Manoj Bhat, mengiyakan adanya kemiripan bentuk antra Aksara Pallawa, Telugu dan Jawa Kuna. (PAR/nng)
Terima kasih informadinya.
Sungguh suatu ilmu kuno, yg dalam sekali maknya (dari sisi literasi). Sampai2 nggak gaduk mengikutinya. Tetapi sbg sebuah pengetahuan, ini sangat berharga, sebagaimana saya pernah buka-buka situs primbon Jawa. Semoga kita bs menjaga kelestarian budaya sprt ini. Salam sehat Mas Pur.