ꦠꦼꦠꦸꦏꦺꦴ Tetuko, Permainan Aksara Jawa ala Scrable. 

Rajapatni.com: Surabaya (2/3/24) – Mengajarkan bahasa Jawa sejak dini adalah hal yang penting, karena ꦥꦼꦩ꧀ꦧꦼꦭꦗꦫꦤ꧀  pembelajaran bahasa Jawa digunakan untuk memelihara nilai-nilai budaya, membimbing siswa untuk berkembang di lingkungan, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa.

Selain itu, pembelajaran bahasa Jawa memiliki tujuan untuk membantu menambah kemampuan siswa dalam berbahasa, sikap mau menghargai budaya yang ada di daerahnya sendiri. Pembelajaran ꦧꦲꦱꦗꦮ bahasa Jawa berisi cakupan materi yaitu unggah ungguh bahasa, aksara bahasa Jawa, wayang, tokoh pahlawan Jawa, tembang Jawa serta kesenian Jawa.

Untuk memenuhi tujuan di atas, maka pembelajaran ꦧꦲꦱꦗꦮ Bahasa Jawa sebaiknya dilakukan dengan  berkesinambungan  menggunakan media interaktif yang menarik dan berbeda dari media yang biasanya. 

Wiji (memakai blangkon) pegiat Aksara Jawa dari Puri Aksara Rajapatni menjelaskan Tetuko kepada dewan juri dalam sebuah ajang lomba. Foto: nanang PAR.

Oleh karena itu, dibuatlah TETUKO. ꦠꦼꦠꦸꦏꦺꦴ Tetuko adalah nama kecil seorang tokoh pewayangan Gatotkaca, namun Tetuko yang dimaksud disini adalah akronim dari Tentokake Tulisane Kanthi Owah ( Tentukan Tulisannya Dengan Mengubah )

Media pembelajaran ꦠꦼꦠꦸꦏꦺꦴ TETUKO ini mengadopsi bentuk dan cara permainan Scrabble, dengan sedikit memodifikasi tampilan dan cara bermainnya. Scrabble adalah sebuah permainan olah huruf menggunakan media papan atau kertas karton yang dicetak kotak-kotak seperti papan permainan ular tangga. Para pemain diharuskan meletakkan beberapa balok huruf pada kotak-kotak dengan posisi tertentu di papan tersebut yang akan membentuk suatu kata. 

Perbedaan Tetuko dengan Scrabble terletak pada struktur penulisan yang digunakan. Jika dalam permainan Scrabble yang digunakan adalah struktur penulisan latin, sementara pada permainan Tetuko  struktur penulisan yang digunakan adalah ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa. 

Aksara Jawa (Carakan) terdiri atas 20 huruf, mulai dari ‘ha’ dan berakhir dengan ‘nga’. ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa ditulis dari kiri ke kanan dan tanpa mengenal spasi. Selain itu, aksara Jawa bersifat silabik, artinya huruf konsonan dan vokal menyatu sehingga membentuk suku kata. Misalnya ha, na, ca, ra, ka; bukan h, n, c, r, k. Hal ini membuat sistem aksara Jawa berbeda dengan huruf latin bersistem alfabetik yang diwakili satu huruf, seperti a, b, c, d, e, dan seterusnya.

 

Langkah Penggunaan

Untuk memainkan atau menggunakan Permainan Tetuko ini diperlukan pemain minimal dua orang, seorang ꦮꦱꦶꦠ꧀ wasit dan seorang pembaca soal. Permainan ini bisa juga dilakukan oleh dua kelompok peserta. 

Jika di kelas ada beberapa kelompok telah terbentuk, maka selain pemain kelompok lainnya bisa menjadi wasit dan ꦥꦼꦩ꧀ꦧꦕ pembaca soal pertanyaan.

 

Langkah-langkah Permainan. 

ꦥꦼꦂꦠꦩ Pertama, Media Pembelajaran ( Permainan Tetuko ) dipasang di meja yang – di dua sisi lajur huruf – berposisi saling berhadapan dua orang atau dua kelompok. Sedangkan di bagian tengah media permainan, diletakkan tumpukan Aksara Jawa, Sandangan dan Pasangan yang siap dimainkan. Sedangkan di dua sisi yang lainnya tersedia seorang pengadil / wasit dan pembaca soal pertanyaan.

ꦏꦼꦣꦸꦮ Kedua, tumpukan Aksara Jawa, Sandangan dan Pasangan yang siap dimainkan diletakkan di bagian tengah papan permainan.  

ꦏꦼꦠꦶꦒ Ketiga, peserta melakukan suit untuk menentukan siapa yang menyelesaikan tantangan soalnya terlebih dahulu.

ꦏꦼꦄꦼꦩ꧀ꦥꦠ꧀. Keempat, Jika peserta atau kelompok bisa menyelesaikan soal yang diberikan, maka mereka bisa memberikan soal kepada kelompok yang lainnya. Namun jika peserta atau kelompok tidak bisa menyelesaikan soal yang diberikan, maka mereka akan mendapatkan soal yang baru untuk diselesaikan. (… Bersambung) /nanang PAR. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *