Pendidikan Budaya Dorong Pengembangan Karakter Bangsa. 

Rajapatni.com: Surabaya (10/6/24) – Ada yang menarik dari lomba ꦭꦶꦠꦺꦫꦱꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Literasi Aksara Jawa, yang diselenggarakan oleh Kadipaten Pura Pakualaman pada Minggu, 9 Juni 2024 dalam rangka memperingati Hadeging ꦏꦣꦶꦥꦠꦺꦤ꧀ꦥꦏꦸꦄꦭꦩꦤ꧀ Kadipaten Pakualaman ke 212 Masehi tahun 2024.

Lomba Literasi Aksara Jawa di Bangsal Kepatihan Kadipaten Pakualaman Yogyakarta. Foto: IS/PAR

Diantara para peserta, ada delegasi dari SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo, Jawa Tengah. Dari hasil wawancara Ita Surojoyo (pendiri Puri Aksara Rajapatni) dengan Sutarto Dwi Sutrisno dari SMA Unggulan CT ARSA Foundation, disebutkan bahwa ada 3 delegasi yang dikirimkan untuk mengikuti lomba ꦭꦶꦠꦺꦫꦱꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ literasi Aksara Jawa tingkat nasional ini.

SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo adalah sekolah yang didirikan oleh Chairul Tanjung dan ꦄꦤꦶꦠꦫꦠ꧀ꦤꦱꦫꦶ Anita Ratnasari (istri) dengan memberikan beasiswa 100% bagi seluruh siswanya.

“CT Arsa adalah singkatan dari Chairul Tanjung dan Anita Ratnasari “, jelas Sutarto.

Sutarto menambahkan bahwa Sekolah ini mengusung tagline “Memutus Mata Rantai Kemiskinan dengan Pendidikan Berkualitas” dan karenanya SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo memberikan komitmen terbaik dalam pengembangan prestasi siswanya. Sekolah ini merupakan tempat yang cocok untuk pengembangan karakter dan prestasi dalam menghadapi perkembangan teknologi dan ꦒ꧀ꦭꦺꦴꦧꦭꦶꦱꦱꦶ globalisasi.

Budaya Jawa melalui Aksara Jawa adalah identitas bangsa. Karenanya mengirimkan siswanya ke ajang lomba Literasi Aksara Jawa tingkat nasional adalah wujud perhatian sekolah dalam pengembangan budaya Jawa dalam ꦏꦸꦫꦶꦏꦸꦭꦸꦩ꧀ kurikulum sekolah.

“Kami sudah mengirimkan delegasi ke ajang lomba Literasi Aksara Jawa ini sejak tahun 2021”, jelas Sutarto kepada ꦆꦠꦯꦸꦫꦗꦪ Ita Surojoyo.

Dari pengalaman mengikuti lomba hingga meraih juara favorit, ternyata prestasi ini memberikan point plus untuk jalur jalur prestasi berikutnya bagi siswa. Tidak hanya mendorong peningkatan ꦏꦫꦏ꧀ꦠꦼꦂ karakter siswa, tapi juga memberi peluang dalam jenjang prestasi akademik berikutnya.

Karya budaya wujud pelestarian kebudayaan. Foto: IS/PAR

Jika dulu yang menjadi perhatian itu di bidang science, kini jalur kebudayaan juga mengambil peran. Berdasarkan undang undang Pemajuan Kebudayaan 5/2017 bahwa kebudayaan sangat berperan penting dalam pembangunan ꦏꦫꦏ꧀ꦠꦼꦂ karakter bangsa.

Secara mandiri sekolah CT Arsa mendorong siswanya untuk menggunakan bahasa lokal. Misalnya melalui peringatan dan kegiatan bulan Bahasa. Pada hari hari tertentu ada penggunaan bahasa Inggris, Indonesia dan daerah.

“Bahkan dalam apel upacara, juga digunakan bahasa Jawa”, jelas Sutarto.

Secara umum kemampuan siswa dalam ꦧꦼꦂꦧꦲꦱ berbahasa dan beraksara Jawa tidak merata karena tergantung dari kemampuan mereka pada jenjang jenjang pendidikan sebelumnya ketika di SD dan SMP. Ketika mereka sudah berbekal kompetensi berbahasa dan beraksara Jawa yang lebih bagus, maka pembentukan kompetensi berbahasa dan beraksara Jawa selama di SMA akan lebih mudah.

Namun demikian Sekolah akan terus berupaya memberikan pendidikan dan pengembangan karakter siswa melalui pendekatan dan pendidikan budaya dalam menghadapi perkembangan ꦠꦺꦏ꧀ꦤꦺꦴꦭꦺꦴꦒꦶ teknologi dan globalisasi. (IS/nan/PAR)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *