Kembali Mengenal Bahasa Sansekerta

Aksara:

Rajapatni.com: SURABAYA – Kita, bangsa Indonesia, tidak asing dengan Bahasa Sanskerta. Bahasa ini dulu menjadi bahasa yang umum dikenal di Nusantara melalui urusan urusan yang terkait keagamaan dan sastra.

Sekarang bahasa Sanskerta masih umum digunakan untuk identitas, misalnya nama seseorang dan sesanti sesanti yang menyimpan makna. Bahasa Sansekerta terkenal keindahan baik dalam suara (fonetik) maupun struktur kata (linguistik). Namun masih hanya dalam urusan tertentu dan oleh kelompok tertentu. Misalnya dalam keagamaan pembacaan doa dan mantra oleh keyakinan tertentu.

 

Pengertian Bahasa Sansekerta

Menurut literasi Gramedia “Pengertian Bahasa Sansekerta: Ciri, Sejarah, dan Contoh bahasa sansekerta” oleh Siti Badriyah, (https://www.gramedia.com/literasi/bahasa-sansekerta/) bahwa Bahasa Sansekerta adalah rumpun bahasa Indo-Eropa, yang dianggap salah satu yang paling tua dan banyak dikenal oleh para peneliti bahasa.

Makna dari bahasa Sanskerta yaitu bahasa yang sempurna, antonim dari bahasa rakyat atau prakerta dan banyak dipakai untuk keperluan agama atau ilmiah. Sampai saat ini, bahasa Sansekerta menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan di negara India karena berhubungan erat dengan Agama Hindu dan Budha.

Teks bahasa Sansekerta di India. Foto: ist

Di India sendiri, bahasa Sansekerta banyak digunakan dalam beberapa acara dalam agama Hindu atau beberapa perayaan besar kenegaraan lainnya. Bahasa ini dianggap sebagai bahasa suci dalam agama Hindu dan digunakan dalam upacara keagamaan, kitab suci, dan teks-teks sastra.

Bagi masyarakat India, bahasa ini begitu eksklusif karena juga menjadi penanda perbedaan status sosial sehingga hanya diajarkan kepada golongan atau kasta tinggi.

Penggunaan bahasa Sansekerta tidak hanya pernah berkembang di negara India saja, namun beberapa negara lainjuga menggunakannya untuk beberapa simbol tertentu atau semboyan, misalnya pernah dan masih digunakan di Indonesia.

Indonesia menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang menggunakan bahasa Sansekerta dalam semboyan negara yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Kita tidak asing dengan semboyan yang bermakna “berbeda-beda tetapi tetap satu juga”, yang diambil dari salah satu bahasa tertua di dunia ini, Sansekerta.

Walau tidak sepenuhnya semboyan ini menggunakan bahasa Sansekerta karena ada perpaduan dengan bahasa asli dari Indonesia yaitu Jawa Kuno. Selanjutnya dalam perkembangan zaman dari bahasa Jawa Kuno atau Kawi menjadi Bahasa Jawa baru, yang disertai dengan sistem tulisnya yang dikenal dengan Carakan Jawa Hanacaraka. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *