Rajapatni.com: Surabaya (26/4/24) – Kamis, 25 April 2024, kantor DPRD ꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ Kota Surabaya ramai menerima kedatangan para delegasi dagang Kota Zhengzhou, Henan, Tiongkok. Kedatangan mereka langsung ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A. Hermas Thony.
Di gedung Dewan, mereka diterima di ruang resmi ꦏꦼꦤꦼꦒꦫꦄꦤ꧀ kenegaraan untuk membicarakan kemungkinan kerjasama saling menguntungkan (mutual cooperation) dalam pengelolaan aset Taman Hiburan Rakyat (THR) yang sudah bertahun tahun mangkrak. THR adalah aset potensial kota Surabaya.
Ruang resmi kenegaraan di Gedung DPRD Kota Surabaya terpasang ꦥ꦳ꦺꦴꦠꦺꦴꦉꦱ꧀ꦩꦶ foto resmi Presiden dan Wakil Presiden RI dan nama lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya dan Aksara Jawa.
Kedatangan para delegasi ꦠꦶꦪꦺꦴꦁꦏꦺꦴꦏ꧀ Tiongkok ini didampingi oleh PT Indonesia Mandarin Export Xentra (IMEX) dan di gedung Dewan, mereka juga diterima oleh Kepala Bidang Penatausahaan, Pemanfaatan, dan Pemindahan-tanganan Barang Milik Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya, Dimas Nuswantoro.
Menurut Thony, pihaknya hanya mempertemukan kedua belah pihak PT. IMEX dan Pemkot Surabaya karena kemungkinan ꦏꦼꦂꦗꦱꦩ kerjasama yang saling menguntungkan ini berada di Otoritas Pemerintah Kota Surabaya.
Aksara Jawa di Ruang Resmi DPRD Kota Surabaya
Bertempat di ruang resmi penerimaan dan penyambutan tamu tamu DPRD Kota Surabaya, A. Hermas Thony bangga bisa memperkenalkan Aksara Jawa kepada para ꦣꦺꦊꦒꦱꦶ delegasi dari Tiongkok. Aksara Jawa ini dituliskan pada latar backdrop resmi DPRD Kota Surabaya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya. Semua pandangan mata anggota delegasi Tiongkok ini tertuju pada Thony, Dimas dan perwakilan PT IMEX yang duduk di depan dengan backdrop beraksara Jawa.
Menurut Thony, kerjasama ꦥꦼꦂꦣꦒꦔꦤ꧀ perdagangan yang memanfaatkan aset THR ini menjadi jembatan menuju sinergi kebudayaan antar negara, yang dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Surabaya. Aksara Jawa digunakan sebagai Aksara untuk menghiasi ruangan yang khusus untuk menyambut tamu tamu penting DPRD Kota Surabaya.
“Ya, Aksara Jawa ini sudah kita pakai di ruangan ini, yang memang dipakai untuk menyambut tamu tamu penting kenegaraan baik dalam negeri maupun luar negeri. Sekarang kami bangga menunjukkan Aksara Jawa kepada para delegasi perdagangan dari Tiongkok”, jelas Thony.
Gagasan kemungkinan kerjasama kebudayaan juga disisipkan dan disampaikan oleh Thony kepada mitranya dari Tiongkok mengingat THR adalah ꦫꦸꦩꦃꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ rumah kebudayaan kota Surabaya.
“THR ini sejarahnya adalah rumah ꦱꦼꦤꦶꦧꦸꦣꦪ seni budaya Surabaya. Jadi dalam perkembangannya, kita ingin ini tetap menjadi rumah ekspresi seni dan budaya Surabaya”, tambah Thony.
Dalam pembicaraan di sela sela diskusi dagang, disampaikan bahwa Kung Fu adalah ꦠꦿꦣꦶꦱꦶꦧꦼꦭꦣꦶꦫꦶ tradisi beladiri dari Tiongkok. Keberadaannya sudah terkenal di dunia dan banyak di filmkan. Tapi olahraga tradisional ini tidak pernah menjadi nomor olahraga yang digelar di manapun. Bisa jadi, nantinya THR bisa kembali menjadi wadah budaya Surabaya seiring dengan terdongkrak lahan THR oleh hadirnya pengelolaan baru.
Thony kembali menegaskan bahwa ruangan khusus di lantai 1 gedung DPRD Kota Surabaya, yang digunakan untuk menerima para delegasi Tiongkok ini, adalah ꦌꦠꦭꦱꦼ etalase kota Surabaya yang diwakili oleh DPRD Kota Surabaya.
Siapapun tamu tamu ꦏꦼꦲꦺꦴꦂꦩꦠꦤ꧀ kehormatan DPRD yang diterima di ruangan ini pandangannya tidak lepas dari identitas Kota melalui penulisan Aksara Jawa di backdrop resmi DPRD Kota Surabaya. (nanang PAR).