Aksara
Rajapatni.com: SURABAYA – Surabaya kaya akan nilai sejarah dan peradaban klasik. Keberadaannya seolah tak akan pernah ada habisnya. Terlalu sayang jika didiamkan.
Kemanfaatannya tergantung dari keterampilan warganya. Berbagai event bisa diciptakan. Apalagi jika mendekati hari besar peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam rangka memperingati HUT RI ke 80 peradaban Ampel Denta menjadi objek menarik untuk digali. Apa Ampel Denta itu?
Ampel Denta adalah sebuah kawasan di Surabaya, Jawa Timur, di era Majapahit, yang terkenal sebagai tempat penyebaran agama Islam oleh Sunan Ampel, salah satu dari Wali Songo.
Selain itu, Ampel Denta juga merupakan lokasi pesantren yang didirikan oleh Sunan Ampel, yang menjadi pusat pendidikan Islam pada masanya.
Ampel Denta tidak sekedar pusat penyebaran Islam tetapi juga peradaban yang ramai. Tinggal di tempat itu adalah seorang ulama, Susuhunan di Ampel Denta yang singkatnya disebut Sunan Ampel. Ia adalah seorang ulama.
Karena kedatangannya diikuti oleh rombongan warga, maka di Wilayah Ampel Denta, Sunan Ampel dipercaya sebagai pemimpin masyarakat. Pernah adanya pemimpin ini sebagaimana ditemukan inskripsi beraksara Jawa yang berbunyi Kertining Pandhita Winayang ing Ratu, yang artinya perilaku Pandita (pemimpin) dibayang Bayangi oleh Raja.

Tulisan itu berada di blandar kayu pada salah satu Gapura di komplek masjid Ampel. Siapa lagi kalau bukan Sunan Ampel sebagai pemimpinnya. Dalam hal ini Sunan Ampel juga bertindak sebagai Umaroh, pemimpin.
Selain itu di badan Gapura juga ditemukan hiasan yang mirip gambar rempah rempah seperti Cengkeh dan bunga lawang. Gambar itu berupa relief pada badan Gapura, yang menurut Prof Suparto Wijoyo merupakan bentuk legitimasi keberadaan produk perkebunan. Rempah rempah adalah produk dagang yang ramai dan laris manis. Ampel Denta menjadi hub perdagangan rempah rempah.
Latar belakang itulah yang selanjutnya di bingkai dalam satu peringatan HUT ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kali ini Puri Aksara Rajapatni bekerjasama dengan Quds Royal Hotel yang beroperasi di kawasan wisata religi Ampel. Dalam rangkaian peringatan itu, akan digelar lomba sketsa, sarasehan dan Festival Kuliner.

Semua mata acara ini tidak lepas dari hubungannya dengan peradaban Ampel Denta sebagai kearifan lokal. Potensi ini ditangkap oleh pihak hotel sebagai potensi pariwisata yang layak dinikmati oleh tamu tamu hotel.
“Kami akan buat semacam program walking tour ke spot spot menarik di kawasan wisata religi dan peradaban Ampel”, jelas Pungky Kusuma sebagai GM Quds Royal Hotel.

Program ini tidak hanya melulu untuk tamu hotel. Masyarakat Surabaya juga bisa menikmatinya secara mandiri.
“Saatnya kami berkontribusi untuk negeri melalui serangkaian acara peringatan HUT ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia”, pungkas Pungky. (PAR/nng)