Aksara Nusantara Bisa Menjadi Identitas Uang Republik Indonesia.

Rajapatni,com: Surabaya – Tahun 2022 di era Presiden Joko Widodo, pemerintah dan Bank Indonesia mengeluarkan 7 pecahan uang kertas Rupiah. Ketujuh pecahan uang Tahun Emisi (TE) 2022 tersebut secara resmi berlaku, dikeluarkan, serta diedarkan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bertepatan dengan  HUT-77 Kemerdekaan RI.

Gambar, yang tertera pada uang baru itu, menunjukkan bahwa BI tetap mempertahankan gambar utama pahlawan nasional di bagian depan Uang TE 2022.

Sementara pada sisi belakang tergambar aneka tarian daerah, yang menunjukkan tempat dari mana sang pahlawan berasal.

Selama ini gambar gambar yang menghiasi pecahan uang kertas Republik Indonesia bertemakan Pahlawan, Budaya, Alam, Flora dan Fauna. Gambar gambar itu menjadi identitas bangsa Indonesia. 

Uang pecahan kertas Republik Indonesia. Foto: ist

Jika Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia akan mencetak Dan mengedarkan uang baru lagi, kira kira serial identitas kearifan lokal apa lagi yang cocok mewakili bangsa Indonesia dan sekaligus sebagai bentuk pendokumentasian agar benda budaya sebagai identitas itu tidak hilang dari ingatan.

Serial identitas, yang dimaksud adalah Aksara Aksara Nusantara. Diantaranya adalah Aksara Jawa, Bali, Sunda, Lampung, Batak, Sasak dan masih ada lainnya. Saat ini Aksara Aksara Nusantara dalam keadaan memprihatinkan, yang cepat atau lambat akan punah jika tidak ada upaya penyelamatan dan pelestarian.

Melalui mata uang, yang terus lekat dengan tangan manusia, simbol dan gambar sebagai identitas bangsa akan terjaga. Karena persebaran mata uang ini bisa dimana mana dari kota besar hingga desa kecil karena menjadi kebutuhan utama sebagai alat tukar. Bahkan alat tukar ini  hingga ke luar negeri.

Jika dibandingkan dengan negara negara lain, yang masih memiliki Aksara tradisional, mereka dengan bangga menyertakan Aksara tradisional mereka pada mata uanganya masing maaing. Misalnya mata uang India, Thailand, Jepang, China, Korea dan Myanmar sekalipun.

Aksara Nusantara butuh perhatian semacam itu demi penyelamatan dan Pelestarian. Dengan menambahkan Aksara Nusantara, keberadaannya minimal diketahui di negeri ini atau mereka harus hilang dan kita harus menggunakan aksara asing seperti di desa Cia Cia, Bau Bau, Sulawesi Tenggara. Ini artinya Indonesia telah kehilangan satu jati diri.

Mata Uang Rupiah dengan identitas Aksara Nusantara ini sangat menarik dan sepatutnya ada karena ini bagian dari warisan budaya Tak Benda (intangible) yang dilindungi oleh Undang Undang no 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. 

Gambar pahlawan dan tarian daerah tempat asal pahlawan. Foto: ist

Menurut Sekjen Masyarakat Numismatik Surabaya, Ali Budiono, Indonesia sudah selayaknya menyertakan Aksara Nusantara nya pada mata uangnya. Kita bangga memiliki keragaman Aksara. Aksara Nusantara itu bisa dituliskan pada pecahan yang beridentitas daerah di sisi lain dari yang bergambar Pahlawan.

“Untuk uang sudah ada peraturannya. Bahwa desain sisi depan gambar pahlawan dan desain belakang budaya daerah darimana pahlawan tersebut berasal. Pada bagian inilah bisa ditambahkan Aksara Daerah”, demikian kata Ali Budiono, Sekjen Masyarakat Numismatik Surabaya.

Peraturan itu mengacu pada Undang-Undang 7/2011 tentang Mata Uang. Dalam ketentuan umum Bab I, Pasal 1,  Ayat 5 disebutkan mengenai ciri ciri rupiah. Bahwa ciri rupiah adalah tanda tertentu pada setiap rupiah yang ditetapkan dengan tujuan untuk menunjukkan identitas, membedakan harga atau nilai nominal dan mengamankan rupiah tersebut dari upaya pemalsuan.

Menunjukkan identitas menjadi frasa kunci bahwa Aksara Nusantara adalah identitas bangsa, yang syah saja bila ditambahkan pada sisi yang menggambarkan budaya daerah. Ketika gambar budaya itu adalah cerminan budaya daerah Jawa, maka Aksara Jawa bisa dituliskan. Pun demikian dengan budaya daerah lainnya, maka Aksara daerah itu bisa digunakan (sejauh daerah itu punya Aksara).

Penulisan Aksara ini bisa berdasarkani hasil pembacaan besaran nominal atau semua pecahan seragam dengan tulisan Rupiah Indonesia. Jika daerah itu adalah Bali, Maka penulisan nya menggunakan Aksara Bali.

Penyertaan Aksara Nusantara ini menjadi identitas tersendiri di antara bangsa bangsa lainnya dan sekaligus menjadi ekspresi bangga bahwa Indonesia memiliki Aksara Aksara Nusantara, yang berbeda beda. (PAR/nng)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *