Rajapatni.com: SURABAYA – Sebuah rumusan awal tentang Pelestarian Aksara Jawa berbasis teknologi digital adalah CONVERTING (konversi) dari SUMBER MANUAL inskripsi (prasasti) dan Naskah kuno (manuskrip) yang berbasis tulisan tangan (manual) menjadi TEXT AKSARA dan selanjutnya DITRANSLITERASI menjadi TEXT LATIN dan SUARA (voice).
Sejauh ini belum ada alat (aplikasi) yang mampu melakukan prosedur itu. Yang ada adalah mengubah teks latin ke teks Latin dan suara. Dengan catatan teks sumber (asal) adalah jenis Aksara yang sudah berstandar, bukan prasasti dan manuscript hasil tulisan dan karya manual tangan yang belum berstandar. Bisa dimaklumi secara manual, setiap karya memiliki perbedaan yang tergantung tari tangan pembuatnya atau penulisnya yang selanjutnya menjadikan tidak standard.
Padahal untuk bisa dikonversi, sumber Aksara harus sudah berstandar sehingga bisa dikenali oleh aplikasi yang sudah ada. Aksara Aksara Nusantara, seperti misalnya Aksara Jawa yang ditulis manual, tidak terbaca sehingga aplikasi yang sudah ada sejauh ini tidak bisa mengenali.
Karenanya perlu ada aplikasi yang dibuat costumed sesuai kebutuhan. Yaitu aplikasi yang bisa mengenali dan membaca tulisan aksara lokal manual sebagaimana ditemukan pada sumber sumber prasasti dan manuskrip.
Kemudahan itu kiranya diperlukan dalam upaya mendekatkan masyarakat sekarang (modern) dengan peninggalan tradisional nenek moyang, Aksara Jawa. Sehingga melalui teknologi, akan ada Jembatan yang mendekatkan dan menghubungkan masyarakat sekarang dengan hasil peradaban masa lalu.
Untuk mewujudkan inovasi dan invensi teknologi itu sangat diperlukan programmer, yang ngerti aksara Jawa atau programmer, yang dibantu orang yang paham aksara.
Menurut Pengasuh Asrama Mahasiswa Nusantara Surabaya, Mayor Jenderal (purn) TNI, Gamal Haryo Putro, bahwa secara teori, aplikasi yang dapat mengubah aksara Jawa Kuna yang ditulis manual menjadi suara (voice), sangat bisa diimplementasikan dan pasti akan memiliki banyak manfaat, baik dari sisi pelestarian budaya, pendidikan, maupun teknologi.
Manfaat Aplikasi
Beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari ketersediaan aplikasi ini antara lain:
Pelestarian Budaya dan Sejarah.
Dengan kemudahan memahami akasara jawa melalui aplikasi akan juga mempermudah generasi muda untuk memahami dan menghargai warisan budaya yang tertulis dalam prasasti atau manuskrip kuno. Menjadikan naskah kuno lebih “hidup” karena dapat diakses secara audio, sehingga lebih menarik untuk masyarakat modern. Selain itu, digitalisasi akasara jawa juga turut mendukung pelestarian warisan budaya tak benda.
Pendidikan dan Penelitian.
Aplikasi audio akan sangat membantu para siswa dan peneliti untuk mempelajari aksara kuno tanpa harus memahami bahasa atau aksara tersebut secara mendalam terlebih dahulu. Mempermudah para arkeolog, ahli bahasa, dan sejarawan dalam menganalisis dan memahami teks kuno dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk transkripsi manual dan interpretasi aksara kuno.
Pengembangan ekonomi Kreatif dan Pariwisata.
Menyediakan panduan audio di museum atau situs sejarah yang menjelaskan isi prasasti kuno akan sangat membantu pengembangan pariwisata dan pemerhati warisan budaya dari seluruh penjuru dunia baik untuk hiburan maupun untuk tujuan edukasi. Bahkan juga akan memberikan kemudahan akses bagi Penyandang Disabilitas tunanetra karena konten dapat didengarkan.
Inspirasi Inovasi Baru Inisiatif pembuatan aplikasi seperti ini akan mendorong terciptanya aplikasi serupa untuk aksara atau bahasa daerah lainnya di Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya. Pengembangan teknologi serupa sangat bermanfaat untuk menyelamatkan aksara modern atau bahasa daerah yang hampir punah. Aplikasi semacam ini jika dikembangkan dengan baik, bisa menjadi alat yang signifikan dalam menjembatani masa lalu dengan masa kini, sekaligus meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya.
Sekarang siapa pihak pihak yang mampu dan mau mewujudkan impian itu? (PAR/nng)