Rajapatni.com: Surabaya (7/7/24) – Kegiatan Sinau Aksara Jawa di Kota Lama Surabaya yang digelar oleh komunitas budaya ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni dan didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur pada hari ketiga, Sabtu (6/7/24), masih menjadi perhatian pengunjung Kota Lama Surabaya. Salah satu pengunjung itu adalah seorang aktivis lingkungan hidup “Nol Sampah”, Wawan Some.
Wawan sempat masuk ke dalam kelas Sinau Aksara Jawa, yang bertempat di sebuah ꦫꦸꦩꦃꦏꦸꦤ rumah kuno peninggalan abad 19 di jalan Mliwis. Bentuk bangunan rumahnya sangat klasik dan tentunya menyimpan banyak cerita peradaban kota di zona Eropa. Menurutnya kegiatan Sinau Aksara Jawa di rumah klasik ini sangat menghidupkan bangunan yang secara fisik mati.
“Wah, ini perpaduan yang serasi dimana bangunan vintage bertemu dengan kegiatan yang terhitung langka. Yaitu belajar Aksara Jawa”, kesan ꦮꦮꦤ꧀ Wawan setelah mengamati kegiatan edukasi ini dengan bangunan yang ditempati.
Apalagi ketika ia melihat ramainya, warga yang lalu lalang di depan rumah ini. Menurut nya rumah ini harus bisa dimanfaatkan agar bisa membuat pengunjung berhenti dan berinteraksi dengan aksi aksi di tempat ini. Syukur bisa berinteraksi di bidang ꦌꦏꦺꦴꦤꦺꦴꦩꦶ ekonomi sehingga pemilik rumah lebih bisa merasakan manfaatnya.
“Kegiatan Sinau aksara Jawa di rumah ini sangat luar biasa. Ini benar benar menghidupkan suasana” tambah Wawan.
Suasana di dalam rumah dan bentuk arsitektur rumah menjadi ꦏꦺꦴꦩ꧀ꦥꦶꦭꦱꦶ kompilasi yang serasi untuk dipandang dan terlalu sayang jika tidak direkam (difoto dan difilmkan). Wajar jika pengunjung bergantian mengamati kegiatan Sinau aksara Jawa yang bertempat di sebuah bangunan yang sangat eksotik.
Fajar dari Surabaya Barat beserta keluarga tidak menyia nyiakan momen ꦌꦣꦸꦏꦠꦶꦥ꦳꧀ edukatif ini. Ia beserta istri dan tiga ada mengamati dari dekat, di depan pintu. Penulisan aksara Jawa yang menjadi backdrop kegiatan Sinau Aksara Jawa mencuri perhatian mereka. Menurutnya penulisan aksara Jawa dan bangunan lamanya menjadi pemandangan tersendiri dan satu satunya di kawasan Kota Lama Surabaya. Ia berharap pemandangan dan aksi budaya ini bisa terus mewarnai Kota Lama.
“Ini kegiatan bagus dan bisa menjadi jujugan pengunjung untuk ikut belajar Aksara Jawa”, kata Fajar.
Kegiatan ꦱꦶꦤꦻꦴꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Sinau Aksara Jawa ini memang terbuka untuk umum dan untuk sementara kegiatan yang difasilitasi oleh BPKW XI Jatim ini berlangsung dalam empat kali pertemuan mulai 4 hingga 7 Juli 2024 di Kota Lama Surabaya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan literasi ini, tim ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, Ita Surojoyo sudah membicarakan dengan Ketua RT setempat untuk kegiatan serupa untuk meramaikan Kota Lama Surabaya di jalan Mliwis dan Gelatik.
Selain itu, pada Sabtu (6/7/24) juga hadir untuk menyemangati warga dalam belajar (Sinau) Aksara Jawa Adalah Jhon Pierce, warga Surabaya asal ꦄꦩꦺꦫꦶꦏꦱꦼꦫꦶꦏꦠ꧀ Amerika Serikat, yang pernah ikut kelas Sinau Aksara Jawa. John mengikuti kelas aksara pada gelombang kedua. Atas cintanya pada Aksara Jawa, meski sudah purna belajar, Jhon masih menyempatkan diri untuk hadir di kelas belajar gelombang ke tiga.
John datang untuk menyemangati warga yang mau belajar aksara jawa. Sinau Aksara Jawa ini adalah program yang difasilitasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI atas usulan perorangan dari salah satu aktivis ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, Nanang Purwono. Bantuan fasilitasi ini dibuat dalam bentuk kegiatan edukatif Sinau Aksara Jawa. Kegiatan gelombang kedua kelas A ini berakhir pada Minggu (7/7/24).
Selanjutnya gelombang ke dua, Kelas B, akan bertempat di Museum Pendidikan Surabaya. Kelas B ini ꦣꦶꦒꦼꦭꦂ digelar dalam satu paket dengan 4 kali pertemuan. Yaitu Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu (10-13 Juli 2024). (Tim).