Rajapatni.com: Surabaya (12/6/24) – Dua puluh sembilan orang dari berbagai daerah di ꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ Jawa Timur menerima Bantuan Pemerintah (Banpem) Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan tahun 2024. Mereka adalah pegiat dan aktivis seni dan budaya yang mengajukan diri sebagai perseorangan maupun kelompok (organisasi dan lembaga).
Mereka berhasil lolos ke ꦧꦭꦻꦥꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦪꦤ꧀ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim, setelah melalui proses tahapan verifikasi administrasi dan lapangan serta interview daring. Puncaknya adalah penandatanganan penerimaan bantuan pemerintah (Banpem).
Hadir dalam kesempatan itu adalah Kepala BPKW XI, Endah Budi Heryani dan Pejabat Pembuat Komitmen Anton Haryanto. Acara penandatanganan ini berlangsung di ꦫꦸꦮꦁꦩꦗꦥꦲꦶꦠ꧀ Ruang Majapahit, BPKW XII.
Adapun salah satu dari penerima bantuan Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan adalah aktivis budaya literasi Aksara Jawa dari Komunitas budaya ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, Nanang Purwono. Ia maju sebagai peserta perseorangan dengan usulan program “Mendekatkan dan Merekatkan Kembali Aksara Jawa Kepada Masyarakat (Masyarakat Modern) Agar Tidak Kehilangan Jatidiri”. Wujudnya adalah kegiatan budaya pengajaran Aksara Jawa atau Sinau Aksara Jawa.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI, Endah Budi Heryani, dalam sambutannya mengatakan bahwa ꦩꦼꦩꦗꦸꦏꦤ꧀ memajukan Kebudayaan tidak bisa sendiri sendiri.
“Kebudayaan itu tidak bisa bergerak sendiri. Kita harus bareng bareng dari beberapa lini. Kita harus bergotong royong untuk memajukan kebudayaan”, jelas Endah.
Kegiatan kebudayaan melalui tangan tangan penerima bantuan pemerintah di Jawa Timur ini merupakan ꦥꦼꦂꦮꦸꦗꦸꦣꦤ꧀ perwujudan langkah upaya pemajuan kebudayaan sesuai dengan PP No. 87 Tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan
Sementara itu Anton Haryanto memberikan pengarahan terkait pelaksanaan teknis kegiatan dan pelaporan pelaporannya. Ia berharap agar anggaran yang diterima bisa digunakan semaksimal mungkin dan sebaik baiknya sehingga mampu ꦩꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀ melestarikan kebudayaan di masing masing daerah di Jawa Timur.
Sementara itu dari kelompok atau organisasi seni budaya, salah satu penerimanya adalah ꦫꦸꦩꦃꦠꦸꦚ꧀ꦗꦸꦁ Rumah Tunjung dari Kabupaten Jember, yang mengusulkan kegiatan “Edukasi Kebudayaan Sumber Tunjung Desa Panti (Sedekah Desa dan Tilik Sumber)”.
Komunitas lainnya adalah ꦒꦩ꧀ꦧꦸꦱ꧀ꦩꦶꦱꦿꦶꦧꦶꦤ꧀ꦠꦁꦱꦼꦩ꧀ꦧꦶꦭꦤ꧀ Gambus Misri Bintang Sembilan dari Kabupaten Jombang, yang mengajukan “Gebyar Pentas Seni Gambus Misri”.
Setelah ke dua puluh sembilan penerima bantuan Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan menandatangani ꦧꦼꦂꦏꦱ꧀ berkas penerimaan bantuan, mereka berfoto bersama pimpinan dan staff Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur di halaman gedung utama BPKW XI, yang didirikan oleh Mc. Clein Pont, kolektor benda benda bersejarah yang mengawali hadirnya Museum Trowulan. (nanang PAR)*