Turut Merawat ꧌ꦝꦶꦥ꧀ꦭꦺꦴꦩꦱꦶꦧꦸꦢꦪ꧍ Diplomasi Budaya Antar Negara: Rajapatni Bersurat Kepada Duta Besar India, Presiden dan Menteri Kebudayaan RI.

Rajāpatnī.com: Surabaya (27/10/24) – ꧌ꦏꦼꦱꦝꦫꦤ꧀ꦏꦺꦴꦭꦺꦏ꧀ꦠꦶꦥ꦳꧀꧍ Kesadaran kolektif bersama antar negara di bidang kebudayaan, sejarah dan peradaban masa lalu sebagai  ꧌ꦭꦟ꧀ꦝꦱꦤ꧀꧍ landasan kerja bersama pada masa kini demi lebih kuatnya persahabanan antar negara di masa depan sudah bergulir. Kerja sama antara Indonesia-Belanda dalam hal repatriasi benda benda warisan budaya sudah berjalan. Kini sedang dijajaki kembali upaya ꧌ꦫꦺꦥꦠꦿꦶꦪꦱꦶ꧍ repatriasi benda pusaka dari India ke Indonesia.

Hubungan antara India dan Indonesia sesungguhnya telah terjalin sejak dahulu kala, tidak kurang dari dari 3 ribu tahun lamanya. 

Hubungan ini dimulai sejak zaman Ramayana. “Yawadvipa” (pulau Jawa) disebutkan dalam epos kuno India, Ramayana. Disebutkan bahwa ꧌ꦱꦸꦒꦿꦶꦮ꧍ Sugriwa, salah satu anak buah jenderal Rama, dikirim ke Yawadvipa, Pulau Jawa, untuk mencari Shinta.

Selain itu, orang India telah mengunjungi Indonesia sejak zaman kuno, dan sebaliknya orang Indonesia kuno (Bangsa Austronesia) telah memulai perdagangan bahari di laut ꧌ꦄꦱꦶꦪꦠꦼꦔ꧀ꦒꦫ꧍ Asia Tenggara dan Samudera Hindia. 

Orang India purba ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦚꦼꦧꦂꦑꦤ꧀꧍ menyebarkan ajaran Hindu dan banyak aspek lain dari budaya India termasuk bahasa Sanskerta, Pallawa dan Aksara Brahmi. India telah memainkan peran besar dalam budaya Indonesia, yang merupakan perpaduan dari India, China, Asia Tenggara, dan ꧌ꦧꦸꦝꦪꦴꦱ꧀ꦭꦶ꧍budaya asli Indonesia. 

Jejak pengaruh India yang paling terlihat jelas dalam ꧌ꦱꦼꦗꦸꦩ꧀ꦭꦃ꧍ sejumlah besar adalah kata-kata serapan dari bahasa Sanskerta dalam kosakata Bahasa Indonesia.

Secara diplomatic modern, hubungan bilateral kedua negara terlihat  pada tahun 1950-an ketika ꧌ꦥꦿꦺꦱꦶꦝꦺꦤ꧀ꦥꦼꦂꦡꦩ꧍ Presiden pertama Indonesia – Soekarno menyerukan kepada rakyat Indonesia dan India untuk “meningkatkan hubungan baik” yang sudah terjalin antara kedua negara “selama lebih dari 1000 tahun” sebelum untuk sementara “terputus” oleh kekuasaan ꧌ꦏꦺꦴꦭꦺꦴꦤꦶꦪꦭ꧀꧍ kolonial Eropa. India dijajah Inggris. Indonesia dijajah Belanda.

Sekarang di ꧌ꦌꦫꦩꦺꦴꦝꦺꦉꦤ꧀꧍ era modern dan global, sebagai mana disebut dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa Indonesia berperan  turut  mewujudkan ꧌ꦥꦼꦂꦝꦩꦻꦪꦤ꧀꧍ perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan,  perdamaian abadi Dan keadilan Sosial.

Implementasinya adalah adanya komunikasi yang baik dan ꧌ꦲꦂꦩꦺꦴꦤꦶꦱ꧀꧍ harmonis antara Indonesia dan India. Contoh  yang bisa ditempuh adalah melalui hubungan Government to Government  (G to G) dan People to People (P to P) serta People to Government (P to G).

Di Surabaya telah terbangun hubungan People to Goverment (P to G), yaitu Komunitas Aksara Jawa Surabaya Puri Aksara Rajapatni (P) dengan Konsulat Kehormatan India di Surabaya (G). Terkait di bidang kebudayaan, ꧌ꦥꦸꦫꦷꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍Puri Aksara Rajapatni, menyampaikan kepada Konsul Kehormatan India untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah di Surabaya tentang pentingnya ꧌ꦥꦿꦯꦱ꧀ꦠꦶꦥꦸꦕꦔꦤ꧀꧍ Prasasti Pucangan atau Calcutta Stone yang sekarang ada di India untuk tujuan tujuan pendidikan, ilmu pengetahuan, Riset Dan kebudayaan bagi generasi muda bangsa Indonesia.

Hal ini, yaitu tentang prasasti Pucangan, telah disampaikan oleh Manoj Bhat sekalu Konsul Kehormatan India di Surabaya kepada Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty. ꧌ꦱꦼꦧꦒꦻ꧍ Sebagai respon tentang kekayaan peradaban budaya bersama Dari masa lalu Nusantara, Dubes India berkunjung ke beberapa Situs di peninggalan Raja Purnawarnan Dan Situs Trowulan, peninggalan ꧌ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Majapahit beberapa waktu lalu.

Surat surat yang dikirim kepada pihak pihak terkait dalam upaya repatriasi Prasasti Pucangan. Foto: nanang

Karenanya Puri Aksara Rajapatni atas koordinasi dengan Konsul ꧌ꦏꦼꦲꦺꦴꦂꦩꦠꦤ꧀꧍ Kehormatan India di Surabaya melayangkan surat kepada Dubes India Sandeep Chakravorty di Jakarta dengan tembusan tembusan kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, ꧌ꦩꦼꦤ꧀ꦠꦿꦶꦏꦼꦧꦸꦢꦪꦴꦤ꧀꧍ Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, Gubernur Jawa Timur Adhi Karyono, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, Dan Pembina Yayasan Puri Aksara Rajapatni.

Seiring dengan semangat Pelestarian benda benda pusaka bersama Dan dengan hadirnya Kementerian kebudayaan Ri, kiranya benda pusaka itu ꧌ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦝꦶ꧍ menjadi alat diplomasi Kebudayaan antara Indonesia dan India dalam membangun persahabatan sebagai implementasi merawat hubungan bilateral Indonesia India ꧌ꦧꦼꦂꦝꦱꦂꦑꦤ꧀꧍ berdasarkan sejaran dan peradaban bersama.  

Semoga dengan kesadaran kolektif bersama antara kedua negara India dan Indonesia akan dicapai satu ꧌ꦏꦼꦱꦼꦥꦏꦠꦤ꧀꧍ kesepakatan untuk kebaikan kedua belah pihak. (PAR/nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *