Rajapatni.com: Surabaya (9/11/24) – Komunitas Puri Aksara Rajapatni terus menulis artikel tentang Keaksaraan, khususnya cerita mengenai kaitan antara Aksara Jawa dan India.
Secara historis di kedua kedua tempat: India dan Jawa, memang memiliki hubungan. Misalnya ketika para Brahmana dari India datang ke Nusantara memperkenalkan tradisi menulis dengan menggunakan Aksara Pallawa dengan bahasa Sansekerta.
Bukti bukti historis ini ada pada peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, yang berupa prasasti Yupa dari Abad ke 4. Sementara dari Tanah Jawa juga berupa prasasti, Prasasti Purnawarman, yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara dari Abad ke 10
Keberadaan Aksara Pallawa dan Bahasa Sansekerta pada prasasti Purnawarman ini mendapat perhatian Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty. Sandeep dan rombongan sempat berkunjung ke prasasti Purnawarman di Bogor untuk menyaksikan dari dekat bukti bukti sejarah itu.
Selain dari sejarah arkeologi, kaitan India dan Jawa juga bisa diamati secara genolinguistik. Genolinguistik mempelajari pengelompokan populasi manusia, relasi kekerabatan di antara mereka, dan perjalanan historis yang dialami oleh kelompok populasi tersebut beserta bahasa yang dibawanya ke tempat lain.
Diantaranya adalah ketika Aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta dibawa oleh para Brahmana masuk ke Nusantara. Selanjutnya aksara sebagai simbol bahasa mengalami perubahan. Di Jawa, Aksara Pallawa berubah menjadi aksara Jawa Kuna (Kawi), yang selanjutnya menjadi Aksara Jawa Baru (Carakan atau Hanacaraka).
Jadi, Aksara Jawa merupakan turunan dari aksara Pallawa melalui Aksara Jawa Kuna, yang di atas Pallawa adalah Aksara Brahmi India. Sementara Aksara Jawa (Carakan) mulai digunakan dalam karya sastra dan tulisan sehari-hari masyarakat Jawa sejak pertengahan abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-20 sebelum fungsinya digantikan oleh huruf Latin.
Mencerahkan kembali genolinguistik dari Pallawa ke Aksara Jawa tidak hanya menjalin hubungan linguistik antara India dan Indonesia, tetapi sekaligus membuka dan mempererat hubungan diplomasi antar kedua negara di berbagai sektor.
India melalui Program ITEC (The Indian Technical and Economic Cooperation) memberi kesempatan kepada para profesional Indonesia dari berbagai disiplin ilmu dan latar belakang profesi untuk menimba ilmu di India. Melalui program ini, nantinya, tidak hanya memberi manfaat secara individu sebagai bentuk peningkatan kapasitas personal dan profesional, tetapi juga manfaat bilateral antara kedua negara. (PAR/nng)