Sejarah
Rajapatni.com: SURABAYA – Hanya sekedar iseng bertanya kepada anak anak, yang sedang berlatih tari di Pendopo Taman Budaya Genteng Kali Surabaya pada Minggu sore (14/9/25) apakah mereka kenal nama tempat dimana mereka sedang berlatih tari setiap hari Minggu.

Ada yang bisa menjawab. Yaitu di pendopo. Namun ada pula yang tidak tahu. Salah satunya adalah Airin (7), siswi kelas dua SD. Bahkan yang bisa menjawab bahwa tempat itu adalah pendopo tidak mengerti pendopo itu apa. Mereka hanya saling melihat dan tersenyum ketika ditanya. Apalagi ketika ditanya apa dan siapa itu Bupati Surabaya. Mereka tidak tahu. Salah satu ada yang nyeletuk “Walikota pak Eri Cahyadi”.

Akhirnya penulis pun menjelaskan kalau pak Eri Cahyadi itu adalah Walikota Surabaya dan tempat kerjanya di Balai Kota.
“Kalau tempat ini adalah Pendopo, dulunya Kantor Kabupaten Surabaya. Tempat kerjanya Bupati Surabaya, Kepala daerah Kabupaten Surabaya”, terang penulis kepada anak anak yang sedang menunggu giliran berlatih.
“Siapa pak Bupatinya?”, tanya Airin.
Penulis belum sempat menjawab karena mereka harus beranjak berlatih. Lantas siapa yang seharusnya menjawab?

Anak anak Surabaya setingkat SD atau bahkan SMP tidak kenal apa itu Bupati. Maklum lah.
Memang, mereka yang hidup pada zaman sekarang memang tidak mengenal Bupati dalam sistem pemerintahan Kota Surabaya. Mereka taunya Walikota.
Tapi, dalam sejarah Surabaya bahwa wilayah ini pernah dipimpin oleh seorang Bupati, ketika Wilayah Surabaya masih berbentuk Kabupaten. Makam para Bupati Surabaya juga ada.

Keterangan “Kabupaten Surabaya” ini sebagaimana tertulis pada tugu Cagar Budaya di depan Pendopo sesuai SK Walikota nomor: 188.45/251/402.104/1996 Nomor Urut 57.
Wahana Edukasi
Sebagai wahana edukasi sangatlah pantas bila nama nama Bupati Surabaya dapat ditulis apakah dibuat dalam daftar nama Bupati yang dipasang di lingkungan Pendopo seperti umumnya pendopo pendopo yang ada di daerah daerah lain. Atau dipasang di Museum Surabaya, sebagai institusi yang mempersembahkan sejarah daerah.

Di Museum Surabaya hanya ada daftar nama Walikota Surabaya dari masa ke masa mulai dari Walikota A. Meijroos (Belanda) tahun 1916-1920 hingga Eri Cahyadi (Bumi Putera), sejak 2021- sekarang. Tidak ada nama nama Bupati Surabaya.
Bahwa nama nama pemimpin daerah ketika Surabaya masih berbentuk Pemerintahan Kabupaten Surabaya sangat layak diabadikan. Ini sebagai bentuk implementasi “Jas Merah” (jangan sekali sekali melupakan sejarah). Apalagi sebagai kota yang berpredikat Kota Pahlawan.
Di lokasi Cagar Budaya Pendopo Kabupaten Surabaya tidak ada informasi daftar nama para Bupati Surabaya. Di museum Surabaya juga tidak ada daftar nama para Bupati Surabaya.
Museum Surabaya perlu menambahkan koleksi nama dan foto pemimpin Kabupaten Surabaya. Karena nama dan foto para bupati Surabaya adalah sumber informasi edukasi yang menjadi bagian dari Sejarah Surabaya
Kasihan anak anak Surabaya jika tidak mengenal para Bupati Surabaya. Mengenal Bupati Surabaya berarti mengenal sistem pemerintahan Surabaya pada masa lalu. Sistem pemerintahan Surabaya pernah berbentuk Pemerintahan Kabupaten. Sekarang sistem pemerintahan Surabaya adalah Pemerintahan kota, yang dikepalai oleh seorang Walikota.
Percuma ada SK Walikota nomor: 188.45/251/402.104/1996 tentang Cagar Budaya Gedung Kabupaten Surabaya jika sejarah Kabupaten Surabaya melalui nama nama Bupati “dikuburkan”. Apa pendapat Anda? (PAR/nng)