Metode Baru Belajar Aksara Jawa: Mengeja Nama Dalam Struktur Aksara Jawa. 

Rajapatni.com: Surabaya (8/6/24) – MENULIS aksara Jawa pada gantungan kunci yang terbuat dari kayu adalah mata kegiatan kelas Sinau Aksara Jawa gelombang ketiga yang digelar ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni di Museum Pendidikan Surabaya. Kelas ini berlangsung pada Sabtu sore, 8 Juni 2024 dan diikuti oleh enam orang dari Taman Baca Masyarakat (TBM) di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, satu umum, satu siswa SMP dan dua mahasiswa FIB Unair serta perangkat Puri Aksara Rajapatni.

Kelas Sinau Aksara Jawa gelombang 3 di Museum Pendidikan Surabaya. Foto: nanang PAR

Dalam kegiatan menulis Aksara Jawa ini, para ꦥꦼꦩ꧀ꦧꦼꦭꦗꦂ pembelajar pada akhir kegiatan diminta menjelaskan struktur kata, yang berisi Aksara dari masing masing nama peserta.

Gantungan kunci dengan nama nama peserta dalam Aksara Jawa. Foto: Asyikul/PAR

“Nama saya Fitria, yang dalam penulisan Aksara Jawa ini terdiri dari Aksara PA (ꦥ) yang diberi sandhangan rekan berupa titik tiga di atas dan berbunyi FA (ꦥ꦳). Berikutnya diwulu sehingga berbunyi FI (ꦥ꦳ꦶ). Kemudian Aksara kedua TA (ꦠ) dicakra dan diwulu lalu berbunyi TRI (ꦠꦿꦶ) . Aksara terakhir adalah YA (ꦪ). Jadi Aksara Jawa ini berbunyi FITRIA (ꦥ꦳ꦶꦠꦿꦶꦪ)”, jelas Fitria dalam penjelasan namanya yang tertulis pada gantungan kunci yang ditulisnya sendiri.

Ketika dalam satu kelas ada 10 orang, maka masing masing harus mempresentasikan karya nya. Yaitu gantungan kunci yang ditulis dalam aksara Jawa. Memberikan penjelasan dalam presentasi ini dimaksudkan untuk melatih peserta akan hal pemahaman penulisan Aksara Jawa. Jadi mereka tidak hanya belajar menulis, tetapi diajak untuk memahami struktur menulis Aksara Jawa.

Ita Surojoyo dalam kelas Sinau Aksara Jawa gelombang 3. Foto: nanang PAR

Model pengajaran dan pembelajaran seperti ini menjadi cara efektif mengajak peserta untuk lebih memahami cara tulis Aksara Jawa. Namun, sebelumnya ꦒꦸꦫꦸ Guru Ita Surojoyo dan Wiji Utomo, yang diasistensi oleh Isyakul, mengajarkan penulisan dasar Aksara Jawa dengan sandhangan. Lalu peserta menulis nama masing masing yang merupakan konstruksi sebuah kata yang terdiri dari susunan Aksara.

Gantungan kunci sebagai media tulis Aksara Jawa. Foto:: Asyikul/PAR

Penggunaan berbagai media tulis menjadi variasi dalam belajar menulis Aksara Jawa. Direncanakan akan ada kegiatan menulis diatas daun ꦭꦺꦴꦤ꧀ꦠꦂ lontar, kertas daluang dan kain. Bahkan sudah ada rencana akan menulis di atas kipas yang terbuat dari kertas. Ini merupakan kolaborasi lanjutan dengan pihak Konjen Jepang di Surabaya. (nanang PAR)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *